Jumaat, 14 Oktober 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Klub Istri Taat Suami Terbitkan Buku Panduan Seks

Posted: 15 Oct 2011 03:15 AM PDT

PETALING JAYA, KOMPAS.com — Kelompok Obedient Wives Club (OWC) atau Klub Istri Taat Suami kembali membuat kontroversi. Kali ini mereka menerbitkan buku setebal 115 halaman yang diberi judul Seks Islam, Perangi Yahudi untuk Kembalikan Seks Islam kepada Dunia.

Dalam buku yang cukup blak-blakan itu, OWC menganjurkan agar suami yang berpoligami bercinta dengan semua istrinya bersama-sama, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/10/2011). Apalagi, salah satu babnya menggambarkan dengan jelas bagaimana aktivitas seksual dilakukan.

Kehadiran buku ini jelas mengejutkan bagi publik Malaysia. Kelompok-kelompok perempuan beramai-ramai mengecamnya.

Salah satunya adalah kelompok Sisters in Islam (SIS). Direktur eksekutif SIS Ratna Osman menyebutnya sebagai "aksi murahan" untuk mencari popularitas serta perhatian media lokal dan internasional.

Ratna menilai, OWC gagal melihat tuntutan masyarakat yang menginginkan persamaan gender dan kemajuan di bidang pendidikan.

"Selain berbicara tentang penghambaan pada suami dan memberi mereka layanan seks terbaik, mereka (OWC) tidak menyumbang sesuatu yang konkret pada masyarakat yang tengah menghadapi banyak masalah," kata Ratna kepada Malaysia Star.

Dia mempertanyakan sumber yang digunakan buku itu. Sebab, penulisnya mengutip riset yang menyebut kaum perempuan hanya memberi suami mereka 10 persen dari yang diinginkan para suami.

Disebutkan oleh Ratna, riset yang dilakukan SIS menyebut, 64,8 persen istri pertama mengaku tidak diberi tahu ketika suami mereka menikah lagi. Hal itu menimbulkan perasaan sakit hati karena dikhianati. Sementara itu, 53 persen dari mereka mengaku mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

"Bagaimana OWC merespons hal ini dalam misi mereka untuk mengajarkan seks? Apakah buku seks OWC bisa membantu para perempuan itu mengatasi masalah mereka?" tanya Ratna.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Empower Maria Chin Abullah berpendapat keberadaan OWC seperti "tamparan bagi perempuan". "Perempuan memberi sumbangsih besar bagi bangsa ini, tetapi OWC menghina kami menjadi obyek seks semata," ujar Aria.

Direktur Eksekutif Women's Aid Organisation (WAO) Ivy Josiah menilai buku itu merupakan "cara mencolok" OWC untuk mencari uang. Meskipun demikian, imbuhnya, dia berpendapat buku itu tidak perlu dicekal karena setiap orang bebas berpendapat.

Sementara itu, Departemen Pengembangan Islam (Jakim) mengatakan, pihaknya akan membatasi peredaran buku yang mereka nilai "memalukan" dan "tidak masuk akal" itu.

Di lain pihak, Menteri Datuk Seri Jamil Khir Baharom mengatakan akan mempelajari isi buku tersebut.

Sementara itu, Menteri Pengembangan Perempuan, Keluarga, dan Masyarakat Datuk Seri Shahrizat Abul Jalil menyatakan, kementeriannya yakin klub OWC dan pendapat mereka mengecilkan perolehan penting yang dilakukan Malaysia terhadap persamaan gender.

"Jika buku ini bertentangan dengan hukum, baik sipil maupun syariah, hukum di sini yang akan berbicara," ujar Datuk Sharizat.

Full content generated by Get Full RSS.

AS Kirim 100 Tentara Penasihat ke Afrika Tengah

Posted: 15 Oct 2011 01:36 AM PDT

WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, Jumat (15/10/2011), ia telah mengirim 100 tentara tempur ke Afrika tengah untuk membantu pasukan yang memerangi pemberontak Lord's Resistance Army (LRA) Uganda yang telah dituduh melakukan pemerkosaan, pembunuhan, dan penculikan.

Tentara-tentara itu, kalau disetujui oleh pemerintah-pemerintah nasional, bisa dikerahkan di Uganda, Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah (CAR), dan Republik Demokratik Kongo (DRC), kata Obama dalam pesan pada Kongres.

Pemberontak LRA telah dituduh meneror, membunuh, memerkosa, dan menculik ribuan orang di keempat negara itu, dan puluhan ribu orang telah tewas akibat perang 20 tahun mereka dengan pasukan keamanan di Uganda utara.

"Pasukan itu akan bertindak sebagai penasihat bagi pasukan mitra, yang memiliki tujuan untuk mengeluarkan dari medan tempur Joseph Kony dan pemimpin senior lainnya LRA," kata Obama. Namun, ia memperingatkan, mereka tidak akan memimpin sendiri pertempuran.

Meskipun pasukan AS itu tentara tempur yang diperlengkapi, mereka hanya akan memberikan informasi, nasihat, dan bantuan pada pasukan negara-negara mitra.

"Mereka tidak akan berperang dengan pasukan LRA sendiri kecuali perlu untuk bela diri. Semua tindakan pencegahan yang pantas telah diambil untuk menjamin keselamatan personel militer AS dalam pengerahan mereka."

Presiden itu mengatakan, sekelompok kecil tentara telah dikirim pada Rabu (12/10/2011), dan bahwa pasukan tambahan akan dikerahkan pada pulan depan.

Kony, yang dituduh melakukan kejahatan perang dan dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), tampaknya telah masuk agenda politik nasional dan dalam beberapa tahun belakangan ini tentaranya yang merusak telah menyebarkan kematian dan kehancuran di kawasan itu.

Perang saudara secara efektif telah berakhir pada 2006 ketika proses perdamaian dilancarkan, tetapi Kony dan komandan-komandan pentingnya terus melakukan kekejaman di wilayah negara-negara yang berdekatan itu.

Jenderal Carter Ham, Kepala Komando Afrika AS, mengatakan pekan lalu bahwa menurut perkiraannya, Kony mungkin berada di Republik Afrika Tengah.

Obama mengatakan dalam pesannya bahwa LRA telah "membunuh, memerkosa, dan menculik puluhan ribu pria dewasa, wanita, dan anak-anak di Afrika tengah".

"LRA terus melakukan kekejaman di Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, dan Sudan Selatan yang memiliki dampak yang tak seimbang pada keamanan kawasan," katanya.

Pada 2009, Kongres AS mengundangkan undang-undang yang menyatakan dukungan pada upaya AS yang meningkat untuk mengurangi dan menyingkirkan ancaman yang ditimbulkan oleh Tentara Perlawanan Tuhan itu.

Setahun lalu, Obama menyampaikan pada Kongres rencana untuk melucuti senjata LRA. Skema itu berarti untuk mendorong "pembelotan, pelucutan senjata, demobilisasi, dan reintegrasi pemberontak LRA yang tersisa serta... meningkatkan bantuan yang berlanjut pada masyarakat yang terkait".

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan