Selasa, 14 Februari 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


MUI ajak umat Islam tidak merayakan valentine

Posted: 14 Feb 2012 07:03 AM PST

Bukittinggi (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bukittinggi, Sumatera Barat, mengajak umat Islam agar tidak merayakan hari valentine's day (kasih sayang) karena tidak sesuai dengan ajaran Islam.

"Dalam Islam tidak ada yang namanya hari kasih sayang. Itu merupakan budaya barat yang tidak perlu ditiru," kata Ketua MUI Bukittinggi Zainuddin Tanjung, Selasa.

Menurut dia, Pemerintah Kota Bukittinggi agar tidak mengizinkan adanya kegiatan yang berhubungan dengan perayaan "valentine's day".

"Perayaan "valentine's day" yang dilakukan generasi muda berpotensi terjadinya maksiat. Untuk itu, pemerintah harus melarang adanya perayaan itu digelar oleh generasi muda," kata dia.

Dia juga berharap, Pemkot Bukittinggi membuat pemberitahuan di tempat-tempat hiburan untuk tidak boleh menggelar acara yang berhubungan dengan hari tersebut.

MUI, kata dia, telah menyebarkan imbauan larangan perayaan "valentine's day" dalam surat No.04/MUI-BKT/2011.

"Ajakkan MUI melarang umat Islam, khususnya generasi muda di Kota Bukittinggi sudah dilakukan sejak tahun 2008," katanya.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bukittinggi Syafnir, menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan personelnya untuk mencegah terjadinya kegiatan yang berhubungan dengan perayaan "valentine's day".

Dia mengatakan, pihaknya akan menyita aksesori dan spanduk yang dipasang dan membubarkan acara yang berhubungan dengan "valentine's day".

"Pemerintah telah membuat edaran agar generasi muda tidak merayakan "valentine's day" tersebut yang terdapat tanda tangan wali kota dan MUI," kata dia.

Satpol PP, kata dia, akan bekerja sama dengan jajaran Polresta Bukittinggi untuk mengawasi larangan perayaan "valentine's day".

"Perayaan "valentine's day" adalah budaya luar yang tidak cocok ditiru masyarakat yang berfilosofi 'adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah' (ABS-SBK), " katanya. (ANT)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Sinta Nuriah ajak masyarakat nonton film N5M

Posted: 14 Feb 2012 06:53 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ibu Negara, Sinta Nuriah Wahid, mengajak masyarakat menonton film "Negeri 5 Menara (N5M)" yang dia nilai bagus karena mendidik dan mengandung pesan bahwa cita-cita apapun akan tercapai jika bersungguh-sungguh.

"Film ini bagus dan mendidik. Dengan prinsip Man Jadda Wajada, mereka yang masing-masing berasal dari pelosok kampung berhasil mendapat sukses," kata Sinta Nuriah seusai menonton acara Pemutaran Khusus film "Negeri 5 Menara" di Blitz Megaplex Jakarta, Selasa.

Film berlatar belakang pesantren yang disadur dari Novel laris karya Ahmad Fuadi ini akan tayang pada tanggal 1 Maret 2012 di seluruh bioskop tanah air.

Dengan film tersebut, urainya, pesantren yang selama ini terkesan terbelakang menjadi terhapus, selain itu film itu juga mengungkapkan bahwa pendidikan pesantren bukan hanya sangat murah, tapi juga baik dan bisa membuat para siswanya sukses.

Sinta yang mengaku belum membaca novel Negeri 5 Menara itu mencontohkan orang berpendidikan pesantren pun bisa juga menjadi Presiden seperti Gus Dur, suaminya.

Pesan lainnya yang ia nilai menjadi daya tarik film tersebut adalah alur ceritanya yang tak melompat-lompat mulai dari kampung sampai lulus dari pesantren sehingga mudah diikuti dan enak ditonton baik tua maupun muda.

Ia berharap, dengan menonton film yang dibintangi Alif bersama lima temannya ini bangsa Indonesia yang sedang carut-marut bisa bersatu.

Sementara itu, penulisnya A Fuadi menyatakan sangat puas dengan film ini karena mampu mentransfer "feel" dan "spirit" buku yang ditulisnya dengan baik, bahkan lebih dramatis.

"Saya senang, anak-anak itu tampak sangat dekat, bahkan terkesan lucu-lucu," kata mantan wartawan tersebut.

Bahkan banyak bagian-bagian tampilan film yang tidak ada di bukunya namun membuat film tersebut menjadi lebih enak ditonton, seperti ketika berfoto dengan anak dan keponakan Ustadz Toriq atau saat pulang ke pesantren dengan becak.

(D009/R010)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan