Jumaat, 23 September 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Kerudung Pengantin Ini Sepanjang 3 Km

Posted: 24 Sep 2011 04:14 AM PDT

Kerudung Pengantin Ini Sepanjang 3 Km

Kistyarini | Sabtu, 24 September 2011 | 11:14 WIB

CASAL DI PRINCICE, KOMPAS.com - Upacara pernikahan memang harus menjadi sebuah peristiwa tak terlupakan, karena itu harus dilakukan dengan cara yang istimewa. Seperti yang dilakukan Elena De Angelis, pengantin dari Casal di Princice, Italia.

Perempuan itu menjadikan upacara pernikahannya sesuatu yang mencetak sejarah. Tidak perlu membandingkan dengan gaun pengantin Kate Middleton karena gaun pengantin Elena memang berpotongan sederhana. Namun yang membuatnya istimewa adalah kerudung pengantinnya sepanjang 3 kilometer.

Dalam perjalanan dari rumah ke gereja tempat pemberkatan nikah dilakukan, ekor kerudung itu diangkat oleh seluruh warga desa. Setiba di gereja, kerudung itu berbahan sutera itu harus digulung hingga tampak seperti seonggok kain biasa.

Perancang gaun pengantin itu, Gianni Molaro, berharap gaun pengantin itu tercatat dalam Guinness Book of World Records.

Aborigin Australia Penjelajah Pertama di Dunia

Posted: 24 Sep 2011 03:33 AM PDT

KOPENHAGEN, KOMPAS.com -  Sebuah tim peneliti internasional untuk pertama kalinya menyatukan genom manusia dari suku aborigin Australia. Penelitian genom itu memberi pemahaman baru bahwa aborigin Australia adalah penjelajah pertama di dunia.

Aborigin Australia turun dari penjelajah manusia pertama, sedangkan nenek moyang Eropa dan Asia sedang duduk di suatu tempat di Afrika atau Timur Tengah.

-- Eske Willerslev

Profesor Eske Willerslev dari University of Copenhagen, Denmark, yang memimpin penelitian, menjelaskan, aborigin Australia turun dari penjelajah manusia pertama, sedangkan nenek moyang Eropa dan Asia sedang duduk di suatu tempat di Afrika atau Timur Tengah.

"Nenek moyang aborigin Australia menyebar dengan cepat. Mereka manusia modern pertama yang melintasi wilayah yang tidak dikenal di Asia dan akhirnya menyeberang laut ke Australia. Ini adalah perjalanan benar-benar menakjubkan yang mengharuskan mereka memiliki keterampilan bertahan hidup yang luar biasa menuntut dan keberanian," kata Eske seperti disiarkan ScienceDaily, Jumat (23/9) waktu setempat atau Sabtu (24/9/2011) WIB.

Penelitian itu sendiri dipublikasikan di jurnal Science. Dengan sekuensing genom, para peneliti menunjukkan bahwa aborigin Australia turun langsung dari ekspansi manusia awal ke Asia yang terjadi sekitar 70.000 tahun yang lalu atau setidaknya 24.000 tahun sebelum gerakan populasi yang memunculkan masa kini Eropa dan Asia.

Hasil sekuensing genom itu menyiratkan bahwa yang modern hari aborigin Australia sebenarnya keturunan langsung dari orang pertama yang tiba di Australia sejak 50.000 tahun yang lalu. Sampel penelitian berasal dari rambut yang disumbangkan untuk seorang antropolog Inggris oleh seorang pria aborigin dari wilayah Goldfields Australia Barat pada awal abad 20.

Seratus tahun kemudian, para peneliti telah mengisolasi DNA dari rambut yang sama, menggunakannya untuk mengeksplorasi genetika Australia pertama dan untuk memberikan wawasan ke dalam bagaimana manusia pertama tersebar di seluruh dunia.

Sejarah aborigin Australia memainkan peran kunci dalam memahami penyebaran dari manusia pertama yang meninggalkan Afrika. Bukti arkeologi menetapkan keberadaan manusia modern di Australia sekitar 50.000 tahun lalu, tetapi penelitian ini kembali menulis kisah perjalanan mereka di sana.

Sebelumnya, teori yang paling luas diterima adalah bahwa semua manusia modern berasal dari Afrika yang secara bergelombang bermigrasi ke Eropa, Asia, dan Australia.

Dalam model itu, Australia pertama akan bercabang dari populasi Asia, yang terpisah dari nenek moyang orang Eropa. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa ketika nenek moyang aborigin Australia memulai perjalanan pribadi mereka, nenek moyang dari Asia dan Eropa belum dibedakan dari satu sama lain.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan