Rabu, 10 Julai 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


AS Tetap Kirim 4 Jet F-16 ke Mesir walau Mursi Digulingkan

Posted: 10 Jul 2013 09:28 PM PDT

WASHINGTON, KOMPAS.COM - Amerika Serikat (AS) akan terus dengan rencana pengiriman empat jet tempur F-16 ke Mesir dalam beberapa minggu mendatang, kata sejumlah pejabat pertahanan AS kepada kantor berita Reuters, Rabu (10/7),  walau militer Mesir telah menggulingkan Muhamad Mursi, presiden terpilih negara itu.

Pernyataan para pejabat itu muncul saat Washington tengah berhati-hati dengan tidak menyambut penggulingan atas Mursi atau mencela hal itu sebagai "kudeta militer". AS  hanya mengatakan pihaknya perlu waktu untuk menilai situasi.

Berdasarkan hukum AS, sebuah keputusan yang menyebut penggulingan Mursi minggu lalu sebagai kudeta akan membuat pemerintahan Obama menghentikan bantuan kepada militer Mesir.

Mesir merupakan negara penerima bantuan AS terbesar kedua setelah Israel. Mesir menerima bantuan AS sejumlah 1,5 miliar dollar tahun. Jet-tet tempur itu merupakan bagian dari paket bantuan tersebut, kata seorang pejabat pertahanan AS.

Seorang pejabat pertahanan mengatakan, pengiriman empat F-16 itu akan terjadi pada Agustus. "Saat ini tidak ada perubahan dalam rencana untuk mengiri empat F-16 itu kepada militer Mesir," kata seorang pejabat AS yang lain yang meminta namanya tidak disebutkan.

Kelompok Islamis yang mendukung Mursi, presiden Mesir pertama yang terpilih secara bebas, menyalahkan AS karena membiarkan apa yang mereka sebut sebagai kudeta militer itu. Pemimpin politik sementara dan militer negara itu mengatakan Ikhwanul Muslimin yang merupakan kelompok pendudkung Mursi telah memicu kekerasan ketika warga Mesir turun ke jalan untuk memprotes kebijakan presiden.

Gedung Putih juga menegaskan bahwa jutaan rakyat Mesir menginginkan perubahan dalam pemerintahan dan mengatakan akan menunggu sebelum memutuskan bagaimana menjelaskan penggulingan Mursi. "Kami sedang mengevaluasi bagaimana pihak berwenang menanggapi dan menangani situasi saat ini," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, Rabu.

AS telah mengucurkan 650 juta dollar dalam bentuk bantuan militer kepada Mesir untuk tahun fiskal 2013 yang berakhir pada September, dan bantuan lain senilai 585 juta dollar sedang ditunda, kata seorang pejabat AS.

Sebanyak delapan F-16 yang lain dijadwalkan akan dikirimkan pada Desember.

Editor : Egidius Patnistik

Mana Saja Negara-negara Terkorup di Dunia?

Posted: 10 Jul 2013 08:20 PM PDT

Jika Anda melakukan praktik suap dalam setahun terakhir, Anda tidak sendirian. Menurut survei terbaru lembaga pemantau korupsi Transparency International, lebih dari seperempat orang di seluruh dunia membayar suap ketika berhadapan dengan pelayanan publik dalam 12 bulan terakhir.

Barometer Korupsi Global 2013 Transparency International didasarkan pada wawancara dengan 114.270 orang di 107 negara. Lembaga itu menggunakan survei opini publik untuk memperkirakan prevalensi korupsi di lembaga-lembaga nasional di seluruh dunia.

Laporan itu menyimpulkan, sebagaimana dilaporkan Huffington Post, Rabu (10/7/2013), bahwa meskipun suap merupakan masalah global, praktik itu tidak merata di seluruh dunia.

Berdasarkan laporan tersebut, kurang dari 5 persen responden di 16 negara mengaku memberikan suap, sementara lebih dari setengah orang-orang yang disurvei di 14 negara lain melaporkan bahwa mereka membayar suap kepada para pejabat publik. Dari 14 negara, 11 berada di Afrika. Negera-negara Afrika itu antara lain Libya pasca-Khadafy, di mana 62 persen responden melaporkan mereka telah membayar suap; dan Liberia, yang punya angka menakjubkan, yaitu 75 persen responden telah menyogok para pejabat. Di Kenya, di mana para legislator baru-baru ini berupaya untuk menaikkan gaji mereka hingga 84 kali lipat dari rata-rata gaji orang Kenya, 70 persen responden mengatakan bahwa mereka telah memberi suap untuk para pejabat.

Denmark, Finlandia, Jepang, dan Australia termasuk negara-negara yang tergolong bersih dari korupsi. Hanya 1 persen responden di masing-masing negara itu yang mengaku telah membayar suap untuk pejabat publik.

Di Amerika Serikat, secara rata-rata 1 dalam 14 orang mengatakan bahwa mereka membayar suap kepada pejabat publik. Dari mereka yang membayar itu, 7 persen mengatakan mereka menyogok polisi, 11 persen mengatakan mereka menyuap penyidik, dan 15 persen mengatakan mereka menyuap hakim. Warga Amerika juga mengatakan, mereka melihat partai politik sebagai lembaga publik terkorup, dengan 76 persen responden menyatakan bahwa partai politik dicemari korupsi.

Di 36 negara, termasuk Indonesia, para responden menyebutkan bahwa kepolisian merupakan lembaga yang paling korup.

Data suap dari 12 negara lain tidak dapat dimasukkan dalam survei itu karena kekhawatiran terkait validitas data. Beberapa negara dalam kelompok ini sudah terkenal punya masalah korupsi, termasuk Rusia, Albania, dan Brasil, di mana layanan publik yang buruk dan pajak yang tinggi telah mendorong protes massal pada Juni lalu. (Lihat peta di atas untuk mendapat gambaran tentang praktik korupsi di seluruh dunia.)

Editor : Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan