Sabtu, 10 Mac 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Kami Diserang Massa Bersenjata Parang dan Batu

Posted: 10 Mar 2012 07:51 AM PST

Kami Diserang Massa Bersenjata Parang dan Batu

Junaedi | Hertanto Soebijoto | Sabtu, 10 Maret 2012 | 15:51 WIB

MAMASA, KOMPAS.com - Bentrokan berdarah antarpendukung mantan Bupati Mamasa, Sulawesi Barat, Obed Nego Depparinding dengan aparat Brimod Polres Mamasa, Sabtu (10/3) siang di kota Mamasa tak terhindarkan. Kapolres Mamasa, AKBP I Made Sunarta dalam pesan singkat menyatakan, pasukan brimob dan aparat kepolisian lainnya diserang ratusan massa bersenjata parang dan batu.

Menurut Kapolres, bentrokan massa pendukung Obed dengan aparat Brimob terjadi lantaran petugas mendapat lemparan batu dari kubu massa Obed yang berusaha memaksa dan menembus berikade pertahanan petugas, sekitar 200 meter dari lapangan Mamasa tempat pelaksanaan peringatan Hari Jadi Kota Mamasa.

I Made Sunarta mengatakan, petugas terpaksa mengadakan perlawanan untuk membubarkan aksi massa yang bertindak anarkis dengan cara menyerang warga dengan parang panjang dan lemparan batu.

"Karena massa bersenjata parang panjang dan batu bertindak anarkis termasuk melempari petugas dengan batu, maka petugas pun terpaksa membubarkan aksi massa dengan cara memberi tembakan gas air mata,"ujar Kapolres Mamasa.

Merasa terdesak pasukan brimob pun bertindak membubarkan massa dengan cara memberi tembakan peringatan ke udara berkali-kali dan tembakan gas air mata untuk membubarkan aksi massa.

Perang batu pun terjadi. Akibat kontak fisik antar pendukung dan petugas ini menyebbakan puluhan korban berjatuhan. Data sementara tercatat sedikitnya 4 petugas kepolisian termasuk seorang perwira terluka, sedang tujuh korban lainnya adalah pihak warga.

Insiden berdarah antarpendukung dan petugas ini terjadi ketika upacara peringatan Hari Jadi Mamasa sedang berlangsung di lapangan Mamasa. Meski massa dan aparat terlibat bentrokan upacara peringatan hari jadi yang tidak dihadiri gubernur ini tetap dilangsungkan meski sejumlah agenda kegiatan ditiadakan karena kondisi tidak mendukung.

Sejumlah warga Mamasa sendiri yang hadir di lokasi untuk menyaksikan kemeriahan puncak peringatan Hari Jadi Kota Mamasa berhamburan dan mendekati lokasi kejadian untuk menyaksikan insiden bentrokan massa dengan petugas.

Polisi Halau ABG yang Bergerombol di Sekitar Rel

Posted: 10 Mar 2012 07:05 AM PST

Polisi Halau ABG yang Bergerombol di Sekitar Rel

Adi Sucipto | Agus Mulyadi | Sabtu, 10 Maret 2012 | 15:05 WIB

LAMONGAN, KOMPAS.com - Pendukung Persebaya Surabaya terus berdatangan ke Bojonegoro, untuk menyaksikan pertandingan Bajul Ijo melawan Persibo Bojonegoro di Stadion Letjen H Soedirman, Sabtu (10/3/2012) ini.

Mereka ada yang naik sepeda motor, bus, dan menumpang truk. Mereka baru mengenakan atribut Bonek mulai Kecamatan Baureno Bojonegoro. Bahkan sejumlah Bonek yang menumpang Truk S 8445 UJ sempat pindah ke truk S 8433 UA. Ada pula yang naik dan bus mini.

Mereka melambaikan tangan salam persahabatan kepada pendukung Laskar Anglingdharma, Boromania, yang juga berangkat menuju stadion.

Sementara sejumlah polisi menyisir sepanjang jalur rel di Lamongan hingga Babat. Di Kebonsari Kecamatan Sukodadi polisi yang patroli sempat menghalau belasan anak baru gede (ABG)di sekitar rel, ada yang berseragam sekolah. Saat itu sekitar pukul 11.45 ada kereta barang lewat.

"Gerbong kosong, gerbong kosong," teriak polisi kepada mereka.. ABG itu dikhawatirkan melempari kereta barang. Padahal di kereta gerbong barang juga tidak terlihat Bonek.

Sementara di depan Kepolisian Sektor Balen, Bojonegoro polisi siaga untuk memeriksa bawaan Bonek atau suporter, karena dikhawatirkan membawa barang berbahaya dan senjata tajam.

Sebelumnya diberitakan empat Bonek meninggal dunia dalam perjalanan ke Bojonegoro dan 16 luka-luka. Dua diantara Bonek yang tewas Miftahul Huda (15) warga Krembangan Surabaya, dan Sudarmaji (27) warga Rungkut Kidul, Rungkut, Surabaya. Identitas dua orang lainnya belum diketahui.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan