Selasa, 13 Mac 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Pemerintah siapkan penyaluran kompensasi kenaikan BBM

Posted: 13 Mar 2012 07:23 PM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah sedang mempersiapkan penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang rencananya dimulai 1 April mendatang.

"Pemerintah sudah siap, bahkan jika data penerima BLSM diserahkan kita siap untuk menverifikasi," kata Direktur Jaminan Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Kementerian Sosial pada Rabu siang mulai menerima data penerima BLSM dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Data itu meliputi data penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang mencapai 30 persen dari jumlah penduduk termiskin di tanah air.

"Semua data diverifikasi lagi meskipun data penerima BLSM tidak persis sama 30 persen dengan peserta PKH," kata Edi.

Meski peserta PKH sudah mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial, mereka tetap mendapat BLSM karena mereka termasuk keluarga sangat miskin, yang paling merasakan dampak kenaikan harga BBM.

Edi menambahkan, Kementerian Sosial dan PT Pos Indonesia sudah mencetak kartu penerima BLSM untuk satu juta keluarga miskin daerah perkotaan yang lebih mudah terjangkau supaya begitu harga BBM mulai dinaikkan bantuan langsung bisa disalurkan.

Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran BLSM sekitar Rp25 triliun untuk sebanyak 18 juta penduduk miskin selama sembilan bulan. Bantuan sebesar Rp150.000 untuk setiap keluarga miskin penerima akan dibayarkan tiga bulan sekali. (D016)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Sekjen PBB "sangat sedih" dengan penembakan warga sipil di Afghanistan

Posted: 13 Mar 2012 06:50 PM PDT

Saya amat, sangat sedih saat mendengar peristiwa yang mengejutkan ini. Sangat banyak orang, termasuk anak-anak, tewas oleh tindakan satu orang saja.

Berita Terkait

PBB, New York (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Selasa (13/3), menyampaikan kesedihannya mengenai pembantaian 16 warga sipil Afghanistan pada 11 Maret oleh seorang prajurit AS.

"Saya amat, sangat sedih saat mendengar peristiwa yang mengejutkan ini," kata Ban kepada sekelompok wartawan di Markas PBB, New York, demikian nota koresponden yang disiarkan di Markas PBB oleh jurubicaranya. "Sangat banyak orang, termasuk anak-anak, tewas oleh tindakan satu orang saja."

Pembantaian itu terjadi di Provinsi Kandahar, tempat seorang prajurit Amerika meninggalkan baraknya dan melepaskan tembakan di beberapa rumah warga Afghanistan yang tinggal di dekat kompleks militer tersebut.

Semua 16 warga sipil yang tewas meliputi perempuan dan anak-anak.

Menurut nota itu, Ban mengatakan PBB berharap penyelidikan akan dimulai sehubungan dengan pembunuhan tersebut, untuk "segera menetapkan fakta" sehingga "mereka yang bertanggung jawab akan dihukum dan masyarakat akan sepenuhnya mengetahui".

Sekretaris Jenderal PBB itu menekankan pentingnya melindungi warga sipil.

"Ketika tiba pada perlindungan warga sipil, saya telah bersikap sangat vokal di sini dan di seluruh dunia, bukan hanya di Afghanistan," kata Ban, sebagiamana dilaporkan Xinhua --yang dipantau ANTARA News di Jakarta, Rabu . "Kami akan terus mendesak semua pemerintah dan personel militer yang terlibat dalam operasi ini agar memberi perhatian sangat dan paling besar untuk melindungi warga sipil."

Ratusan mahasiswa turun ke jalan di kota Jalalabad, Afghanistan timur, Selasa, untuk memprotes aksi brutal mematikan oleh seorang prajurit AS tersebut, kata banyak laporan.

Masih pada Selasa, Presiden AS Barack Obama mengatakan pembantaian warga sipil Afghanistan oleh tentara Amerika membuat marah dan tak bisa diterima, dan ia berjanji "akan melakukan penyelidikan menyeluruh mengenai tragedi itu".

(C003

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan