Ahad, 12 Jun 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Persaingan Kendaraan Listrik Makin Seru

Posted: 12 Jun 2011 06:45 PM PDT

Senin, 13 Juni 2011 08:45 WIB | Dilihat 7 Kali

Chevrolet Volt (chevrolet.com)

Jakarta (ANTARA News) - General Motors berencana menurunkan harga kendaraan hybrid listriknya, Chevrolet Volt agar bisa bersaing dengan kendaraan murni listrik  Nissan Leaf.

Persaingan dua kendaraan tersebut mulai memanas ketika Nissan dalam iklan di televisinya menyudutkan Volt.

Seperti dilaporkan Reuters, hingga saat ini kendaraan listrik  yang diproduksi massal oleh pabrikan besar  hanya Volt dan Leaf, dan mereka bersaing ketat meraih konsumen.

Nissan pada bulan Mei memimpin dengan jumlah penjualan lebih  dari dua kali lipat dari Volt yaitu 1.142 unit  berbanding 493 unit.

Menurut General Motors, mereka terpaksa "membelokkan" sebagian unit Volt "ready stock"  agar semakin banyak  unit contoh di dealer-dealer.

Nissan Leaf 2011 harganya 32.780 dolar sedangkan Chevy Volt seharga 41 ribu dolar sebelum diskon. Di Amerika Serikat, para pembeli kendaraan listrik dapat mengajukan potongan pajak federal hingga 7.500 dolar.

Volt model 2012 harganya  setelah revisi dari General Motors akan  menjadi 39.995 dolar.  HIngga kini Volt sudah terjual 2.167 unit sedangkan Nissa Leaf 2.184 unit. Leaf memang lebih murah dari Volt namun tak jarak tempuhnya tak sejauh Volt dan perlu waktu untuk isi ulang listrik.

Efisiensi BBM pada Volt  adalah 93 mil per galon saat menggunakan listrik murni sedangkan Leaf 99 mil per galon.

Volt menggunakan dua mesin yaitu mesin BBM konvensional  mesin listrik yang dayanya dipasok baterai.

Kendaraan itu akan berjalan sekitar 35 mil dengan baterai sebelum mesin BBM  menyala. Jarak tempuhnya total sekitar 300 mil dalam keadaan "full charge" dan "full tank".

Nissan Leaf digerakkan murni oleh tenaga listrik dengan jarak tempuh sekitar 100 mil sebelum baterainya perlu di-"cas".

Kendala pada dua kendaraan itu, seperti dikutip dari laporan Accenture, adalah para konsumen masih pikir-pikir  antara harga unit yang tak murah padahal jarak tempuhnya terbatas, belum lagi perlu waktu  "cas".
(A038)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Retribusi Miras di Jayapura Rp100 Juta Per Tahun

Posted: 12 Jun 2011 06:39 PM PDT

Minuman Keras berbagai merek (FOTO ANTARA/Jessica Wuysang)

Pemerintah Kabupaten Jayapura berusaha menertibkan penjualan miras dengan menetapkan retribusi sebesar Rp100 juta per tahun sebagai solusi.

Berita Terkait

Video

Sentani (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua, menetapkan retribusi minuman keras sebesar Rp100 juta per tahun, guna menertibkan peredaran minuman beralkohol itu di wilayah tersebut.

Kepala Badan Pendapatan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DP2KA) Kabupaten Jayapura Theofilus R. Tegai, di Sentani, Senin mengatakan, untuk menertibkan penjualan minuman keras (Miras) di wilayah Kabupaten Jayapura diperlukan peraturan yang tegas.

"Penjualan miras di Sentani saat ini cukup menjamur walaupun para penjual tidak mengantongi surat izin," katanya.

Ia mengatakan, yang lebih memprihatinkan lagi adalah para pedagang menjual terlebih dahulu, kemudian mengurus surat izin dengan cara memaksa pemerintah untuk menerbitkan.

Bahkan, kata dia, sebagian besar penjualan miras di Sentani umumnya dilakukan oleh para pedagang yang juga menjual kebutuhan sembilan bahan pokok, padahal dalam aturan penerbitan surat izin itu tidak ada, kecuali tempat hiburan malam seperti bar, pub dan karaoke.

Theofilus mengatakan, dampak penjualan miras secara bebas di masyarakat sangat besar, 90 persen tindakan kriminal terjadi, seperti kekerasan dalam rumah tangga, kecelakaaan lalu lintas, karena para pelaku sedang dalam pengaruh alkohol.

Untuk itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Jayapura berusaha menertibkan penjualan miras dengan menetapkan retribusi sebesar Rp100 juta per tahun sebagai solusi yang sangat tepat.

Diakui Theofilus salah satu bisnis yang menjanjikan di wilayah itu adalah usaha minuman keras, sebab hampir semua golongan masyarakat menyukai minuman yang memabukkan ini, sehingga meskipun tidak ada uang diusahakan bagaimana caranya agar bisa dinikmati.

Selain itu, kata dia, pemerintah setempat sedang menggodok peraturan daerah yang mengatur tentang minuman keras.

"Kami berusaha menekan jumlah peredaran miras di Sentani, karena dampaknya di masyarakat cukup besar," ujarnya.

(KR-HLM/13/06/2011) (ANTARA)

(T.KR-HLM/B/K006/K006) 13-06-2011 08:43:46

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan