Sabtu, 3 Mac 2012

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Peserta TOKI Bisa Masuk IPB Tanpa Tes

Posted: 03 Mar 2012 01:03 AM PST

JAKARTA - Para pelajar SMA yang meraih medali dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) dapat merasa tenang memikirkan tempat kuliah mereka kelak. Pasalnya, para pelajar berprestasi ini dapat menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) tanpa tes.

Hal ini merupakan wujud apresiasi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Yonny Koesmaryono terhadap para pelajar berprestasi tersebut. Yonny menyebutkan, peraih medali emas dalam OSN diperbolehkan menjadi mahasiswa IPB tanpa tes melalui jalur Prestasi Internasional Nasional (PIN).

"Saya berharap siswa yang berbakat mau melanjutkan studi di IPB dan bekerja bersama-sama membangun negeri kita," kata Yonny seperti dikutip dari siaran pers yang diterima okezone, Sabtu (3/3/2012).

Tidak hanya itu, saat ini IPB tengah menjadi tuan rumah pembekalan tahap kedua bagi Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI). Mereka diberikan persiapan untuk menghadapi ajang internasional yang akan dihelat enam bulan mendatang.

Hal ini diungkapkan TOKI Biro IPB Julio Adisantoso. "Pembinaan TOKI ini dalam rangka mempersiapkan peserta yang akan mengikuti International Olympiad in Informatics (IOI) di Milan, Italia pada September mendatang," ujar Julio.

Pembinaan TOKI yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu) ini melibatkan pengajar dan alumni TOKI berbagai universitas. Mereka berasal dari Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, IPB, serta Nanyang Technology University (NTU) Singapura.
 
Untuk mempersiapkan peserta yang akan mewakili Indonesia dalam ajang IOI, Indonesia melakukan penjaringan peserta SMA melalui beberapa tahapan. Dimulai dari perlombaan tingkat kabupaten yang disebut Olimpiade Sains Kabupaten/Kota (OSK), kemudian Olimpiade Sains Provinsi (OSP), dan selanjutnya tingkat Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Dari sekira 100 peserta OSN, lanjutnya, disaring menjadi 30 peserta terbaik. "Sebanyak 30 pemenang tingkat nasional ini mendapatkan penghargaan lima medali emas, 10 medali perak, dan 15 mendali perunggu. Mereka kemudian diikutkan dalam pembinaan TOKI tahap I yang dihelat di ITB. Dari pembinaan tersebut diperoleh 16 peserta," ujarnya menjelaskan.

Julio menyebutkan, dari 16 peserta yang tengah mengikuti pembinaan TOKI di IPB  dan akan terpilih delapan peserta terbaik. "Selanjutnya delapan peserta terbaik  tersebut diseleksi lagi menjadi empat besar. Keempat pesetrta ini yang kemudian menjadi wakil Indonesia mengikuti IOI," kata Julio.

Ketua Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB Agus Buono menyatakan apresiasinya karena IPB dipercaya menjadi tuan rumah Pelatihan Pembinaan TOKI 2012 tahap kedua.

"Meski terbilang masih muda, ini menunjukkan kualitas Jurusan Ilmu Komputer IPB  diakui di level nasional dan setara dengan Jurusan Ilmu Komputer di UI, ITS , UGM dan ITB," ujar Agus.(mrg)(rhs)

"Homoseksual Bukan Penyakit Menular"

Posted: 03 Mar 2012 12:49 AM PST

PENYUKA sesama jenis atau biasa disebut homoseksual memang bukan hal baru. Namun saat pertama kali mengetahuinya, sering membuat seseorang merasa gundah.

Dr Mirriam Stoppard dalam bukunya 'Panduan Kesehatan Keluarga' mengulas mengenai isu tentang homoseksual atau gay.

Dia menjelaskan, bahwa seseorang yang menyadari adanya sesuatu yang lain dalam kecenderungan seksualitasnya, akan merasa sungguh-sungguh berbeda dari keluarga dan teman-teman, dan ini merupakan pengalaman yang sangat mengucilkan dan tidak menyenangkan.

"Mereka akan merasa semakin buruk jika mendengar teman dan keluarga mencela atau menghina kaum gay," imbuhnya.

Lebih lanjut Stoppard menjelaskan, pengalaman tersebut cenderung membuat banyak kaum gay merasa bersalah dan malu, dan kemudian merahasiakan ini.

Sebagian besar orang tidak tahu bahwa ada sejumlah orang yang tertarik secara seksual dengan orang yang berjenis kelamin sama.

Walaupun, persentase gay dalam populasi tidak kecil, tidak ada yang mengetahui jumlah sebenarnya karena ada rentang yang begitu besar antara heteroseksual sejati dan homo seksual sejati.

"Banyak anak muda  memiliki perasaan atau pengalaman homoseksual, tapi hal ini tidak muncul lagi pada seksualitas mereka saat dewasa," jelasnya.

Masih menurutnya, homoseksual tidak akan menular dan terjadi begitu saja pada seorang individu.

"Bukti medis menunjukkan, bahwa orientasi seksual seseorang telah terbentuk sebelum usia lima tahun. Jadi kecil kemungkinan seorang remaja 'berubah' menjadi homoseksual atau lesbian hanya dengan melakukan kontak dengan seorang gay lain, walaupun ini bisa memunculkan orientasi yang tadinya tersembunyi," tandasnya. (nsa)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan