Khamis, 9 Jun 2011

Republika Online

Republika Online


Spock 'Star Trek' Dukung Negara Palestina Merdeka

Posted: 09 Jun 2011 11:28 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Leonard Nimoy, aktor Amerika Yahudi yang memerankan Mr Spock dalam seri Star Trek, mendukung solusi dua negara. Nimoy menjadi selebriti baru yang ikut dalam perdebatan konflik Israel-Palestina.

Sikapnya tersebut diungkapkan dalam situs lembaga Americans for Peace Now. Dia merujuk kepada pengalamannya saat berperan di kapal angkasa luar Starship Enterprise untuk mengekspresikan pandangannya.

Dia menyebut pesawat itu sebagai ''negara demokratis Israel yang aman seperti negara Yahudi di samping negara independen Palestina". Aktor berusia 80 tahun ini berpendapat solusi dua negara masih kritis di kawasan baik bagi rakyat Israel dan Palestina.

''Era saling tuduh sudah berakhir. Menyalahkan orang lain untuk kepentingan sendiri merupakan kegagalan", kata Nimoy melukiskan episode awal Star Trek berjudul "Let That Be Your Last Battlefield''.

Dalam suratnya, dia malah mendukung pembagian Jerusalem yang diklaim Israel dan Palestina sebagai ibu kotanya. Dia menyebutkan bahwa 50 pemuka Israel termasuk mantan kepala badan intelijen Mossad dan badan keamanan internal Shin Bet meminta penyelesaian dua negara untuk dua bangsa.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Bibit: Tindak Tegas Penolak Hormat 'Merah Putih'

Posted: 09 Jun 2011 11:17 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, meminta sejumlah sekolah serta guru di Kabupaten Karanganyar yang menolak menghormat bendera Merah Putih segera ditindak tegas. Hal tersebut agar permasalahan penolakan hormat bendera ini tidak semakin berkembang.

"Kalau hidup di Indonesia, bukan seperti itu caranya. Apalagi, ini dilakukan guru yang seharusnya 'digugu' dan ditiru," kata Bibit.

Sebagai Bangsa Indonesia, maka bendera Merah Putih, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus dijaga. "Kita ini hidup dan mati untuk Indonesia, jangan meniru di mana-mana," tegasnya.

Bibit menuturkan bahwa para guru tersebut jangan mengajarkan hal yang bukan-bukan kepada muridnya. "Hal-hal semacam ini jangan sampai ditumbuhkembangkan," katanya. ''Berbagai perbedaan budaya, suku, bahasa, keyakinan di Indonesia ini harus dijaga sehingga dapat saling menghormati.

Dua sekolah di Kabupaten Karanganyar, Sekolah Menengah Pertama Al Irsyad dan Sekolah Dasar Albani, sebelumnya melarang siswanya menghormat bendera Merah Putih. Selain itu, terdapat pula sejumlah pegawai negeri sipil yang bekerja sebagai guru di sejumlah sekolah di kabupaten itu juga menolak menghormat bendera Merah Putih.

Pemerintah Kabupaten Karanganyar bersama sejumlah pihak terkait telah mengupayakan pembinaan terhadap sejumlah sekolah dan guru bermasalah tersebut.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan