Sabtu, 3 Mac 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Tiga kandidat bersaing gantikan Rhoma Irama

Posted: 03 Mar 2012 03:05 AM PST

Ketua Umum PAMMI saat ini Rhoma Irama. (ANTARA)

Berita Terkait

Surabaya (ANTARA News) - Tiga penyanyi dangdut bersaing untuk menggantikan Rhoma Irama sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) periode 2012-2017 dalam musyawarah nasional PAMMI II di Surabaya, Jawa Timur, 3 hingga 4 Maret 2012.

Ketiga kandidat itu, Ikke Nurjanah, Chintya Sari, dan Ayu Soraya.

Ikke Nurjanah mengaku siap apabila terpilih dan akan membawa dangdut semakin eksis di belantika musik Indonesia.

"Kalau terpilih pasti saya siap. Namun sekarang tidak ada persiapan khusus, apalagi saya juga tidak terlalu berharap. Semua saya serahkan kepada peserta munas," ujar pelantun tembang Terlena tersebut.

Mantan istri Aldi Bragi itu juga tidak mau memberikan target perolehan suara dari 28 DPD PAMMI yang menjadi peserta munas. Ia mengimbau siapa pun yang terpilih mampu membawa PAMMI dan musik dangdut semakin lebih baik.

Sedangkan Ayu Soraya mengaku sudah mempersiapkan diri sejak lama untuk mengikuti bursa ketua umum PAMMI. Bahkan, ia sudah memiliki tim sukses dengan harapan bisa menang.

"Saya siap kalau memang peserta munas memilih. Tapi siapapun yang terpilih, dia harus mampu lebih baik atau paling tidak mempertahankan program organisasi yang sudah berjalan," papar Wakil Bendahara PAMMI itu.

Sementara Chintya Sari enggan berkomentar tentang pencalonannya. Ia hanya tersenyum ketika ditanya kesiapannya menjadi salah satu kandidat terkuat sebagai orang nomor satu di organisasi musik dangdut tersebut.

Rhoma Irama menilai ketiganya layak sebagai ketua umum menggantikan dirinya. Penyanyi yang dijuluki Raja Dangdut tersebut mengaku tidak ingin maju lagi karena memberikan kesempatan kepada generasi penerus untuk menjadi pemimpin.

"Saya jadi dewan pembina saja, jangan dimasukkan dalam pengurus harian. Kalau saya lagi, bagaimana generasi berikutnya? Semua calon sudah sangat layak kok," kata Rhoma Irama.

Hanya saja, masih banyaknya desakan dari peserta munas yang menginginkan dan berharap dirinya maju lagi, vokalis Soneta Grup tersebut meminta agar peserta munas tidak memilihnya.

(ANTARA)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pemerintah siap bantu agar dangdut diakui UNESCO

Posted: 02 Mar 2012 11:05 PM PST

Rhoma Irama yang dijuluki "Raja Dangdut" dalam salah satu konsernya (ANTARA/Zarqoni)

Berita Terkait

Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah siap membantu agar musik dangdut diakui oleh UNESCO sebagai milik dan karya Indonesia.

"Kami sangat setuju dengan usulan dangdut warisan Indonesia ke UNESCO. Segala bentuk persyaratan yang sudah ditentukan harus dipenuhi. Pemerintah siap mendampingi," ujar Agung Laksono di sela Pembukaan Musyawarah Nasional Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, UNESCO merupakan lembaga internasional yang memiliki aturan jelas sehingga usulan tersebut harus disiapkan dengan baik.

Pihaknya optimistis karena musik dangdut dinilai satu-satunya kesenian asal Indonesia yang tidak dimiliki bangsa lain.

Para insan musik dangdut, lanjut dia, disarankan agar segera melakukan konsultasi pihak terkait, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kepemudaan, serta Kementerian Kesejahteraan Rakyat.

"Sebagai penguatan eksistensi maka musik ini harus diakui dunia. Tidak hanya berdampak bagi pelaku, namun bangsa Indoesia juga merasakan dampak positifnya. Antara lain dari unsur perekonomian maupun perdagangan," tukas mantan Ketua DPR RI tersebut.
(ANTARA)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan