Rabu, 29 Februari 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Java Jazz Festival 2012 beda

Posted: 29 Feb 2012 04:40 AM PST

Bubi Chen, salah satu pilar jazz Indonesia, akan mendapat penghormatan tersendiri pada Java Jazz 2012 nanti. Penghormatan berupa panggung musik tersendiri mengenang Bubby Chen salah satu dari 70 panggung jazz yang disuguhkan 1.700 musisi jazz manca negara dan dalam negeri kali ini, dalam berbagai kolaborasi unik. (FOTO ANTARA/Fanny Octavianus)

... Ada kolaborasi musisi dengan musisi lain sehingga karya yang dihasilkan akan berbeda dibanding pagelaran sebelumnya...

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Roh dan hawa jazz akan hadir lagi di Indonesia untuk kedelapan kali. Namanya adalah Java Jazz Festival, 2-4 Maret nanti, di JIExpo Kemayoran Jakarta. Dijanjikan akan ada yang "beda" kali ini dibanding yang sudah-sudah.

Bukan tentang nama-nama artis musisi dan pendukung yang akan berpartisipasi di banyak panggung. Bukan juga tentang konsep penyelenggaraan gelaran musik yang makin hari makin diakui di dunia ini.

"Ada kolaborasi musisi dengan musisi lain sehingga karya yang dihasilkan akan berbeda dibanding pagelaran sebelumnya," kata Direktur Produksi dan Pemasaran Java Jazz Festival, Dewi AL Gontha, di Jakarta, Rabu. Magnet Java Jazz sangat besar, tidak kurang 350 wartawan dari berbagai media massa mendaftar untuk bisa meliput gelaran musik terakbar di Indonesia itu.

Dari Tanah Air dan manca negara, ada 1.700 musisi hadir. Indonesia sebagai tuan rumah menghadirkan 110 kelompok musik, sedangkan tamu-tamu akan terdiri dari 45 kelompok musik. Java Jazz Festival sudah kadung ternama dengan multi panggung yang beraktivitas serentak, karena itu akan ada 13 panggung dalam ruang dan lima panggung luar ruang untuk 70 pergelaran artis.

Sekedar catatan, ada Al Jarreau dengan scat singing-nya yang sulit dikopi oleh banyak artis musik jazz. Biarpun rasanya sudah menjadi satu ritual wajib, lagu penutup Al Jarreau, lagu top Spain, tetap ditunggu-tunggu. Spain mengharuskan penyanyinya kaya improvisasi tanpa lepas dari rel utama jazz: biarkan mengalir!

Diselingi dengan beberapa kenangan bagi musisi jazz dalam negeri yang mendedikasikan diri bagi perkembangan dan apresiasi genre jazz ini. Indra Lesmana dan Dwiki Dharmawan akan membawakan Tribute to Herbie Hancock Collaboration Project bersama kolega manca negaranya.

Yang cukup menarik, kawin silang (cross over) antara jazz dan musik tradisi akan dilakukan. Kehadiran angklung dan tari saman dari Aceh akan menyisakan kenangan tersendiri bagi hadirin, dalam gelaran itu.  Inspirator dengan segudang prestasi dan penghargaan, diberikan predikat itu kepada Herbie Hancock. Musisi jazz Amerika Serikat itu hadir dalam panggung tersendiri

Jangan lupa "Oom" Bubby Chen yang telah tiada baru-baru ini. Oom Bubby Chen (bagi banyak musisi jazz, Bubby Chen lekat dengan panggilan Oom). Kenangan akan Bubby Chen dilakukan juga berupa In Memoriam of Bubi Chen, Indra Lesmana, Idang Rasjidi bahkan Peter F Gontha.

Pada Java Jazz Festival 2012, sosok Oom Bubby ini akan mendapat Penghargaan Capaian Seumur Hidup. Oom Bubby Chen meninggalkan seluruh penggemar, "murid-murid", dan keluarganya tidak lama lalu.

Langganan lama juga hadir, Dave Koz, yang mengharu-biru telinga ini dengan saksofonnya di panggung. Ini mungkin sebagian hal yang dinamakan "beda" itu: dia akan berkolaborasi dengan musisi jalanan dari rumah musik Harry Roesli.

Tidak cuma itu, Dave Koz akan tampil berkolaborasi pada sesi Benyamin On Jazz - Tribute To The Legend, yang menyuguhkan aransemen ulang lagu Benyamin oleh Indra Aryadi. Nyok Kita Nonton Ondel-ondel dengan rasa dan sensasi beda! Itulah jazz....

Secara rinci, "perbedaan" itu belum mau diungkap. Pokoknya, telinga dan mata serta kalbu hadirin akan dimanjakan benar-benar. (*)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

TV Kemanusiaan hadir di indonesia

Posted: 29 Feb 2012 02:39 AM PST

TV Channel Kemanusiaan ini akan memberikan layanan informasi dengan mengangkat isu-isu kemanusiaan secara luas, tuntas dan akurat serta aktual tanpa bayar atau gratis.

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Channel Kemanusiaan, stasiun televisi baru yang fokus menggarap isu-isu kemanusiaan, segera hadir di Indonesia.

"TV Channel Kemanusiaan ini akan memberikan layanan informasi dengan mengangkat isu-isu kemanusiaan secara luas, tuntas dan akurat serta aktual tanpa bayar atau gratis," kata penanggung jawab sekaligus pemilik PT TV Kemanusiaan Internasional Indonesia, Andre Bangsawan, di Jakarta, Rabu..

Menurut Andre Bangsawan, Channel Kemanusiaan merupakan terobosan baru dalam upaya memberi pelayanan kepada masyarakat untuk memperoleh informasi bagi peningkatan wawasan dan pengetahuan yang luas.

Menurut mantan awak salah satu televisi swasta nasional ini, Channel Kemanusiaan merupakan televisi satelit pertama di Indonesia yang fokus pada misi kemanusiaan.

"Siarannya tidak menggunakan sistem `teresterial broadcast` seperti televisi konvensional seperti sekarang," kata Andre.

Siaran Channel Kemanusiaan akan dipancarkan melalui satelit Palapa D pada frekuensi 3972 mhz dengan polarisasi horizontal dan mulai Maret akan berpindah ke frekuensi 3980 mhz (vertikal). Menurut Andre, siaran televisi kemanusiaan ini akan menjangkau seluruh Nusantara dengan antena parabola, tidak terkecuali daerah terpencil di pulau, pegunungan, atau hutan di Kalimantan, Sumatera, Papua yang selama ini tidak terjangkau siaran televisi.

Pemimpin Redaksi Channel Kemanusiaan Riadi Lazuady mengatakan meski baru diluncurkan sasaran siaran media ini sudah jelas. Sebab, data yang diperoleh dari Indosat seperti dikutip Public Service & Energy Indosat, Bambang Y Wibowo, hingga 2011 tercatat ada 11.000 pengguna antena parabola di Indonesia. Bahkan, angka yang dilansir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu bisa lebih besar dari jumlah tersebut.

Pihak manajemen Channel Kemanusiaan juga sedang menjajaki kerja sama dengan televisi kabel di seluruh Indonesia. Karena itu, nantinya setiap pelanggan televisi kabel di Indonesia bisa menikmati siaran Channel Kemanusiaan tanpa harus menambah biaya langgaran yang saat ini di daerah cukup murah, yakni Rp25.000 per bulan.

Selain bisa diterima di seluruh wilayah Indonesia, kata Andre, Channel Kemanusiaan juga bisa dipancarkan ke lebih dari separuh wilayah dunia seperti negara ASEAN, Asia Pasifik, Afrika, dan Timur Tengah.

"Adapun visi dari Channel Kemanusiaan adalah menyuarakan suara hati, meningkatkan taraf hidup manusia, khususnya manusia Indonesia, melalui tayangan program kemanusiaan dan perdamaian," kata Andre.

Meski demikian, tambahnya, siaran ini tidak sekedar menyajikan berita, tetapi dapat pula bersifat menghibur, informatif, kritis, serta mencerdaskan dan memberdayakan.

Sementara produser Channel Kemanusiaan Andi Sangkarya menambahkan, media ini mempunyai misi untuk menjadi jembatan sekaligus mediator yang menghubungkan antara masyarakat dengan pemerintah dan kalangan swasta maupun sebaliknya.

"Melalui media ini pula, masyarakat di pelosok mana pun bisa mendapatkan akses informasi maupun finansial ekonomi, karena masyarakat dapat tersentuh oleh pemerintah, LSM, maupun pengusaha yang mempunyai visi dan misi memanusiakan atau memberdayakan manusia," kata Andi.

Untuk mewujudkan visi dan misi kemanusiaan, Channel Kemanusiaan akan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) yang saat ini dipimpin mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahkan, tambahnya, sebagai komitmen kemanusiaan, sebagian penghasilan televisi satelit ini akan disumbangkan ke PMI.

Menurut Andi yang berpengalaman dalam mengelola siaran televisi lokal dan sebelumnya di radio publik, Channel Kemanusiaan telah menyiapkan program siaran yang diyakini akan sangat menarik dan menyentuh pemirsa.

Misalnya, Investigasi Kemanusiaan yang dapat menyajikan Bagaimana pengalaman seorang bidan membantu persalinan warga di Badui, atau bagaimana perjuangan seorang guru yang mengajar anak suku Bajo di Sulawesi Tenggara yang tiap hari harus masuk pulau berperahu.

Dengan motto "Akurat Menyuarakan Suara Hati", tambah Andi, Channel Kemanusiaan akan berusaha menyajikan fakta yang akurat tanpa rekayasa atau manipulasi. Sebab, investigasi kemanusiaan yang akan menjadi andalan media siaran ini, mengutamakan fakta kemanusiaan yang perlu dan penting diketahui masyarakat.

Channel Kemanusiaan juga memiliki program siaran Tokoh Kita yang berisi profil seorang tokoh dari latar belakang apa saja yang memiliki peran dan kepedulian tinggi terhadap masalah kemanusiaan. Dengan sajian ini, diharapkan para tokoh kemanusian yang muncul akan menjadi inspirasi baru bagi masyarakat, sehingga tumbuh dan dapat mengasah rasa saling asah, asuh dan asih di antara sesama manusia sebagai makhluk sosial.

Tidak hanya itu, lanjut Andi, bagi perusahaan yang melaksanakan program tanggung jawab sosial (CSR), Channel Kemanusiaan merupakan pilihan yang tepat.

"Melalui program investorial, televisi ini dapat menjadi jembatan bagi perusahaan-perusahaan membuka akses bagi mereka-mereka yang selama ini tidak tersentuh," kata Andre.

Menurut Andre, Channel Kemanusiaan tidak akan bertindak sebagai pengumpul dompet kemanusiaan yang bisa saja disalahgunakan, tetapi lebih sebagai jembatan. Sebab, Channel Kemanusiaan menyerahkan sepenuhnya program pelaksanaan CSR tersebut kepada perusahaan swasta dan BUMN atau pun perorangan, sehingga tetap transparan.

Soal dana, Andre yang pernah mengelola rumah produksi mengaku tidak khawatir. Sebab, kalau bicara kemanusiaan, selalu saja ada jalan, dan dengan misi itu justru akan membawa manfaat bagi banyak orang.

(J004)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan