Rabu, 24 Ogos 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Unik, Posko Lebaran ala Kuda Lumping

Posted: 24 Aug 2011 08:13 AM PDT

KEDIRI, KOMPAS.com - Sebuah pos polisi untuk pengamanan lebaran di simpang empat jalan Sersan Bahrun, Mrican, Kota Kediri, Jawa Timur tampil beda. Sekeliling pos dihias dengan pernik kesenian tradisional Kuda Lumping.

Anyaman bambu berbentuk kuda itu ditempel di setiap dinding luar bangunan semi permanen yang didirikan di jalur perbatasan Kota Kediri dan Kabupaten Kediri arah Nganjuk.

Dari dinding bagian muka, samping kiri maupun kanan, penuh tempelan peralatan yang biasa digunakan bermain kesenian Kuda Lumping, atau oleh masyarakat Kediri, kesenian ini biasa disebut Jaranan. Sementara pada dinding bagian dalam, digantungkan beberapa peralatan Jaranan lainnya seperti pecut serta topeng.

Sehingga, bila dibandingkan dengan tujuh pos lainnya yang ada di Kota Kediri, kesan tradisional dari pos ini sangat kental. Bahkan, Rabu (24/8/2011), dua orang petugas dengan seragam lengkap masing-masing anggota polri dan seorang personil TNI tengah memainkan permainan Jaranan ini.

Sesekali mereka juga mengatur lalu lintas sambil membawa Jaranan. Ipda.Sucipto, Kepala Pos Polisi Mrican mengatakan, pemilihan hiasan Jaranan itu sengaja dilakukan untuk membuat kesan yang berbeda dengan pospol lainnya. Sehingga, masyarakat yang melihatnya tidak merasa kaku atau monoton.

"Selain itu tujuan kita angkat Jaranan ini karena khas kesenian Kediri. Itung-itung nguri-nguri atau melestarikan budaya," kata Sucipto.

Meskipun pospol baru beroperasi selama dua hari ini, namun sudah mendapat respon yang beragam dari masyarakat. "Kemarin ada yang nanya kapan digelar jaranannya, lalu tadi pagi juga ada yang nanya apa jaranan itu dijual," imbuh Sucipto sambil terkekeh.

Sementara, Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota, Ajun Komisaris Besar MH.Ritonga mengaku menyambut baik semua kreativitas jajarannya sepanjang masih dalam batasan normal.  Selain jaranan, kata Ritonga, sebuah pos juga dihiasi dengan ornamen masjid.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polres Kediri Kota dalam menyambut Lebaran 1432 H ini mendirikan pos polisi di beberapa titik yang dianggap rawan kriminalitas maupun kemacetan lalu lintas.  Pengoperasiannya dimulai H-7 hingga H+7 Lebaran.

Jalur Tengah Masih Memprihatinkan

Posted: 24 Aug 2011 08:08 AM PDT

Jalur Mudik

Jalur Tengah Masih Memprihatinkan

Siwi Nurbiajanti | Robert Adhi Kusumaputra | Rabu, 24 Agustus 2011 | 15:08 WIB

KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI

Ilustrasi

TERKAIT:

BREBES, KOMPAS.com - Meskipun arus mudik sudah berlangsung, kondisi sebagian ruas jalur tengah di Kabupaten Brebes masih memprihatinkan, seperti terlihat Rabu (24/8/2011). Kondisi itu seperti terlihat di jalur tengah Poncol, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes.

Kondisi jalan di ruas tersebut banyak yang bergelombang. Pada beberapa titik masih dilakukan penambalan.

Kondisi jalan di ruas tersebut banyak yang bergelombang. Pada beberapa titik masih dilakukan penambalan. Pada lokasi yang diberi tanda rawan longsor, sudah dipasang talud. Namun material masih menumpuk dan memakan badan jalan. Kondisi jalan juga belum diaspal sepanjang sekitar 50 meter, sehingga bisa membahayakan pengguna sepeda motor.

Pada ruas tersebut, juga terdapat betonisasi sepanjang sekitar 500 meter, pada separuh ruas jalan. Hal itu menimbulkan perbedaan ketinggian jalan, sekitar 20 sentimeter.

Padahal, jalur tersebut menjadi jalur utama yang menghubungkan pantura dengan wilayah selatan (Purwokerto). Setiap tahun, jalur itu ramai dilewati para pemudik bermobil pribadi, bersepeda motor, maupun bus. Jalur tersebut juga minim penerangan, sehingga pada malam hari kondisinya gelap.

Caption Foto: Kondisi jalur tengah di wilayah Poncol, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes masih memprihatinkan, seperti terlihat Rabu (24/8). Selain banyak gelombang jalan, pada ruas tersebut juga dilakukan betonisasi, yang menimbulkan beda ketinggian jalan. Padahal jalur yang menjadi jalur utama penghubung pantura dengan Purwokerto tersebut minim penerangan. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan