Jumaat, 11 Februari 2011

Republika Online

Republika Online


Bulog Beli 3,5 Juta Ton Beras Petani

Posted: 12 Feb 2011 06:00 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menkokesra) Hatta Rajasa, menyatakan, tahun ini Perum Bulog harus membeli beras dari petani sampai 3,5 juta ton.

"Untuk pembebasan bea masuk impor beras hanya sampai 31 Maret mendatang. Jika musim panen sudah tidak berlaku dan tahun 2011 ini Bulog harus membeli beras dari petani hingga 3,5 juta ton. Nah sebagian cadangannya dipenuhi lewat impor tadi," kata Hatta Rajasa, di Bandung, Sabtu.

Ia menjelaskan, kebijakan mengenai keputusan untuk mengimpor beras akan dilakukan kalau cadangan beras di Perum Bulog tidak mencukupi. "Intinya itu, impor beras hanya akan dilakukan saat cadangan beras Bulog tak mencukupi," ujar Hatta usai memberikan kuliah umum di Aula Barat Kampus ITB, Jalan Ganesha Bandung.

Dikatakannya, saat ini pemerintah sedang menimbang untuk menaikkan cadangan beras nasional karena situasi iklim yang sudah lagi tidak menentu. "Situasi iklim yang ekstrim dan dapat berubah pada suatu saat ini bisa berakibat pada produktivitas dan produksi gabah kita terganggu," katanya.

Menurutnya, apabila masih dinilai kurang, maka pihaknya akan menaikkan cadangan beras. "Untuk tahun ini cadangan beras kita mencapai 1,5 juta ton dan ke depannya mungkin kita harus naikkan cadangan itu sesuai dengan keuangan kita," kata Hatta.

Sementara itu, dalam kuliah umumnya yang bertajuk "Peluang dan Tantangan Ekonomi dan Geopolitik" dihadapan ratusan mahasiswa ITB, Hatta menyatakan, kampus ITB harus memberikan kontribusi besar dalam pencapaian dari program Visi Indonesia 2025 yang rencananya akan diluncurkan pada bulan April 2011.
"ITB harus memberikan kontribusi yang besar dalam pencapaian Visi Indonesia 2025, khususnya pada pilar penguasaan dan pengembangan IPTEK," kata Hatta.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Jalan Trans Sulawesi di Mejene Terancam Putus

Posted: 12 Feb 2011 05:55 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -  Jalan trans sulawesi di Desa Lombo Kecamatan Malunda Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat terancam putus akibat terkikis abrasi pantai. Berdasarkan pemantauan di Mamuju, Sabtu dilaporkan, jalan trans Sulawesi di Desa Lombo Kecamatan Majene yang menghubungkan dengan Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar nyaris putus karena terkikis abrasi pantai sekitar satu meter.

Jalan trans Sulawesi yang terletak di pesisir pantai barat Sulawesi sekitar 60 kilometer dari Kota Mamuju yang terancam putus akibat abrasi pantai itu, membuat sulit kendaraan yang akan melintas karena harus berhati-hati akibat hanya separuh dari badan jalan yang bisa dilalui kendaraan.

Habibi, salah seorang warga yang akan menuju Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan mengatakan, warga yang akan melintas di jalan itu mengaku sulit melintas, karena hanya separuh badan jalan yang dapat dilintasi kendarannya.

Ia mengatakan, polisi yang menjaga dijalan itu harus memberlakukan sistem buka tutup ketika kendaraan warga akan melintas di jalan tersebut, serta kendaraan harus melakukan antrian karena tidak bisa melintas secara berpapasan.

Menurut dia, kondisi jalan yang nyaris putus itu juga diperparah karena tepat di sebelah jalan itu terdapat pegunungan sehingga tidak ada jalan alternatif ketika jalan trans sulawesi sepanjang 10 meter itu benar-benar putus dihantam abrasi.

"Pegunungan di seberang jalan Desa Lombo, Kecamatan Malunda Kabupaten Majene ini, akan semakin parah kalau tidak segera diantisipasi pemerintah karena di sebelahnya adalah gunung yang tidak bisa dijadikan jalan alternatif, kalau seandainya jalan itu benar-benar putus dihantam abrasi yang terus datang menerjang," katanya.

Ia mengatakan, kalau jalan itu putus maka pasokan kebutuhan masyarakat yang ada di Kota Mamuju akan terhambat dan masyarakat terancam sulit memenuhi kebutuhannya karena tidak ada jalan alternatif lain.
Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah segera melakukan antisipasi memperbaiki jalan itu agar segera dilakukan perbaikan kalau tidak maka dampaknya akan besar dirasakan masyarakat.

"Sampai saat ini tampak di lapangan belum ada antisipasi yang dilakukan pemerintah, oleh karenanya pemerintah harus segera bertindak dengan memperbaiki jalan yang nyaris putus jangan sampai benar benar putus karena dapat menyengsarakan masyarakat," katanya.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan