Selasa, 22 Februari 2011

detikcom

detikcom


Liga Arab Larang Libya Hadiri Pertemuan

Posted: 22 Feb 2011 12:35 PM PST

Rabu, 23/02/2011 03:35 WIB
Liga Arab Larang Libya Hadiri Pertemuan 
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Liga Arab, organisasi negara-negara Arab, melarang Libya untuk hadir dalam pertemuan yang diselenggarakannya sampai Tripoli merespons tuntutan demonstran. Liga juga mengancam untuk memberhentikan keanggotaan Libya setelah kerusuhan yang membunuh ratusan orang itu.

Liga Arab memutuskan untuk "menyetop pemerintah Libya berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan Liga Arab dan seluruh badan yang berafiliasi dengannya, sampai otoritas Libya merespons tuntutan, menjamin keamanan dan stabilitas rakyatnya," demikian pernyataan Liga Arab seperti dikutip AFP, Rabu (23/2/2011).

Pertemuan Maret mendatang juga akan memutuskan apakah Libya "memenuhi komitmennya terhadap piagam Liga Arab sehubungan dengan keanggotaannya," demikian pernyataan setelah pertemuan krisis dari perwakilan permanen di Kairo.

22 Badan Anggota mengatakan, "Ambisi rakyat Arab adalah untuk kebebasan, reformasi demokratis, perkembangan dan keadilan adalah sah dan harus dihargai."

Pertemuan ini diadakan seiring dengan protes yang menyebar di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara yang menuntut perubahan demokratis, setelah dua pemberontakan menjatuhkan presiden Mesir dan Tunusia. Protes masih mengamuk di Libya, di mana ratusan orang tewas dan sejumlah lain luka-luka sejak 15 Februari lalu.

(lrn/lrn)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Moamar Khadafi: Ini Negara Saya!

Posted: 22 Feb 2011 10:45 AM PST

Rabu, 23/02/2011 01:45 WIB
Moamar Khadafi: Ini Negara Saya! 
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Tripoli - Pemimpin Libya Moamar Khadafi memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan setiap pemberontak yang mencoba menggoyang pemerintahannya selama 41 tahun. Dia juga memperingatkan kepada para demonstran bersenjata bahwa mereka akan dieksekusi dan berjanji memeranginya sampai akhir.

Dalam pidato yang tidak beraturan di televisi, seperti dikutip AFP Selasa (22/1/2011), Khadafi bersumpah untuk tetap berada di Libya sebagai pemimpin revolusi. Dia mengatakan akan mati sebagai martir di tanah nenek moyangnya dan berjuang sampai tetes darah penghabisan.

Dengan memproklamirkan dukungan rakyat, Kadhafi memerintahkan tentara dan polisi untuk menghancurkan segala pemberontakan yang melawan pemerintahan tangan besinya selama empat dekade. Tercatat ratusan orang tewas dalam pemberontakan selama delapan hari terakhir.

Khadafi juga mengancam untuk membersihkan Libya "rumah demi rumah" dan "inci demi inci".

Dalam siarang langsung, mantan kolonel angkatan darat yang kini berusia 68 tahun itu mengatakan, "Moamar Khadafi adalah pemimpin revolusi; Moamer Kadhafi tidak memiliki posisi resmi untuk mundur. Dia adalah pemimpin revolusi selamanya."

"Ini negara saya, negara saya," teriaknya dalam pidato sekitar 75 menit yang berisi kata-kata pendek, semburan kata-kata kemarahan, yang diselingi dengan gemetar tinjunya atau menunjuk jarinya.

Meski laporan tetang tentara, polisi dan milisi yang telah membunuh demonstran tak bersenjata tanpa pandang bulu telah menyebar dalam sepekan terakhir, Khadafi mengatakan, "Kami belum menggunakan kekuatan".

Akan tetapi, dia mengatakan, "Jika situasi memburuk, kami akan menggunakannya sejalan dengan hukum internasional dan konstitusi Libya."

"Rakyat Libya bersama saya," katanya sambil menyerukan mereka muncul pada Rabu. "Tangkap tikus-tikus itu," katanya terhadap demonstran antipemerintah. "Pergilah dari rumahmu dan serang mereka di manapun mereka berada."

"Setiap rakyat Libya yang membawa senjata melawan rakyat Libya akan dihukum mati," gemuruhnya.

(lrn/did)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan