Isnin, 30 April 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Pemuda Dibacok, Aksi Geng Motor Kian Mencemaskan

Posted: 30 Apr 2012 12:54 AM PDT

PADANG - Aksi gerombolan geng motor kerap membayang-bayangi kenyamanan dan keamanan masyarakat di tanah air sejak sebulan terakhir. Tidak hanya menggelar balapan liar, anggota geng motor juga tidak segan-segan melukai korbannya.

Seperti yang terjadi di Padang, Sumatera Barat. Sekelompok pengendara bermotor mengamuk dan nekat membacok seorang pemuda. Alhasil, korban yang diketahui bernama Jepi, mengalami luka di bagian punggung, perut, dan pipinya. Korban kini terbaring koma di RS M. Jamil Padang.

Zainal Arifin, paman korban, mengisahkan saat kejadian ponakannya tengah melintas bersama temannya di depan SPBU Muaro Padang. Tiba-tiba sejumlah pemuda yang diduga anggota geng motor bersenjata samurai dan celurit langsung menyerang.

"Palakunya pakai motor dan menggunakan helm. Mereka langsung melayangkan samurai ke arah ponakan saya," ujar Zainal di Padang, Senin (30/4/2012).

Menyadari dirinya dalam bahaya, Zainal menuturkan, ponakannya sempat berupaya melarikan diri, namun dikejar oleh kawanan pelaku. "Pipinya mendapat 25 jahitan dan sekarang kondisinya masih koma," ujarnya.

Anggota geng motor rupanya tidak hanya melukai korban. Sejumlah barang berharga tidak luput dari rampasan mereka.

Keluarga pun menyayangkan peristiwa yang dialami Jepi. Ketidaksiagaan polisi dianggap salah satu pemicu aksi nekat para pelaku kriminal seperti geng motor. "Kalau polisi siaga dan punya wibawa, pasti kejadian seperti ini tidak terjadi. Bukan hanya ponakan saya, tapi musibah ini bisa terjadi ke siapa saja, kalau polisi tidak segera bertindak," tandasnya.

Sementara itu, pihak kepolisian setempat mengaku masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Kepolisian juga belum mengungkap pelaku kejahatan itu.

Anggota geng motor sudah acap kali berulah. Dini hari tadi, sekelompok geng motor melempar bom molotov ke atap rumah warga di Makassar, Sulawesi Selatan. Akibatnya, dua rumah nyaris terbakar akibat ulah mereka.
(Budi Sunandar/Sindo TV/ris)

Wali Kota Manado Dilaporkan Terkait Dugaan Korupsi

Posted: 30 Apr 2012 12:44 AM PDT

JAKARTA - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melaporkan Wali Kota Manado Vicky Lumentut ke Mabes Polri, Senin (30/4/2012).

Ia dilaporkan terkait dugaan praktik korupsi pada tender proyek rehabilitasi ruang kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado.

Laporan dilayangkan lantaran pada laporan pertama ke KPK pada 1 April 2012 justru membuat pihak pelapor Enny Angele Julia-Umbas ditetapkan tersangka.

Enny yang merupakan bendahara di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado, ditetapkan tersangka dalam kasus penipuan dan penggelapan oleh penyidik Reskrimum Polda Sulut, dengan kasus yang berbeda.

"Kontras mendampingi Ibu Enny, karena sejak 2011, laporan dugaan korupsi yang dilaporkan ke Polresta Manado, Kejaksaan Negeri Manado maupun Polda Sulawesi Utara tidak mendapatkan respon" ujar Kadiv Advokasi dan HAM KontraS,  Sinun Karto dalam keterangannya di Jakarta (30/4/2012).

Sinun menuturkan, penambahan amunisi pemain disebabkan Enny kepada aparat berwenang yang tidak menunjukkan kemajuan, sehingga laporan diajukan ke Jakarta.

Dia menambahkan, adanya bentuk intimidasi dan pembelokan substansi kasus yang dialami antara lain munculnya laporan penggelapan dan penipuan yang dilakukan salah satu rekanan Disparbud yang juga PNS, Sicilia Demsi.

"KontraS kemudian meminta Kepolisian Sulut menghentikan upaya kriminalisasi, intimidasi dan pemeriksaan terhadap penyidik yang melakukan penculikan dan pemerasan terhadap korban," katanya.

KPK nantinya juga diminta menindaklanjuti laporan mengenai dugaan tindak pidana korupsi di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang melibatkan Wali Kota Manado. LPSK pun didesak mengambil langkah-langkah perlndungan terhadap korban dan keluarga korban.

Seperti diketahui, sejumlah kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan Wali Kota Manado, antara lain penyelewengan dana Rp1 miliar di Dinas Pariwisata Kota Manado pada 2011. Korupsi ini diketahui karena telah terjadi pencairan dana untuk pihak ketiga sebagai pelaksana proyek.

Selain itu, Wali Kota Manado juga diduga melakukan korupsi pada tender proyek rehabilitasi ruang kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado dengan biaya Rp1,6 miliar.

(amr)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan