Selasa, 28 Februari 2012

Republika Online

Republika Online


Anda Depresi? Coba Cek 9 Gejala Berikut

Posted: 28 Feb 2012 09:04 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Anda merasa tidak bersemangat, sedih terus menerus, dan murung sepanjang hari? Waspadalah, ada kemungkinan Anda dihinggapi gejala depresi. Asosiasi Psikiater Amerika telah menerbitkan sejumlah kriteria untuk mengetahui gejala depresi. Namun, jangan masukkan gejala yang terkait dengan kondisi fisik atau halusinasi. Coba cek, apakah gejala-gejala tersebut Anda alami belakangan ini. Jika ya, waspadalah.

-Merasa tertekan. Atau bisa saja perasaan kesal yang terjadi sepanjang hari, hampir setiap hari.

-Rasa kehilangan semangat atau kegembiraan dalam seluruh aktivitas sepanjang hari dan terjadi setiap hari.

-Penurunan berat badan secara signifikan meski tidak sedang diet atau kehilangan nafsu makan hampir setiap hari.

-Susah tidur atau insomnia hampir setiap hari.

-Kesal setiap hari.

-Kelelahan akut atau kehilangan energi hampir setiap hari.

-Merasa tidak berguna atau perasaan bersalah yang tidak pada tempatnya hampir setiap hari.

-Tidak mampu konsentrasi atau kehilangan kemampuan berpikir jernih.

-Kerap memikirkan kematian, ingin bunuh diri, atau memikirkan rencana bunuh diri.

Peneliti Amerika: Puasa Senin-Kamis Menyehatkan

Posted: 28 Feb 2012 07:09 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Berpuasa boleh dibilang sudah lama diketahui sangat baik untuk kesehatan. Tapi, sekarang manfaat berpuasa untuk kesehatan makin terbukti secara ilmiah. Bahkan para peneliti menyarankan bahwa ada baiknya mulai kembali berpuasa karena terbukti puasa dua hari dalam satu pekan sangat bermanfaat untuk kesehatan hormon dan perubahan metabolisme.

Saat ini ada bukti kuat bahwa berpuasa dua hari sangat baik. Puasa yang dimaksud di sini adalah mengonsumsi makanan hanya sekitar 500-800 kalori. Bandingkan dengan asupan harian sekitar 2.000 kalori untuk perempuan dan 2.500 kalori untuk pria.

Asupan itu bisa menurunkan tingkat pertumbuhan hormon yang terkait dengan kanker dan diabetes. Tak ketinggalan juga, mengurangi kolesterol buruk LDL dan lemak dalam darah. Sedangkan radikal bebas juga menurun. Dari hasil penelitian ini juga terbukti bahwa tingkat peradangan dapat berkurang. Bahkan, disebutkan pula berpuasa dapat melindungi otak. Maka, risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson pun bisa dikurangi.

''Menurunkan secara drastis asupan makanan memicu proses protektif di otak,'' ujar Profesor Mark Mattson, kepala bagian saraf di US National Institute on Ageing. ''Ini sama dengan mendapatkan efek tambahan ketika olahraga,'' ujarnya.

Kesimpulan itu diperoleh dari hasil penelitian terhadap sekelompok perempuan yang mengalami obesitas dan kelebihan berat badan yang menjalani diet 1.500 kalori sedangkan kelompok lain hanya 500 kalori selama dua hari. Ternyata, hasilnya menggembirakan. Kedua kelompok memang mengalami penurunanb erat badan. Namun, kelompok yang berpuasa (asupan 500 kalori) ternyata mengalami kemajuan yang lebih pesat. Menurut peneliti, mereka mengalami peningkatan sensitivitas insulin. Ini berarti mereka punya kendali tingkat gula darah yang lebih baik.

Jadi, tunggu apalagi? Ayo, puasa Senin-Kamis.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan