Rabu, 12 Januari 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


"Itu Semua Jawaban Saya"

Posted: 12 Jan 2011 01:00 AM PST

JAKARTA- Ketua Komisi III, Benny K Harman, melakukan klarifikasi yang menyebut bila kasus Gayus Tambunan dibongkar maka akan memunculkan gempa politik. 

Menurutnya Benny pernyataanya bersama mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuari (BHD) soal  dalam kapasitasnya sebagai Ketua Departemen Penegakan Hukum DPP Partai Demokrat.

"Itu hanya menyangkut hal yang normatif tentang apa ada kesulitan dalam penegakkan hukum dalam kaitannya dengan saudara Gayus. Jawaban saya ini opini,"ujarnya, Rabu (12/01/2011).

Dia lalu menceritakan dan bertanya kepada BHD soal penanganan kasus tersebut. "Dijawab diduga kuat masalah ini tidak gampang karena melibatkan orang kuat. Jadi itu semua bukan jawaban BHD, itu semua jawaban saya. Dugaan saya,"ujarnya.

Bahkan Benny mengaku jika semua itu kesimpulannya. "Kalau kesimpulan saya diadili, saya siap,"ungkap Benny.

Sebelumnya, Benny K Harman yang menyebut bila kasus Gayus dibongkar maka akan memunculkan gempa politik. Dikabarkan Benny melontarkan pernyataan di atas setelah mendapat informasi dari mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Bambang Hendarso Danuri.(crl)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Calo Paspor Gayus Masih Numpang Mertua

Posted: 12 Jan 2011 12:57 AM PST

JAKARTA - Aris Nur Irwan, yang ditengarai sebagai calo paspor yang digunakan oleh tersangka penggelapan pajak Gayus Tambunan dikenal sebagai sosok yang tertutup. Lalu, bagaimana sosok Aris di mata Warga?

Sejumlah warga menyatakan tak terlalu mengenal Aris, karena selama ini dia memang dikenal tertutup.

"Saya pernah ketemu dengan dia waktu minta sumbangan ronda, saya rasa orangnya cukup baik," kata seorang warga saat ditemui di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Rabu (12/1/2011).

Rumah Aris di Pondok Pinang yang menjadi lokasi penggerebekan, sebenarnya bukanlah rumah pribadi. Rumah yang didiami Pria yang memiliki dua anak itu  adalah rumah mertua Aris. "Dia tinggal bersama mertuanya, dan lokasi penangkapan itu ya rumah mertuanya," tambah seorang warga lainnya.

Warga mengenal Aris, sebagai seorang mantan karyawan sebuah bank syariah di Jakarta. "Dulu dia kerja di bank syariah tapi sekarang sudah keluar," jelas warga.

Bila dilihat dari sisi ekonomi warga, juga sulit untuk memastikan apa yang sebenarnya dikerjakan oleh Aris. Warga menilai, kalau Aris adalah orang yang terlibat sindikat pembuatan paspor palsu maka seharusnya Aris bisa mapan dalam ekonomi. Bahkan berdasarkan keterangan polisi, Aris mendapatkan uang sekira USD2.500 untuk pembuatan paspor Gayus.

"Tapi mengapa ia hanya tinggal dengan mertuanya," Hal tersebut membuat warga tak curiga sama sekali dengan aktivitas pemalsuan paspor yang dilakukan oleh Aris.

Selain itu, Aris sebenarnya juga bukan warga asli Pondok Pinang. Warga lebih mengenal keluarga istri Aris. "Istrinya orang Jawa Barat, kalau dia (Aris-red) saya kurang tahu." ujar warga. (Ugo)(lsi)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan