Selasa, 27 September 2011

Republika Online

Republika Online


Es Dung Dung, Es Krim Tradisional Indonesia

Posted: 27 Sep 2011 06:06 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Es dung-dung, salah satu hiangan pencuci mulut yang sudah akrab dengan lidah keluarga Indonesia. Rasanya yang manis dan gurih, serta dingin dan segarnya es dung-dung, memberikan torehan kenangan manis tersendiri, karena es ini ada, sejak dulu, sejak kita masih anak-anak dan menikmatinya dengan penuh kegembiraan.

Es ini, merupakan es krim tradisional yang diciptakan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Pembuatannya pun hingga kini masih sederhana, tanpa menggunakan mesin ataupun alat yang khusus. Ciri khas dari rasa Es dungdung ini, adalah adanya rasa gurih, yang berasal dari santan, sebagai bahan utama pembuatnya.

Es dung-dung, awalnya diciptakan atas dorongan masyarakat yang sangat ingin mencicipi es krim, namun tak bisa menjangkau harganya. Susu, yang harganya selangit kala itu, diganti dengan santan. Penggantian bahan utama inilah sebenarnya yang membuat rasa dari es dung-dung ini berbeda, menjadi lebih gurih. Namun, tampilannya dibuat sama persis seperti es krim.

Es dung-dung, bisa dikonsumsi dengan bahan pelengkap layaknya es krim. Bisa menggunakan cone yang berbentuk kerucut, diapit dengan dua sisi roti tawar, atau dinikmati dalam gelas kaca. Es dung-dung pun bisa diberi tambahan, seperti potongan kacang, ketan hitam, potongan buah, ataupun sagu mutiara.

Es dungdung pun hingga kini masih menjadi primadona di alam sejarah kuliner Indonesia. Es krim namun rasanya lebih gurih ini, punya kenangan manis tersendiri saat dinikmati. Es dung dung pun selalu menjadi jajanan andalan dalam keakraban keluarga.

Kini, penjual es dung-dung dengan membawa gerobak kecil sudah jarang kita temukan. Namun, di pesta-pesta rakyat, seperti pernikahan atau arisan misalnya, es dung-dung terkadang masih bisa kita nikmati. Bahkan, baru-baru ini, pabrikan es krim sekelas Walls pun melirik varian-varian es puter dengan rasa lokal ini. Dengan kemasan, merk, dan kotak yang lebih higienis, es dung-dung pun bisa kita temukan dengan mudah di supermarket.

"Selalu ingat kegembiraan ketika saya masih kecil, menikmati manisnya es dung-dung ini," tutur salah satu pengamat Kuliner Indonesia, Arie Parikesit.

Asyiknya Punya Anak, Bisa Turunkan Resiko Penyakit Jantung

Posted: 26 Sep 2011 11:12 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA – Menjadi ayah mungkin penanda awal memasuki usia tua, tetapi bisa juga membuat seorang pria bertahan hidup.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction, menunjukkan bahwa para pria yang menjadi ayah lebih kecil kemungkinannya meninggal akibat serangan jantung daripada yang tidak memiliki anak.

Penelitian yang dilakukan oleh AARP—pemerintah AS bersama sejumlah universitas—ini merupakan yang terbesar, yang mencari tahu hubungan kesuburan pria dengan tingkat kematian dengan melibatkan hampir 138 ribu pria.

Sekalipun penelitian semacam ini tidak bisa membuktikan hubungan antara menjadi ayah dan tingkat kematian, sejumlah pakar penyakit jantung mengatakan ada banyak alasan untuk berpikir keduanya bisa saja saling berkaitan.

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perkawinan, memiliki banyak teman dan bahkan memelihara binatang dapat menurunkan resiko terkena masalah jantung dan kematian akibat gagal jantung. Dan bisa saja, anak-anak akan membantu merawat Anda, atau memberikan alasan pada kita agar lebih memerhatikan kesehatan diri sendiri.

Selain itu, juga tentunya dibutuhkan gen yang cukup baik bagi seorang ayah yang ingin memiliki anak. Ketidakmampuan untuk memiliki anak bisa berarti kelemahan genetik yang dapat menyebabkan masalah jantung saat berada di jalan.

"Ada bukti yang menunjukkan bahwa tingkat kesuburan pria merupakan jendela bagi kesehatannya di kemudian hari," kata DR Michael Eisenberg, seorang spesialis urologis dan kesuburan dari Universitas Stanford. Michael—yang memimpin penelitian ini—juga mencari tahu hubungan yang menyebabkan seorang pria tidak bisa memiliki anak.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan