Rabu, 12 Januari 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


97 Wartawan Dunia Tewas Antara Lain Karena Berupaya Bongkar Korupsi

Posted: 12 Jan 2011 04:40 PM PST

London (ANTARA News/Reuters) - Sebanyak 97 wartawan tewas di seluruh dunia tahun lalu sebagai akibat dari pekerjaan mereka, rata-rata hampir dua wartawan dalam sepekan, Lembaga Keamanan Berita Internasional (INSI) mengatakan, Rabu.

Dari seluruh wartawan yang tewas itu, 85 wartawan dibunuh, kata INSI yang bermarkas di London. Sisanya tewas dalam tembak-menembak atau karena kecelakaan, termasuk seorang juru kamera di Guatemala yang dihantam lahar dan batu ketika ia berusaha untuk mengambil gambar letusan gunung berapi.

"Itu harga yang sangat mahal yang harus dibayar untuk berita kita," kata Direktur INSI Rodney Pinder.

"Sebagian besar dari korban bukan wartawan asing yang ditugaskan ke medan perang, tapi wartawan yang bekerja untuk negara mereka, berusaha untuk membongkar kejahatan dan korupsi."

Jumlah wartawan di seluruh dunia yang tewas itu menurun dari 133 korban tewas wartawan pada 2009.

Pakistan adalah yang paling mematikan dari 30 negara yang telah diteliti, yang menyebabkan 16 kematian, diikuti oleh Meksiko dan Honduras dengan 10 kematian masing-masing, dan Irak dengan enam wartawan tewas.

Pakistan disebut sebagai negara paling berbahaya bagi wartawan tahun lalu oleh Wartawan Tanpa Perbatasan dan Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ), yang adalah anggota INSI tapi menggunakan kriteria yang berbeda untuk mencatat kematian (wartawan). (S008/S004/K004)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Sedikitnya 257 Tewas Akibat Hujan Lebat di Brazil

Posted: 12 Jan 2011 04:27 PM PST

Rio de Janeiro (ANTARA News/Reuters) - Banjir dan tanah longsor memporakporandakan beberapa kota kecil di dekat Rio de Janeiro dan menewaskan puluhan orang, sehingga jumlah korban jiwa Rabu akibat hujan lebat di bagian selatan Brazil naik menjadi sedikitnya 257.

Sedikitnya 130 orang tewas di Teresopolis, sekitar 62 mil di sebelah utara Rio, kata para pejabat di kota kecil itu, setelah lereng bukit longsor dan tanggul sungai jebol akibat terjangan air selama 24 jam yang sama dengan curah hujan satu bulan, sehingga air dan lumpur menerjang permukiman warga.

Sedikitnya 20 orang tewas di kota Petropolis, dan 107 orang di kota kecil Nova Friburgo, kata para pejabat negara bagian dalam pernyataan melalui surat elektronik.

Hujan yang mengguyur bagian tenggara Brazil juga menewaskan 13 orang di negara bagian Sao Paulo pada Selasa dan membuat kacau angkutan di ibukota finansial negeri itu.

Sebanyak 50 orang diduga hilang di Teresopolis saja, kata Walikota Jorge Mario, kepada stasiun televisi Globo.

"Tim pertolongan masih akan datang ke daerah yang telah jadi korban paling parah," katanya. Ditambahkannya, sebanyak 1.000 orang telah kehilangan tempat tinggal.

"Itu adalah bencana terbesar dalam sejarah kota kecil tersebut," kata Mario.

Ribuan orang di daerah indah itu, yang terkenal sebagai wilayah Serrana, terkucil akibat air banjir dan hubungan telepon serta pasokan listrik putus.

Hujan lebat mengakibatkan air dari satu sungai menjebol beberapa tanggulnya, sehingga air menenggelamkan mobil dan merusak rumah di Teresopolis, demikian tayangan televisi.

"Saya melihat enam mayat di jalan tempat tinggal saya," kata seorang warga Teresopolis yang bernama Antonio Venancio dan berusia 53 tahun kepada Reuters melalui telepon. Rumah Venancio tertimbun lumpur tapi masih berdiri tegak.

"Kami tak mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menghadapi kondisi yang sangat mengerikan," katanya.

Gubernur negara bagian Rio de Janeiro Sergio Cabral memgatakan dalam satu pernyataan ia telah meminta Angkatan Laut untuk mengerahkan pesawat guna membawa awak pertolongan dan peralatan ke wilayah tersebut, yang sebagian jalan daratnya dengan Rio terputus.

Di Nova Friburgo, tiga petugas pemadam hilang setelah terkubur oleh lumpur longsor sewaktu mereka berusaha menyelamatkan beberapa korban, demikian keterangan para pejabat pemadam.

Satu rumah tiga-lantai ambruk pada Selasa (11/1), sehingga menewaskan tiga orang, termasuk dua anak kecil.

Bus dan truk terlihat ditinggalkan di jalanan sementara air banjir mencapai jendela kendaraan itu. (C003/A011/K004)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan