Isnin, 3 Januari 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Kurs Rupiah Menguat 25 Poin

Posted: 03 Jan 2011 06:58 PM PST

Jakarta (ANTARA News) - Kurs Rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi, menguat 25 poin dipicu oleh penyataan Menteri Keuangan (Menkeu) yang akan menjaga inflasi sebesar 6,4 persen.

Analis keuangan Millenium Danathama Securities Ahmad Riyadi di Jakarta, Selasa mengatakan, tingkat inflasi 2010 yang mencapai 6,96 persen meleset dari yang ditargetkan pemerintah.

"Padahal prediksi kita 6,75 persen. Saat ini pemerintah mencoba menjaga inflasi 2011 di bawah itu yaitu 6,4 persen," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang tahun 2010, inflasi hampir menyentuh 7 persen atau 6,96 persen. Sementara inflasi Desember sebesar 0,92 persen. Angka ini melesat jauh dari target pemerintah sebesar 5,3 persen dan perkiraan Bank Indonesia yaitu 5 persen plus minus 1 persen.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp8.975-Rp8.977, sementara sehari sebelumnya posisi kurs ditutup pada Rp8.972-9.005 per dolar AS.

"Selain data inflasi yang positif, kenaikan rupiah masih terpicu oleh aliran dana asing yang masuk ke pasar modal yang juga menyokong indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) ke level 3.700 poin," ujar Ahmad.

Ia mengatakan, dana asing yang masuk ke dalam negeri lebih banyak masuk ke dalam surat utang negara (SUN) dan portofolio saham di Bursa dalam negeri.

Ia menambahkan, dengan naiknya indeks BEI mendorong mata uang dalam negeri juga menguat, pelemahan dolar juga dipicu oleh penguatan mata uang lainnya seperti euro dan yen.

Faktor positif lainnya, lanjut dia, yang mendukung rupiah antara lain perkiraan membaiknya ekonomi dalam negeri yang akan tumbuh 6,4 persen dan fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat.

"Suku bunga rupiah yang tinggi dan inflasi yang terus membaik juga memicu pelaku asing ingin terus bermain di pasar Indonesia," katanya.
(ANT/A024)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Kasus "Joki" di Lapas Bojonegoro

Posted: 03 Jan 2011 06:56 PM PST

Bojonegoro (ANTARA News) - Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jatim, Selasa mulai mengusut kasus "joki", Karni (51).

Karni bersedia menggantikan posisi napi Kasiyem (56), warga Desa Kalianyar Kecamatan Kapas, yang dihukum penjara tiga bulan 15 hari dalam kasus pupuk.

"Polisi sudah melakukan pemeriksaan kepada Kasiyem, pagi tadi," kata Kepala Lapas Bojonegoro, Abdullah, Selasa.

Dua petugas Polres Bojonegoro, datang ke lapas dan langsung meminta keterangan Kasiyem di ruangan interogasi di lapas setempat.

Abdullah menegaskan, kalau petugas lapas setempat, Atmari, memang terlibat dalam kasus Kasiyem, maka ia tetap mendapatkan sanksi.

"Kesalahan yang bersangkutan (Atmari), tidak cermat dalam melakukan regristasi napi yang masuk," katanya.

Kesalahan itu, terjadi karena data mengenai Karsiyem yang dibawa ke lapas, tidak dilengkapi dengan foto.

Sebelumnya, Karsiyem, belum pernah ditahan di lapas setempat. Ketika melakukan regristasi, Karsiyem didampingi staf Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Priyono Widodo dan pengacaranya Hastomo.

Pada 31 Desember 2010, dari Karni didapat informasi bahwa ia bersedia menggantikan Kasiyem, karena mendapatkan bayaran sebanyak Rp10 juta.

Sejumlah wartawan memenuhi lapas setempat dan mengejar Kasiyem baik untuk diambil gambarnya maupun diwawancarai.
(ANT/A024)

 
 
 

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan