Khamis, 10 Februari 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Mohamed ElBaradei: Militer Harus Selamatkan Mesir

Posted: 10 Feb 2011 08:31 PM PST

Mohamed ElBaradei (reuters.com)

Berita Terkait

Video Terkait

PBB (ANTARA News) - Mohamed ElBaradei, salah seorang tokoh penting oposisi, Kamis, mengatakan, Mesir akan meledak dan militer perlu menyelamatkan negara.

"Mesir akan meledak. Militer harus menyelamatkan negara ini sekarang," tegas bekas kepala badan pengawas nuklir PBB itu ketika menanggapi keputusan Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk tetap berkuasa, dalam laman Twitternya (http://twitter.com/ElBaradei).

ElBaradei, yang diwawancarai dari Mesir oleh CNN, mengatakan: "Rakyat sangat marah". Ia menambahkan bahwa hak militer untuk "menyelamatkan negara ini dari mengalami kegagalan".

"Kami sangat khawatir," katanya. "Mereka (Mubarak dan Wakil Presiden Omar Suleiman) harus mundur. Rakyat telah kehilangan kepercayaan kepada mereka." Mubarak sebelumnya mengumumkan bahwa ia telah menyerahkan kekuasaan pada Suleiman.

ElBaradei, penerima hadiah Nobel perdamaian, mengatakan Mubarak telah kehilangan semua legitimasinya.

Merujuk ke penyerahan kekuasaan pada wakil presiden oleh Mubarak, ElBaradei menyatakan: "Bagaimana dapat anda menjadi presiden tanpa kekuasaan?"
(S008)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Hampir 300 Tewas Akibat Kekerasan Pasca-pilpres Pantai Gading

Posted: 10 Feb 2011 04:43 PM PST

Anggota gerakan Patriot Muda dan pendukung inkumben pemimpin Pantai Gading Laurent Gbagbo menari pada sebuah pertemuan di stadion Champroux di Abidjan, Minggu (23/1). (FOTO ANTARA/REUTERS/Thierry Gouegnon/)

Berita Terkait

Abidjan (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 296 orang tewas akibat kekerasan pasca-pemilihan di Pantai Gading sejak pertengahan Desember, kata misi PBB, Kamis seperti dikutip Reuters.

Laurent Gbagbo dan penantangnya, Alassane Ouattara, 28 November lalu tahun lalu. Hasil komisi pemilihan yang disahkan oleh PBB menunjukkan Ouattara memperoleh kemenangan dalam pemilihan itu dengan margin delapan poin. Ia telah mendapat pengakuan luas internasional, tapi Gbagbo menolak untuk mundur dan tetap mempertahankan kendali atas militernya.

Sejumlah orang tewas dalam bentrokan antara para pendukung Ouattara dan pasukan keamanan, sebagian besar dalam serangan oleh tentara pro-Gbagbo dan milisi-milisi sekutunya terhadap daerah-daerah permukiman pro-Ouattara. Banyak orang juga telah diculik dalam serangan-serangan itu, kata misi PBB.

PBB menyebutkan 22 orang telah tewas di Abidjan dalam sepekan terakhir. Kematian 22 orang itu membuat jumlah seluruh orang yang tewas menjadi lebih dari 296 orang sejak pertengahan Desember, kata jurubicara PBB Hamadoun Toure, yang menambahkan bahwa sejumlah orang juga  diculik atau diperkosa.

Pasukan paramiliter yang setia pada Laurent Gbagbo telah membunuh sedikit-dikitnya enam warga sipil di daerah pro-Ouattara, Senin, kata beberapa saksi.

Pasukan Gbagbo jarang mengomentari mengenai jumlah korban dan sering menutup tempat kekerasan, malarang akses ke wartawan atau masyarakat ketika mayat-mayat dibersihkan.

Upaya-upaya oleh kelompok Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS) sejauh ini  gagal untuk membujuk Gbagbo agar mundur. Kelompok itu terakhir membentuk panel sejumlah kepala negara untuk menyelesaikan krisis tersebut.
(S008/S004)

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan