Rabu, 27 Julai 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Panduan Laut China Selatan Harus Disertai Identifikasi Masalah

Posted: 27 Jul 2011 07:37 AM PDT

JAKARTA – Masalah Laut China Selatan ramai dibicarakan selama pertemuan ASEAN di Bali pekan lalu. Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk ASEAN David L Carden menilai panduan ini harus diikuti dengan identifikasi dari keinginan negara pengklaim.  
"Panduan ini bukan langkah kecil atau besar, ini hanyalah sebuah langkah. Langkah selanjutnya adalah menjalan panduan tersebut dan bergerak menuju code of conduct masalah teritorial Laut China Selatan," ujar Duta Besar Carden di kediamannya di Jakarta, Rabu (21/7/2011).
 
Dubes Carden kembali menegaskan bahwa AS bukanlah negara pengklaim dari Laut China Selatan. Menurutnya AS hanya bisa mendukung untuk menyelesaikan masalah ini secara damai, mengingat Laut China Selatan adalah jalur yang amat sibuk.
 
Mantan pengacara tersebut menilai pentingnya identifikasi keinginan dari negara pengklaim. Seperti diketahui beberapa negara ASEAN seperti Filipina, Malaysia, Vietnam dan Brunei Darrusalam saling berebut dengan China mengenai Laut China Selatan.
 
Untuk itu, Carden menilai pentingnya identifikasi klaim untuk menuju code of conduct penyelesaian wilayah Laut China Selatan.
 
"Identifikasi dari negara pengklaim amatlah penting. Saat ini kita tidak tahu apa yang diinginkan secara spesifik oleh China. Itu sebabnya klarifikasi dari klaim tiap negara yang mengakui wilayah ini amat dibutuhkan. AS bukan negara pengklaim, tidak terlibat dalam proses itu," tegas Dubes Carden.
 
Lebih lanjut Carden menambahkan, AS menilai panduan yang disetujui oleh beberapa negara ASEAN dan China merupakan bentuk perkembangan yang positif. Ini membuka peluang untuk menuju langkah yang lebih besar. (put)
(rhs)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

AS Sediakan 19 Kapal Patroli untuk Marinir RI

Posted: 27 Jul 2011 07:33 AM PDT

JAKARTA - Sebagai bagian dari kerja sama komprehensif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), ternyata 19 kapal patroli sudah disediakan kepada Marinir Republik Indonesia untuk digunakan sebagai alat patroli keamanan di laut Indonesia.  
Semua kapal sudah diserahkan dan digunakan untuk melindungi sumber daya alam Indonesia. Kapal-kapal itu sudah diserahkan sekira bulan Mei lalu, ucap Wakil Dubes AS Ted Osuis di Kediaman Duta Besar AS untuk ASEAN di Jakarta, Rabu (27/7/2011).
 
Menurut Osius wilayah laut Indonesia sangat luas, untuk itu AS berusaha untuk membantu Indonesia dengan kapal patroli tersebut. Selain itu, kerja sama lain yang dilakukan adalah memberikan pelatihan.
 
Angkatan laut kedua negara memiliki hubungan sangat erat. Lima tahun tidak latihan gabungan dari kedua militer. Tahun depan ada sekira 160 latihan gabungan yang akan dilakukan, lanjutnya.
 
Lebih lanjut Osuis menambahkan, kedua negara memiliki kerja sama yang amat sehat dalam bidang kerja sama keamanan, termasuk juga kerja sama anti terorisme.
Lebih dari penyediaan 19 kapal, kerja samanya yang menjadi bentuk penting, khususnya dalam upaya pengamanan maritim. Inilah yang kami anggap penting dari bentuk kerja sama ini, ungkap Osius. (put)
(rhs)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan