Ahad, 12 Jun 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Edo Kondologit Meriahkan Penganugerahan Pemimpin Pancasila

Posted: 12 Jun 2011 06:48 AM PDT

Palangka Raya (ANTARA News) - Edo Kondologit, penyanyi asal Papua yang terkenal dengan lagu-lagu nasionalismenya, memeriahkan acara penganugerahan pemimpin Pancasila ke-2, ikrar anak bangsa dan deklarasi Bumi Tambun Bungai sebagai Bumi Pancasila, yang berlangsung di Palangka Raya, Sabtu malam (11/6).

Dengan suara merdunya, Edo Kondologit membawakan lagu "Pancasila Rumah Kita" karya almarhum Franky Sahilatua, yang mampu menghipnotis para undangan dan ratusan warga Palangka Raya yang ikut menyaksikan langsung kegiatan tersebut.

Beberapa kutipan syair Pancasila Rumah Kita "Pancasila Rumah Kita, rumah kita semua, Nilai dasar Indonesia, Rumah Kita Selamanya, Untuk semua keluarga menyatu, Untuk semua saling membagi, Pada setiap insan sama dapat sama rasa, Oh Indonesiaku, Oh Indonesiaku.

Dalam kesempatan itu, Edo Kondologit mengajak semua warga yang hadir ikut melantunkan lagu tersebut sekaligus untuk mengenang almarhum Franky Sahilatua sebagai penciptanya, yang sangat terkenal dengan lagu sarat kritik sosial.

Ketua Yayasan Indonesia Satu, Fredy Ndolu, mengatakan, penghargaan pemimpin Pancasila yang diserahkan kepada 11 orang, karena dianggap sudah memenuhi tiga kategori penilaian yakni integritas, profesionalitas, dan personaliti.

"Kami memberikan penganugerahan kepada 11 tokoh tersebut, tidak sembarangan, karena peraih penghargaan Pancasila sangat berharga dan patut kita hargai sesuai dengan amanat yang diemban.

Oleh sebab itu, penghargaan yang diberikan berupa tropi kristal berlambangkan tangan Soekarno selaku presiden pertama Republik Indonesia, tutur Fredy.

Menurut Fredy, dipilihnya Palangka Raya, sebagai tempat penyelenggaraan sekaligus menobatkan Bumi Tambun Bungai sebagai Bumi Pancasila, karena melihat berbagai sejarah dan latar belakang terdahulu, adanya Tugu Soekarno.

Ke-11 tokoh yang mendapat anugerah sebagai pemimpin Pancasila yaitu Sultan Hamengku Buwono X (Gubenur Yogyakarta) Gayus Lumbun (anggota FPDIP DPR RI), Siti Nurbaya (sekjen DPD RI), Bambang Harimurti (dewan pers), Fadli Zon (Sekjen Partai Gerindra), Marwah Daud Ibrahim (anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar) Syamsul Mu`arif (Nasional Demokrat), Zukifliemansyah (anggota DPR RI Fraksi PKS), Denny Tewu (Ketua Umum DPP PDS), Maruarar Sirait (anggota DPR RI Fraksi PDIP) dan Fadel Muhammad (Menteri Kelautan dan Perikanan).

Dalam acara itu juga diberikan juga tropi kepada Franky Sahilatua dan sutradara sebagai tribute atas semangat dan karya-karyanya.

Sultan Hamengku Buwono X, salah satu penerima aunugerah tersebut menyatakan, ingin adanya perubahan agar kekayaan negara sebesar-besarnya untuk kepentingan anak bangsa.

"Bagaimana bangsa ini maju, bagaimana bangsa ini sejahtera, bagaimana pemerintah bisa membangun akuntabilitas dan kredibilitas negeri ini dihadapan anak bangsa sendiri,"ujarnya.

Untuk itu ia mengajak membangun kebersamaan antara pemerintah dimanapun berada dengan rakyat, guna bersama-sama membangun daya saing demi kemajuan bangsa membangun peradaban Indonesia baru yang lebih sejahtera lagi.

Gubenur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang berharap, para tokoh nasional yang mendapatkan penghargaan tersebut, dapat mempelopori secara terus menerus aktulisasi dan aksentuasi nila-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila ke dalam praktik kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.

"Kita doakan agar mereka diberi kekuatan dan kemampuan untuk secara konsisten dan berkesinambungan memberikan contoh dan keteladanan serta mendorong upaya revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai universal dan luhur Pancasila," ujar Teras.(*)
(T.KR-GR/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

110 Foto Soekarno Dipamerkan

Posted: 12 Jun 2011 04:36 AM PDT

Lukisan mengenai Soekarno (Bung Karno), dan patung Garuda Pancasila, di Museum Bung Karno di Desa Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Blitar. (ANTARA/Eric Ireng)

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 110 foto perjuangan Presiden RI pertama, Soekarno, yang belum pernah dipublikasikan kepada masyarakat akan dipamerkan di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat pada Senin (13/6) hinga 25 Juni 2011 dengan tema "Aku Melihat Indonesia".

"Pembukaan pameran ini akan dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin malam (13/6)," kata Ketua Panitia Pameran Foto Perjuangan Bung Karno, E. Syahrial, saat jumpa pers di TIM Cikini, Jakarta, Minggu.

Selain memamerkan 110 foto perjuangan dan barang-barang pribadi Bung Karno, pameran itu juga akan menampilkan suasana pameran dengan nuansa ke-Indonesia-an.

Menurut Syahrial , pameran foto perjuangan Bung Karno bertujuan untuk meluruskan sejarah perjuangan tokoh-tokoh bangsa, khususnya Bung Karno, mengingatkan kembali kepada generasi muda tentang nilai-nilai perjuangan Bung Karno, membangun kembali budaya bangsa untuk menghargai dan menjaga serta mengamalkan nilai-nilai Bung Karno dan menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda bangsa.

Selama pameran berlangsung, kata Syahrial, juga akan diselengarakan beberapa diskusi, kegiatan kebudayaan, seperti lomba membaca puisi dan lomba pembuatan siluet Bung Karno dan lainnya.

Selain Megawati yang membuka dan menghadiri acara pameran itu, pimpinan lembaga negara, anggota DPR, keluarga Bung Karno, pimpinan ormas dan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo juga dijadwalkan akan hadir.

Ketua Panitia Nasional Bulan Bung Karno 2011, Achmad Basarah, mengemukakan bahwa pameran ini dalam rangka kegiatan Bulan Juni sebagai "Bulan Bung Karno".

Pasalnya, lanjut Achmad Basarah , pada bulan Juni ada tiga momen penting yang menyangkut Bung Karno ini, yakni Bung Karno dilahirkan pada 6 Juni 1901, Bung Karno menyampaikan pidatonya tentang Pancasila pada 1 Juni 1945 sehingga ditetapkan sebagai hari kelahiran Pancasila, dan 21 Juni 1970 proklamator ini wafat.

Selain acara pameran, kata dia, Panitia Nasional Bulan Bung Karno 2011 juga akan memasang baliho besar yang berisi filosofis Pancasila di beberapa titik di Jakarta, antara lain, Patung Pak Tani, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, DPR dan Bundaran HI.

"Pemasangan baliho filosofis Pancasila dilakukan karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui makna dari Pancasila. Mereka hanya tahu bahwa Pancasila berisi lima sila," demikian Achmad Basarah.
(T.S037/A011)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan