Selasa, 28 Februari 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Lewat Facebook, Eko Curi 14 Motor

Posted: 28 Feb 2012 07:48 AM PST

Curanmor

Lewat Facebook, Eko Curi 14 Motor

Runik Sri Astuti | Marcus Suprihadi | Selasa, 28 Februari 2012 | 15:48 WIB

MAGETAN, KOMPAS.com- Teknologi memang semakin canggih. Hanya bermodal pertemanan melalui jejaring sosial, Eko Cahyo Purnomo (31) berhasil mencuri 14 sepeda motor.

Melalui facebook Eko dan calon korban janjian bertemu untuk urusan bisnis. Saat bertemu, Eko pura-pura pinjam motod dan kabur.

Pelaku yang tercatat sebagai warga Desa Kuncen, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro itu saat ini telah diamankan di Kepolisian Resor Magetan. Polisi juga menyita tujuh sepeda motor curian. Sedangkan tujuh sepeda motor lainnya masih dalam pencarian.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Magetan Ajun Komisaris Wasno, Selasa (28/2/2012), mengatakan, pelaku ditangkap atas dasar laporan korban Wahyu dan Parman, warga Kecamatan Takeran, Magetan.

Kedua korban berkenalan melalui facebook. Pelaku menawari korban bisnis jual beli telepon genggam dan janji bertemu di suatu tempat. Saat ketemuan itulah, pelaku meminjam motor korban dan langsung membawanya kabur.

 

Kompak Unjuk Rasa Soal Pengadaan Bibit Sapi

Posted: 28 Feb 2012 07:27 AM PST

Swasembada Daging

Kompak Unjuk Rasa Soal Pengadaan Bibit Sapi

Yulvianus Harjono | Marcus Suprihadi | Selasa, 28 Februari 2012 | 15:27 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com- Sejumlah aktivis yang tergabung di dalam Komunitas Masyarakat Perangi Korupsi (Kompak) berunjuk rasa, Selasa (28/2/2012), salah satunya terkait proyek pengadaan bibit sapi untuk program swasembada daging di Lampung.

Menurut Sekretaris Dewan Pengurus Kompak Lampung Ikhwanudin, anggaran program pengadaan sapi betina brahma cross dalam program percepatan swasembada sapi 2014 disinyalir diwarnai penyelewengan.

"Terjadi kesimpangsiuran data yang disajikan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. Kami duga program ini juga tidak terealisasi maksimal," ujarnya di Bandar Lampung.

Selain itu, mereka juga mengkritisi program bantuan ternak untuk rumah tangga miskin tahun 2008. "Kasus sudah sampai tahap pemeriksaan di Kejati, tetapi tidak jelas tindak lanjutnya," tuturnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan