Selasa, 27 September 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Pemkot Pagaralam siap evakuasi 12.000 warga rawan Dempo

Posted: 27 Sep 2011 05:03 PM PDT

Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Pemerintah Kota Pagaralam Sumatera Selatan sudah mendata dan menyiapkan lokasi evakuasi untuk sekitar 12.000 warga yang saat ini tinggal dalam radius 5-10 kilometer dari puncak Gunung Dempo guna mengantisipasi kemungkinan bahaya letusan gunung berapi itu.

"Ada tiga kecamatan yang rawan ancaman letusan Gunung Api Dempo, meliputi Pagaralam Selatan, Pagaralam Utara, dan Dempo Utara, karena berada di bawah ring 10 kilometer itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pagaralam Edy Thamrin di Pagaralam, Rabu.

Menurut dia, wilayah di Kecamatan Pagaralam Selatan yang rawan bila gunung api itu meletus meliputi Kelurahan Tanjung Agung, Gunung Dempo, Nendagung, dan Sidorejo.

Kecamatan Pagaralam Utara meliputi Kelurahan Dempo Makmur dan Bangun Rejo, Kecamatan Dempo Utara meliputi Kelurahan Tegurwangi, Bumiagung, Muarasiban, dan Agung Lawangan.

Ia mengatakan, petugas juga sudah mendata berbagai kendaraan yang siap mengangkut warga setempat saat evakuasi.

"Ada sekitar 150 unit kendaraan khusus disiapkan untuk mengevakusi warga sekitar Gunung Dempo, bila kondisi darurat," ujar dia.

Dia menyatakan, keperluan logistik lainnya seperti tenda posko, peralatan masak, tenda dapur umum, dan termasuk peralatan medis juga disiapkan.

"Keperluan logistik semuanya sudah selesai, hanya tinggal sosialisasi kepada masyarakat tentang cara menghadapi bencana," ujar dia.

Koordinator Tanggap Bencana Pagaralam-Lahat Letkol Inf Fathur Rahman mengatakan, telah disiagakan sekitar 2.000 personel gabungan yang akan dilibatkan dalam penanggulangan bencana letusan Gunung Dempo

Mereka terdiri atas 650 anggota TNI, 100 personel Tagana, 30 anggota PMI dan tenaga medis, 50 Tim SAR, 20 petugas PBK, 100 personel Kesbanglinmas, dan sisanya Tm BPBD setempat.

Kesiagaan mengantisipasi letusan Gunung Dempo itu, kata dia, dilakukan mengingat gunung api itu termasuk yang perlu diwaspadai.

Selain itu, katanya, gunung api itu mengalami peningkatkan status aktivitas vulkanik dan beberapa kali mengalami letusan kecil serta gempa vulkanik.

Ia mengatakan, berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Pos Pemantau Gunung Api Dempo di Pagaralam, di gunung itu tercatat mengalami ratusan kali gempa pada 2010-2011 dan letusan pada 2009.

"Memang setelah terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi lain di Indonesia, diperkirakan juga akan berdampak pada peningkatan aktivitas Gunung api Dempo yang mengalami 120 kali gempa hingga September 2011 ini," ujar dia.

Menurut dia, peningkatan aktivitas Gunung Dempo berlangsung sejak Oktober 2010 dengan terjadi 53 kali gempa tektonik jauh dan puluhan kali gempa vulkanik dangkal.  (ANT-127/M029)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Polres Bekasi tingkatkan pengamanan di wilayah perbatasan

Posted: 27 Sep 2011 04:56 PM PDT

Cikarang (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meningkatkan pengamanan di sejumlah tempat ibadah, pusat keramaian dan menggelar razia di wilayah perbatasan guna mengantisipasi berbagai macam aksi terorisme.

Kapolres Bekasi, Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat, Rabu, di Cikarang mengatakan, peningkatan pengamanan dilakukan di seluruh tempat ibadah, baik masjid maupun gereja di wilayahnya.

"Kami juga melakukan razia terhadap kendaraan di wilayah perbatasan, baik yang berbatasan dengan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang maupun Kabupaten Bogor," kata Wahyu.

Menurut Wahyu, hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan terorisme dan mempersempit ruang gerak pelaku, menyusul terjadinya aksi bom bunuh diri di sebuah gereja di Solo Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Selain itu, kata Wahyu, pihaknya juga terus melakukan penyuluhan baik kepada tokoh masyarakat dan agama, serta masyarakat umum, untuk meningkatkan kewaspadaan di lingkungannya masing-masing.

"Kami harapkan partisipasi masyarakat untuk memberikan informasi, apalagi jika informasi itu bersifat mencurigakan agar cepat ditindaklanjuti," demikian Wahyu.

Sementara itu, Kapolsek Kedungwaringin, AKP Suprianto, Rabu, di Cikarang mengatakan, sudah mendapat instruksi dari Kapolres untuk menggelar operasi cipta kondisi dengan melakukan pemeriksan terhadap kendaraan dan barang bawaan penumpang di perbatasan antara Kabupaten Bekasi dan Karawang.

Suprianto menambahkan, razia juga digelar di sejumlah titik strategis, seperti Stasiun Kedunggedeh dan pasar-pasar tradisional di wilayah setempat.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kecamatan dan Desa, untuk menginstruksikan seluruh ketua RT dan RW mendata ulang warganya. Hal ini merupakan bentuk antisipasi tindak terorisme," kata Suprianto.

Dikatakan Suprianto, sejauh ini berdasarkan hasil kegiatan operasi cipta kondisi yang dilakukan di wilayahnya belum ditemukan sesuatu hal mencurigakan dan kondisi relatif aman. (ANT)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan