Rabu, 5 Oktober 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Militan Al Shabab Akan Terus Hantui Somalia

Posted: 05 Oct 2011 08:01 AM PDT

MOGADISHU - Militan Al Shabab bersumpah akan terus melancarkan serangan setelah terjadi serangan bom yang menewaskan 70 orang di Kota Mogadishu.

"Kami berjanji, serangan yang ditujukan pada musuh kami akan terjadi secara rutin dan akan meningkat dari hari ke hari," ujar juru bicara Al Shababa Mohamud Rage lewat siaran radio, seperti dikutip AFP, Rabu (5/10/2011).

"Serangan tersebut ditargetkan ke para pasukan yang tunduk pada seorang kafir yang mengira dirinya sudah mengusir Al Shabab. Serangan bom ini merupakan bukti, Al Shabab masih ada di Mogadishu," tambahnya

Bom yang meledak pada Selasa kemarin menewaskan 70 orang dan melukai 150 lainnya di depan kantor Pemerintah Somalia. Ledakan maut ini menjadi ledakan terburuk yang pernah ada di negara yang kelaparan tersebut setelah militan Al Shabab menarik diri dari Mogadishu pada Agustus lalu.

Militan Al Shabab merupakan salah satu militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda. Mereka mendapat pelatihannya di Yaman. Al Shabab juga terkenal dengan keahliannya dalam bom bunuh diri.

Al Shabab juga menjadi salah satu militan yang dikhawatirkan oleh Amerika Serikat (AS), karena militan ini berpotensi untuk menyerang negeri Paman Sam.

Korban yang tewas dalam ledakan di Mogadishu umumnya adalah pelajar yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya.

Serangan ini pun dikecam oleh banyak pihak, termasuk di antaranya adalah AS dan Australia.(rhs)

Membangkang, Kolonel Suriah Lari ke Turki

Posted: 05 Oct 2011 07:02 AM PDT

BEIRUT - Seorang kolonel dari Suriah memimpin sekelompok militer Suriah yang membangkang untuk pergi ke Turki. Mereka menamakan satuannya sebagai "Pasukan Pembebasan Suriah."

Kolonel Riad al Assad mengatakan, rezim Presiden Suriah tengah melakukan aksi brutal pada pekan lalu di Kota Rastan, dan mencoba untuk menangkap Riad beserta rekannya.

Riad mengatakan, saat ini Pasukan Pembebasan Suriah sudah memiliki 10 ribu personel dan mereka akan menjadi tantangan yang cukup serius bagi Presiden Bashar al Assad. Demikian seperti diberitakan Associated Press, Rabu (5/10/2011).

Kondisi di Suriah saat ini semakin memilukan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan mengumumkan, sekira 2.700 orang tewas akibat aksi brutal para pasukan Suriah terhadap demonstran.

Suriah pun mendapatkan kecaman dari banyak negara-negara Barat dan mitranya sendiri atas tindakannya.

Meski demikian, resolusi Dewan Keamanan PBB untuk penetapan sanksi ke Suriah terpaksa batal karena Rusia dan China memveto rancangan resolusi tersebut.

Rusia dan China berpikir, sanksi ke Suriah hanya akan mempersulit negara tersebut dan kedua negara ini pun ingin melihat Presiden Assad mengimplementasikan janji reformasinya kepada masyarakat.(rhs)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan