Rabu, 9 November 2011

Republika Online

Republika Online


Halo Pak...Kegemukan Anda Bisa Menurun pada Anak Anda Lho

Posted: 09 Nov 2011 09:44 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Anak-anak yang memiliki ayah bertubuh gemuk lebih mungkin untuk memiliki tubuh gendut pada usia delapan atau sembilan tahun dibandingkan dengan anak dari ayah dengan berat tubuhnya normal, demikian hasil satu studi oleh ilmuwan di University of Newcastle, Australia, Kamis.

Beberapa peneliti di University of Newcaslte mendapati bahwa anak yang memiliki gendut atau kelebihan berat empat kali lebih mungkin untuk mengikuti jejak ayah mereka dibandingkan dengan mereka dengan ayah yang memiliki tubuh dalam kategori sehat.

Mereka juga mendapati di dalam studi tersebut bahwa jika mereka hanya memiliki ibu yang kelebihan berat atau gemuk di dalam keluarga mereka, kondisi itu tak memiliki dampak yang sama.

Peneliti utama Emily Freeman mengatakan masih belum diketahui mengapa ayah yang kelebihan berat memiliki dampak yang sedemikian kuat pada berat anak mereka.

Para peneliti itu melakukan studi mereka dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari 3.000 keluarga Australia antara 2004 dan 2008 untuk studi panjang.

Mereka meneliti berat tubuh anak-anak tersebut ketika mereka berusia empat sampai lima tahun lalu meneliti lagi ketika mereka memasuki usia delapan dan sembilan tahun.

Menurut Freeman, sebanyak 25 persen anak Australia kelebihan berat atau gemuk. Wanita ilmuwan itu menyatakan membantu ayah yang bertubuh gemuk untuk menurunkan berat dapat membuat perbedaan bagi generasi muda.

Full content generated by Get Full RSS.

Pemenang Kompetisi Batik di AS Dihadiahi Wisata Belajar Batik

Posted: 09 Nov 2011 03:35 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO – Kedutaan Besar Indonesia di Washington menggelar kompetisi batik di Amerika Serikat. Tim juri, seperti dilaporkan wartawan RepublikaNasihin Masha, memutuskan ada sembilan pemenang. Masing-masing ada tiga orang juara satu (hadiah 5.000 dolar AS), tiga juara dua (2.500 dolar AS), dan tiga juara tiga (1.500 dolar AS).

Tak hanya hadiah uang, tiga juara tersebut juga mendapat paket wisata ke Indonesia senilai 15 ribu dolar AS selama dua pekan. Mereka akan ke Yogyakarta, Bali, Mataram, Makassar, dan Palembang. Mereka akan mempelajari aneka ragam batik di Indonesia. Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Ibu menyerahkan hadiah secara simbolis kepada pemenang.

Tiga pemenang juara satu adalah Kelly Cobb dengan rancangan bertajuk Indigo Batik with Code, Elizabeth Urabe dengan tema rancangan Define Unity, dan Joanne Gigliotti dengan rancangan The Sun Rises in the East and The Light the West. Adapun enam pemenang lainnya adalah untuk juara dua; Jennifer Doheny, Nikki Pison, Jamie Stearn S. Juara tiga; Ariana Toft, Ashley Bowman, dan Carol Stueur.

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal mengatakan, sejak batik diakui Unesco sebagai warisan dunia asal Indonesia, maka sudah saatnya batik go international. Karena itu, Indonesia harus secara sistematis mengenalkan batik pada dunia. Salah satunya dengan menggelar Kompetisi Rancang Batik Amerika. "Kita harus siap dengan interpretasi batik menurut banyak budaya di dunia," ujarnya.

Sejak diluncurkan 18 April 2011, katanya, ada sekitar 100 peserta yang masuk dari 18 negara bagian. Semua karya itu dinilai lima orang juri, yaitu Leesa Hubel (AS), Martha Blackwelder (AS), Linda Fliam (Indonesia), Tutik Handayani (Indonesia), dan Agus Nugroho Ismoyo (Indonesia). "Awalnya saya khawatir kualitasnya tak bagus, tapi ternyata luar biasa: detil dan filosofinya. Kualitas seninya tinggi sekali," kata Dino. Namun ia mengakui mereka hanya membuat rancangan grafisnya saja, sedangkan tekniknya mereka belum paham. Untuk itulah mereka akan diajak ke Indonesia.

"Dengan cara ini kita tak takut dengan pencurian batik. Makin banyak orang tahu makin bagus. Karena nanti ada macam-macam batik," katanya.

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan