Isnin, 30 April 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Kapal Feri Terbelah, 200 Penumpang Dikhawatirkan Tewas

Posted: 30 Apr 2012 03:02 PM PDT

ASSAM - Sebuah kapal feri yang kelebihan muatan tenggelam di India, 150 orang dikabarkan tewas dan 50 orang lainnya hilang. Regu penyelamat pun berjuang menyelamatkan para penumpang kapal, bersamaan dengan itu hujan lebat pun turun.

Kapal itu mengangkut 350 orang, menurut kepolisian sekira 150 orang berhasil di selamatkan, namun 150 orang dikabarkan tewas. Sementara itu banyak pula penumpang yang hilang ketika badai menerjang dan membelah kapal itu menjadi dua bagian di Sungai Brahmaputra, Negara Bagian Assam, India.

Angka kematian para korban kecelakaan itu dikhawatirkan semakin meningkat, kecelakaan ini bahkan dinobatkan sebagai salah satu kecelakaan terburuk di Asia Selatan. Selain karena hantaman badai, kapal ini mengalami tenggelam karena kelebihan muatan.

"Regu penyelamat sudah menemukan sekira 105 jasad dari sungai, nasib dari 100 penumpang lainnya masih belum diketahui," ujar kepala polisi Distrik Dhubri P.C. Haloi, seperti dikutip AFP, Selasa (1/5/2012).

Salah seorang saksi mata, Rahul Karmakar mengatakan, kapal feri itu tidak memiliki pelampung. Rahul pun menyaksikan para penumpang yang tersapu badai maut di sungai tersebut. Para nelayan dan warga-warga yang dinggal di pedesaan di dekat Sungai Brahmaputra mulai menyisir pantai. Mereka mencoba untuk mencari para korban-korban yang selamat di malam hari.

"Cuaca sangat buruk di sana, itulah yang menyebabkan proses evakuasi semakin sulit," ujar Menteri Transportasi India Chandan Brahma.

Hingga saat ini, jasad-jasad korban sudah ditempatkan di rumah sakit lokal. Perdana Menteri India Manmohan Singh menyebut peristiwa kecelakaan ini sebagai sebuah tragedi. Singh tampak terkejut dan berbelasungkawa terhadap seluruh korban yang tewas.

(AUL)

Suu Kyi Hadir di Pertemuan Parlemen

Posted: 30 Apr 2012 06:10 AM PDT

YANGON - Tokoh oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi memastikan dirinya akan hadir dalam pertemuan parlemen pertaman, sejak terpilih sebagai anggota legislatif. Dirinya pun menyatakan, anggota partai yang dipimpinnya juga akan hadir.


Rencananya pertemuan pertama sejak pemilu 1 April lalu akan dilaksanakan pada Rabu 2 Mei mendatang. Sebelumnya, Suu Kyi bersama partainya Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) menolak untuk hadir dalam pertemuan pertama itu.


Awalnya alasan penolakan Suu Kyi dan NLD, tidak lepas dari sumpah anggota parlemen yang menyebutkan untuk menjadi "penjaga konstitusi". Suu Kyi menolak hal tersebut dan mendesak merubah kata itu menjadi menghormati konstitusi
"Politik adalah masalah memberi dan menerima. Kami tidak akan menyerah, kami hanya meneriakan suara hati rakyat," ujar Suu Kyi, seperti dikutip Associated Press, Senin (30/4/2012).


Bagi Suu Kyi dan NLD, istilah penjaga konstitusi tak ubahnya membawa Myanmar kembali pemerintahan junta militer yang berkuasa selama hampir 50 tahun. Menurutnya kata tersebut, seperti menjamin kekuatan terselubung militer.


Tetapi Presiden Thein Sein menolak permintaan Suu Kyi dan NLD itu. Presiden Thein menilai tidak ada yang harus dirubah dari sumpah tersebut. 


Sejak tahun lalu, Myanmar terus melakukan perubahan signifikan. Dibebaskannya tahanan politik, serta turunnya Suu Kyi dalam politik Myanmar, membuat negara ini terbuka dari isolasi yang telah membuat mereka terpuruk.

(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan