Sabtu, 5 Februari 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Ikhwanul Muslimin Akhrinya Diajak Berbicara

Posted: 05 Feb 2011 07:42 PM PST

Ikhwanul Muslimin (Istimewa)

Berita Terkait

Kairo (ANTARA New) - Kelompok oposisi utama Mesir, Ikhwanul Muslimin, Minggu, mengatakan bahwa mereka telah memulai dialog dengan penguasa Mesir guna melihat poin-poin apa saja yang diterima penguasa dari tuntutan-tuntutan rakyat, demikian sebuah pernyataan seperti dikutip AFP.

Seorang tokoh Ikhwanul Muslimin yang merahasiakan namanya, menyetubutkan bahwa pembicaraan mulai dilakukan sejak Sabtu pagi antara mereka dengan Wakil Presiden Omar Suleiman.

"Dengan tetap mencurahkan perhatian pada kepentingan bangsa dan lembaga-lembaga serta demi menjaga kemerdekaan negara...kami telah memulai berunding guna melihat pada poin apa mereka siap menerima tuntutan rakyat," demikian sang tokoh Ikhwanul Muslimin. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Obama Diskusikan Krisis di Mesir Dengan Beberapa Pemimpin Asing

Posted: 05 Feb 2011 05:39 PM PST

Presiden Mesir Hosni Mubarak (kiri) menyambut kedatangan Presiden AS Barack Obama dalam sebuah pertemuan di istana kepresidenan di Kairo pada arsi foto tanggal 4 Juni 2009. Pemerintahan Obama berdiskusi dengan pejabat Mesir tentang usulan bagi Mubarak untuk mundur secepatnya, lapor The New York Times, Kamis (3/2). (FOTO ANTARA/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/Files/djo/11)

Berita Terkait

Video Terkait

Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama hari Sabtu telah membicarakan dengan beberapa pemimpin asing mengenai pergolakan di Mesir, menekankan perlunya akan "transisi yang tertib dan damai, mulai sekarang", demikian AFP melaporkan.

Pemimpin AS itu telah berbicara dengan Putera Mahkota Mohammed bin Zayed dari Uni Amirat Arab (UAE), Perdana Menteri David Cameron dari Inggris dan Kanselir Angela Merkel dari Jerman, jelas satu pernyataan Gedung Putih.

Obama "mendiskusikan keprihatinannya yang serius atas serangan terhadap wartawan dan kelompok hak asasi manusia, serta menegaskan kembali bahwa pemerintah Mesir memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak-hak rakyatnya dan untuk membebaskan dengan segera orang-orang yang telah ditahan secara tidak sah", penyataan itu menambahkan.

Ia juga "menekankan pentingnya transisi yang tertib, damai mulai sekarang; pemerintah yang responsif pada aspirasi rakyat Mesir, yang mencakup pembicaaraan yang dapat dipercaya, inklusif antara pemerintah dan oposisi".

Para pemimpin itu sepakat untuk terus berhubungan dekat, kata Gedung Putih.

Pernyataan itu dikeluarkan ketika Washington menyambut baik pengunduran diri secara beramai-ramai para pemimpin partai Mubarak sebagai "langkah positif", ketika mereka berusaha untuk mendorong pemimpin tersebut untuk mundur.

Para pejabat AS memuji tindakan itu tapi mendesakkan perubahan lagi.

"Kami menganggap itu sebagai langkah positif menuju perubahan politik yang akan dibutuhkan, dan menanti-nanti langkah tambahan," kata seorang pejabat pemerintah Obama, yang berbicara tanpa menyebut nama. (S008/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan