Isnin, 27 Februari 2012

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Ali Mudhori Janji Datang, Sidang Ditunda

Posted: 27 Feb 2012 01:03 AM PST

JAKARTA - Ali Mudhori akhirnya memutuskan hadir di persidangan kasus suap PPID di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dengan terdakwa Dadong Irbarelawan dan I Nyoman Suisnaya.
 
"Dia berangkat dari Surabaya pukul 15.00 WIB," kata Jaksa M Rum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2012).
 
Sebelumnya, Ali Mudhori sempat berniat mangkir dari persidangan dengan alasan sakit tipus. Melalui surat yang dikirim oleh istrinya, Ali mengaku sedang dirawat di Rumah Sakit Premier Surabaya. Dalam surat itu, Ali mengirimkan foto dirinya yang sedang diinfus.
 
Namun, Ali Mudhori mengubah niatnya mangkir. Ia akhirnya memutuskan hadir sebagai saksi bagi Dadong dan Nyoman. Pengadilan Tipikor kemudian menunda sidang yang menyeret Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi hingga pukul 18.00 WIB.

(ful)

China: AS Tak Berhak Lindungi Negara Arab

Posted: 27 Feb 2012 01:02 AM PST

BEIJING - China mengatakan, Amerika Serikat (AS) tidak berhak untuk melindungi seluruh warga di negara-negara Arab. China menilai, kebijakan AS terhadap negara-negara Arab sangat tidak efisien.

"Modus AS yang bertindak selaku pelindung bangsa Arab tidaklah sulit dibayangkan. Satu hal yang patut dipertanyakan adalah, apa alasan moral AS membantu negara-negara Arab?" demikian komentar di Suratkabar The People's Daily, seperti dikutip Russia Today, Senin (27/2/2012).

Suratkabar tersebut juga menyinggung insiden perang Irak dengan mengatakan, hingga kini kekerasan terus terjadi di Irak. Warga Irak pun tidak menikmati keamanan yang difasilitasi oleh AS, China pun kerap mempertanyakan efisiensi dari kebijakan AS.

China dan Rusia bahkan mengkritik kebijakan AS yang dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton. Clinton sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada keinginan bagi AS untuk melakukan peperangan, namun Clinton mendesak seluruh pasukan dan warga Suriah yang loyal kepada Presiden Bashar al Assad, melakukan pembelotan.

Pada Minggu kemarin, Pemerintah Suriah menggelar referendum untuk konstitusi baru di saat situasi negara masih dalam pergolakan. Proses referendum masih berjalan, dan hasil dari referendum itu diperkirakan akan muncul secepatnya. Presiden Assad mengatakan, bila referendum diterima, Pemerintah Suriah akan menggelar pemilihan umum parlemen.

Meski demikian, oposisi Suriah memboikot voting untuk referendum itu, mereka mendesak Presiden Assad agar turun dari jabatannya. Sementara itu, beberapa orang dari fraksi oposisi mengklaim, referendum itu akan membuat Assad bertahan di kursi presiden hingga 2028 mendatang. AS dan Barat juga menganggap referendum Suriah tak lain adalah lelucon.(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan