Isnin, 7 Februari 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Wapres Mesir Teman Baik Israel

Posted: 07 Feb 2011 05:10 PM PST

Massa melakukan unjuk rasa di Lapangan Tahrir di Kairo, Minggu (30/1). (FOTO ANTARA/REUTERS/Asmaa Waguih/djo/11)

Hacham menyatakan bahwa Israel yakin Soliman akan menjabat setidaknya sebagai presiden interim jika Mubarak meninggal atau tak mampu lagi (menjalankan fungsinya)

Berita Terkait

London (ANTARA News) - Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman memiliki pertalian hubungan yang baik dengan Israel dan negara Yahudi itu akan senang jika Omar memimpin Mesir, demikian kawat rahasia diplomatik AS seperti dikutip suratkabar Inggris, Telegraph, Selasa.

Dalam satu memo diplomatik bertahun 2008, dokumen yang disebarkan koran Inggris itu dari WikiLeask tersebut menyebutkan bahwa David Hacham, seorang penasehat pada Kementerian Pertahanan Israel (MoD), berkata kepada para pejabat AS bahwa Israel mengharapkan Suleiman, yang dieja Soliman dalam sejumlah kawat diplomatik rahasis itu, mengambilalih kekuasaan ( di Mesir).

"Hackam memuji habis-habisan Soliman, dan menyatakan bahwa sebuah 'hot line' (sambungan langsung) antara MoD dengan Dinas Intelijen Umum Mesir (GIS, badan intelijen Mesir) kini bisa dioperasikan tiap hari,"  demikian bunyi pesan rahasia yang dikirimkan Kedutaan Besar AS di  Tel Aviv, Israel.

"Hacham menyatakan bahwa Israel yakin Soliman akan menjabat (pemimpin Mesir) setidaknya sebagai presiden interim jika Mubarak meninggal atau tak mampu lagi (menjalankan fungsinya).

"Kami menyerahkan (rekomendasi ini) ke Kedutaan Besar (AS di) Kairo untuk menganalisis skenario sukses di Mesir, namun tak ada keraguan bahwa Israel sangat nyaman dengan prospek (berkuasanya)  Omar Soliman," papar memo diplomatik bertanggal Agustus 2008 itu.

Sabtu lalu Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menyatakan mendukung Suleiman sebagai kandidat terbaik untuk memimpin pemerintahan transisi setelah Mubarak yang berjuang mempertahankan kekuasaannya berusaha terus mencengkeram kekuasaan.

Dokumen rahasia itu juga mengungkapkan bahwa Suleiman memamparkan wacana untuk mengizinkan tentara Israel mendekati daerah perbatasan Mesir-Israel di Philadelphi dalam upaya menghentikan penyelundupan senjata ke kelompok perlawanan Palestina  di Gaza.

"Pada momen-momen yang paling membuat mereka frustasi, (Menteri Pertahanan Mesir) Tantawi dan Soliman masing-masing mengklaim bahwa IDF (Angkatan Perang Israel) akan 'disambut' untuk mereinvasi Philadelphi, jika IDF dikira mampu menghentikan penyelundupan itu," tulis laporan para diplomat AS dalam kawat diplomatik yang bocor tersebut.

Memo itu kemudian mengungkapkan bahwa Suleiman menginnginkan Gaza dibuat "lapar, tapi tidak sampai kelaparan" untuk mengisolasi Hamas dari warga Palestina.

Di bagian lainnya dalam kawat diplomatik rahasia itu, Hacham mengaku kaget dengan penampilan Mubarak yang pikun dan berbicara tercadl-cadel, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Mubarak Mau ke Jerman?

Posted: 07 Feb 2011 04:39 PM PST

Hosni Mubarak (reutersa.com)

Rumor yang menyebutkan Mubarak akan tiba di Jerman untuk tinggal sementara menjadi jauh lebih konkret dibandingkan dengan yang dipercaya sebelum ini

Berita Terkait

Berlin (ANTARA News) - Bila kabar berikut ini benar, maka inilah indikasi bahwa akan segera berakhirnya  drama politik di Mesir.

Majalah Jerman, Der Spiegel, melaporkan bahwa persiapan-persiapan telah disusun bagi Presiden Mesir Hosni Mubarak yang tengah berjuang mempertahankan kekuasaannya, untuk kemungkinan mengunjungi Jerman guna sebuah pemeriksaan menyeluruh kesehatannya.

"Rumor yang menyebutkan Mubarak akan tiba di Jerman untuk tinggal sementara menjadi jauh lebih konkret dibandingkan dengan yang dipercaya sebelum ini," tulis mingguan ini dalam versi online-nya seperti dikutip AFP.

"Pembicaraan pendahuluan dengan rumah sakit-rumah sakit yang cocok (untuk merawat Mubarak) tengah berlangsung, khususnya dengan klinik Max-Grundig di Buhl di wilayah Bade-Wurtemberg," sambung media itu mengutip sejumlah sumber di klinik tersebut.

AFP tidak dapat mengonfirmasi laporan ini.

Saat ditannya kemungkinan Mubarak mengunjungi Jerman, juru bicara pemerintah Jerman  Steffen Seibert menjawab, "Belum ada baik permintaan resmi maupun tidak resmi berkaitan dengan ijin tinggal dimaksud."

Mubarak yang Senin kemarin terus menghadapi gelombang protes yang menyerunya untuk mundur, sebelumnya telah mendapatkan perawatan medis di Jerman sekurang-kurangnya dua kali.  (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan