Isnin, 27 Februari 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Abraham tegaskan pimpinan KPK tidak pecah

Posted: 27 Feb 2012 05:45 AM PST

Abraham Samad. (ANTARA/Yudhi Mahatma/P003)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menegaskan, tidak ada perpecahan di antara pimpinan KPK tapi hanya perbedaan pendapat dalam menyikapi suatu persoalan.

"Perbedaan pendapat itu wajar karena setiap pimpinan memiliki karakter masing-masing," kata Abraham Samad pada rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi III DPR RI dengan pimpinan KPK di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

Abaraham Samad mengatakan, seluruh pimpinan KPK adalah motor dengan latar belakang berbeda sehingga menjadikan KPK lebih dinamis.

Ia mencontohkan, dirinya yang berasal dari Sulawesi memiliki kultur berjalan cepat dalam menyelesaikan suatu persoalan.

"Berjalan cepat itu bukan berarti lantas menjadi tidak akurat," katanya.

Pada kesempatan tersebut beberapa Anggota Komisi III DPR RI mempertanyakan soal sinyalemen ketidakkompakan pimpinan KPK dalam suatu persoalan.

Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan menanyakan apakah benar sinyalemen yang menyebutkan bahwa ada ketidakkompakan di antara pimpinan KPK.

Pada saat pencalonan pimpinan KPK, kata dia, adanya persaingan untuk menjadi ketua KPK adalah hal wajar, namun setelah terpilih ketua KPK dan wakil ketua KPK, dan pimpinan pimpinan secara kolektif kolegial seharusnya selalu menjaga kekompakan.

Trimedya menambahkan, kepemimpinan KPK secara kolektif kolegial, adanya figur Zulkarnaen dan Busyro Muqoddas, sebagai orang tua bisa membuat soliditas di antara pimpinan KPK.

"Mudah-mudahan isu ketidakkompakan di antara pimpinan KPK, apalagi sampai menggebrak meja itu tidak benar," katanya.

Sebelumnya, beredar rumor bahwa pimpinan KPK tidak kompak dalam memutuskan suatu persoalan, yakni dalam menetapkan status tersangka terhadap seseorang, sehingga terkesan sikap pimpinan KPK terbelah dua.

(R024/I007)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Seorang anak Bali positif flu burung

Posted: 27 Feb 2012 05:09 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Flu burung kembali memakan korban di Bali, di mana seorang anak berusia 12 tahun berinisial "WM" dari wilayah Badung, meninggal beberapa hari lalu di RS Sanglah Denpasar.

"Iya, yang satu orang berusia 12 tahun itu positif flu burung. Tapi setelah itu tidak, atau belum ditemukan kasus baru," ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Jakarta, Senin.

WM mengalami demam sejak tanggal 11 Februari lalu dan sempat mengalami sesak nafas sebelum meninggal dunia tanggal 21 Februari dan hasil pemeriksaan PCR tanggal 22 Februari menyatakan ia positif H5N1.

Jika ada pasien yang meninggal akibat flu burung, maka Kementerian Kesehatan akan juga memeriksa keluarga dekat dan tetangga yang melakukan kontak dengan pasien untuk memastikan apakah mereka juga terjangkit atau tidak.

Dari pemeriksaan sementara, Menkes mengatakan belum ada laporan mengenai kontak dengan anak tersebut yang mengalami gejala flu yang dikhawatirkan disebabkan flu burung.

Sementara itu, untuk mencegah penularan virus H5N1 penyebab flu burung, Menkes menyebut harus dilakukan upaya dari hulu yaitu dari peternakan unggas.

"Jika (virus) ini tidak ada di unggas, ini tidak ada di orang. Jadi yang perlu diperbaiki mulai dari sanitasi lingkungan, mungkin dilakukan pemusnahan beberapa unggas jika dibutuhkan," ujar Menkes.

Sebelumnya, kasus flu burung telah memakan korban sebanyak dua orang selama tahun 2012 dan secara kumulatif di Indonesia ada 184 kasus flu burung dengan 152 kematian sejak tahun 2005.

Sejak mewabah tahun 2005 lalu, Kementerian Kesehatan tetap menyiagakan 100 rumah sakit diseluruh Indonesia untuk mengatasi flu burung.

(A043/M019)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan