Selasa, 28 Februari 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Iran: senjata nuklir tidak pantas bagi kemanusiaan

Posted: 28 Feb 2012 10:53 AM PST

Dubes Baru Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh. (FOTO.ANTARA)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh mengatakan senjata nuklir tidak pantas bagi kemanusiaan, oleh karena itu tidak mungkin Iran menggunakan nuklir sebagai senjata.

"Kami sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian. Jadi tidak mungkin Iran menggunakan nuklir sebagai senjata," kata Mahmoud di Jakarta, Selasa malam.

Dia mengatakan Iran menggunakan hak wajarnya untuk memanfaatkan nuklir untuk tujuan sipil yakni mencari alternatif energi lain selain fosil. Diakuinya, seharusnya negara-negara yang melemparkan isu tersebut bisa memberi bukti.

"Namun kenyataannya, mereka sama sekali tidak bisa membuktikannya," kata dia.

Farazandeh juga membantah pemberitaan yang menyebutkan pihaknya menghalang-halangi inspeksi yang dilakukan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pekan lalu.

"Itu merupakan hasil propaganda media Barat yang tidak senang terhadap kemajuan yang dicapai Iran," tambah Farazandeh.

Dia menuturkan kejadian yang sebenarnya adalah inspektur IAEA melakukan inspeksi di situs pengembangan nuklir Iran dan mendapatkan akses untuk melihat uji coba nuklir tersebut.

"Iran sangat terbuka dengan negosiasi. Kami kecewa dengan pemberitaan Barat yang memberitakan sebaliknya. Media Barat bahkan menyebut Iran menghalangi kunjungan IAEA," ujarnya.

Farazandeh mengatakan hal itu merupakan strategi Barat untuk menghancurkan Iran. Menurutnya, ada dua isu yang digunakan yakni isu hak asasi manusia dan nuklir.

"Padahal, Iran memanfaatkan nuklir untuk kepentingan damai. Bom atom itu melanggar nilai akhlak dan kemanusiaan. Kemanusiaan pantas mendapatkan hal yang jauh lebih baik daripada bom atom yang mampu menghancurkan banyak nyawa," tambah Farazandeh.

Dia mengakui selama ini banyak pihak yang tidak senang dengan kemajuan yang dicapai Iran usai terjadinya Revolusi Islam, 33 tahun yang lalu. Oleh karenanya, banyak pihak berusaha mengganyang Iran dengan berbagai cara.

(I025/M014)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pelajaran ditangguhkan di Ohio akibat penembakan di sekolah

Posted: 28 Feb 2012 07:22 AM PST

Helikopter patroli jalan bebas hambatan negara bagian Ohio bersiap untuk mengudara dari Sekolah Menengah Chardon di Chardon, Ohio, Senin (27/2). (REUTERS/Ron Kuntz)

Berita Terkait

Chardon, Ohio (ANTARA News) - Siswa di lingkungan Ohio, terguncang oleh penembakan terburuk di sekolah menengah atas Amerika Serikat dalam hampir setahun, diperintahkan tinggal di rumah pada Selasa dan keluarga remaja tersangka melalui pengacaranya menyatakan berjuang untuk memahami yang terjadi.

Pria bersenjata melepaskan tembakan di kantin sekolah menengah atas di luar Cleveland pada Senin, menewaskan seorang siswa dan melukai empat lagi sebelum satu guru mengejarnya dari tempat kejadian dan ia tertangkap, kata polisi.

Seorang siswa berusia 16 tahun, Daniel Parmertor, tewas akibat penembakan di sekolah menengah atas Chardon itu, yang terburuk dalam 11 bulan atas sekolah menengah atas Amerika Serikat dan di Ohio sejak akhir 2007, kata Pusat Pencegahan Kekerasan Senjata Brady.

Pria bersenjata tersangka itu tidak resmi dikenali polisi, demikian Reuters melaporkan.

Tapi, siswa, orang tua murid dan media setempat menyebutnya TJ Lane, siswa di sekolah untuk pemuda bermasalah, yang keluarganya menyatakan terguncang atas kejadian itu dan minta tak diganggu. Lane belum didakwa.

"Keluarga itu ingin saya menyampaikan kepada warga kecamatan Geauga dan Ohio timurlaut bahwa keluarga tersebut terguncang oleh kejadian itu," kata pengacara keluarga Lane Bob Farinacci kepada berita setempat WKYC.

Keluarga TJ minta waktu untuk mencoba memahami peristiwa semacam itu terjadi dan sementara mereka berduka atas kehilangan mengerikan tersebut bagi masyarakat mereka.

Seluruh sekolah kabupaten itu diliburkan pada Senin dan akan ditutup lagi pada Selasa, karena masyarakat dilanda kekerasan dan menunggu keterangan tentang siswa terluka.

"Kami ingin mereka tinggal di rumah dan menghabiskan beberapa waktu merenungkan keluarga," kata Joseph Bergant, pengawas sekolah Chardon, pada jumpa pers.

Ia mendesak orangtua memeluk dan mencium anak mereka dan memuji tindakan guru, yang telah melalui pelatihan bencana dan bertindak cepat melindungi siswa.

Dua dari empat siswa terluka itu dilarikan ke rumahsakit MetroHealth Cleveland, tempat mereka dinyatakan dalam keadaan gawat, kata kepala polisi Chardon Tim McKenna.

Juru bicara MetroHealth Shannon Mortland pada Senin malam menolak memberikan keterangan keadaan terkini mereka.

Sementara itu, seorang pemuda berusia 17 tahun dalam keadaan parah dan seorang gadis berumur 18 tahun tenang di rumahsakit Hillcrest di pinggiran Cleveland, kata juru bicara.

Alasan penembakan itu, yang berlangsung saat siswa belajar dan sarapan, masih simpang-siur. Sesama siswa kepada media setempat menyatakan tersangkanya adalah penyendiri, yang mungkin diganggu.

Beberapa saksi kepada media setempat menyatakan ia tampak sengaja menyasar meja tempat seorang siswa mulai mengencani mantan pacarnya, yang duduk dengan beberapa temannya.

Pengacara keluarga Lane menggambarkan tersangka penembak sebagai anak baik, yang tenang dan tidak pernah terlibat masalah.

Chardon adalah kota setengah desa cukup makmur di sekitar 35 mil dari Cleveland, berpenduduk lebih kurang 5.000 orang, kata Sensus Amerika Serikat dan laman Chardon. Kota itu, yang menggambarkan diri sebagai pusat industri sirup mapel negara bagian itu, berisi bangunan pemulihan bata di pusat kotanya.

Penembakan paling mematikan di sekolah Amerika Serikat adalah pembantaian pada 2007 di Virginia Tech University, yang menewaskan 33 orang. Penembakan terburuk di sekolah menengah atas adalah serangan pada 1999 terhadap sekolah menengah atas Columbine di Colorado, yang menewaskan 12 siswa dan guru.
(B002/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan