Rabu, 10 Julai 2013

detikcom

detikcom


Setelah Sempat Kandas di Bone, KM Dharma Kartika Kembali Berlayar

Posted: 10 Jul 2013 01:10 PM PDT

Bone - Setelah kandas selama tiga jam, KM Dharma Kartika akhirnya bisa kembali berlayar setelah air pasang datang. Kapal yang memuat 214 penumpangnya serta 21 ABK ini akan berlayar menuju Pelabuhan Bajoe, Sulsel.

Kepala Syahbandar, Andi Abbas mengatakan, ketinggian air yang kembali normal mampu KM Dharma Kartika. Lantaran hanya mengalami kerusakan kecil, pihaknya meminta kapal tersebut kembali ke dermaga.

"Syukurlah sudah terlepas dari perairan dangkal, jadi kami meminta kapten kapal untuk tidak melanjutkan pelayaran dan kembali ke dermaga Pelabuhan Bajoe", kata Abbas yang ditemui sejumlah wartawan, Kamis (11/7/2013).

Abbas menegaskan pihaknya tetap akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap kapal tersebut. Pemeriksaan tersebut untuk mengecek layak tidaknya kapal itu kembali berlayar setelah dua kali kandas hanya berselang 6 bulan.

"Kapal kandas ini membawa membawa 214 penumpang, delapan truk Besar, satu truk sedang, empat bus, 19 mini bus, dan 15 sepeda motor," jelasnya.

Anggota tim SAR saat ini masih berada di dermaga untuk membantu proses evakuasi penumpang.

Lokasi kandasnya kapal berjarak sekitar 6 mil dari Pelabuhan Bajoe. Kapal ini rencananya berangkat menuju Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Akibat cuaca buruk, jadwal keberangkatan kapal ini sempat tertunda berjam-jam. Kapal yang rencananya berangkat pukul 20.00 WITA baru berlayar pukul 23.00 WITA.

Berusaha Menyelamatkan Motor dan Tas Miliknya, Pria Paruh Baya Dibacok Perampok - Simak Selengkapnya dalam "Reportase Pagi", Pukul 04.45 - 05.15, hanya di TRANS TV

(mok/mok)

Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Ini Putusan Bawaslu Terkait Sengketa PAN dan KPU

Posted: 10 Jul 2013 12:44 PM PDT

Jakarta - Kisruh sengketa pemilu antara Komisi Pengawasan Pemilu (KPU) dan Partai Amanat Nasional (PAN) mencapai titik terang. Badan Pengawas Pemilu memberikan keputusan caleg PAN Dapil Sumbar I masih dapat mengikuti penyelenggaraan Pemilu 2014, namun dengan sejumlah pengorbanan.

"PAN harus mencoret nama caleg atas nama Silviana karena tidak memenuhi syarat administrasi," ujar Komisioner KPU Ida Budhiati kepada wartawan di Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2013).

Akan tetapi apabila nama Silviana dihilangkan, maka akan merusak kuota keterlibatan 30 persen caleg perempuan di daerah pemilihan tersebut. Sehingga Bawaslu memberikan usulan lain.

"Untuk memenuhi kuota perempuan 30 persen dari Dapil tersebut selain pencoretan Silviana, maka harus ada 1 caleg laki-laki yang harus dihilangkan dari Dapil I tersebut," jelasnya.

Hal ini juga pernah dilakukan oleh Bawaslu terkait sengketa pemilu untuk Partai Gerindra. Gerindra dinyatakan berhak dan sah untuk ikut serta sebagai peserta pemilu, terutama di dapil Jabar IX. Syaratnya tidak mengikutkan caleg perempuan atas nama Nur Rahmawati, karena tercatat di 2 partai berbeda, sehingga dinyatakan tidak memenuhi syarat.

"Partai Gerindra tidak diperkenankan menambah atau mengganti bacaleg, sebagaimana bacaleg telah diajukan ke KPU pada tanggal 22 Mei 2013. Kemudian Partai Gerindra juga harus memenuhi kuota keterwakilan perempuan sebesar 30 persen, dengan menerapkan sistem ziper," tutur anggota Bawaslu, Muhammad dalam sidang putusan (8/7).

Keputusan yang dibacakan oleh Bawaslu, dengan dicoretnya Nur Rahmawati sebagai caleg Gerindra, maka konsekuensi keterwakilan perempuan sebesar 30 persen yang semula delapan kursi, tidak lagi terpenuhi. Maka dari itu, Gerindra diminta Bawaslu menyesuaikan kuota 30 persen perempuan setelah Nur Rahmawati dinyatakan TMS. Mau tidak mau, terpaksa harus ada caleg yang harus dicoret dan itu semuanya diserahkan kepada pihak Gerindra.

Sebelumnya diberitakan caleg PAN dapil Sumbar I atas nama Silviana dengan nomor urut 3 dicoret oleh KPU. Caleg ini dianggap tidak memenuhi syarat administrasi terkait ijazah SMA.

Dari Informasi PAN, Silviana dikabarkan pernah menempuh pendidikan SMA di Swiss, akan tetapi sekolah yang bersangkutan sudah tidak ditutup. Namun keterangan-keterangan pendukung sudah dilampirkan antara lain keterangan dari KBRI Swiss. Pencoretan Silviana tersebut membuat PAN menjadi tak memenuhi keterwakilan perempuan di dapil tersebut, dan berdampak 1 dapil dicoret oleh KPU.

Berusaha Menyelamatkan Motor dan Tas Miliknya, Pria Paruh Baya Dibacok Perampok - Simak Selengkapnya dalam "Reportase Pagi", Pukul 04.45 - 05.15, hanya di TRANS TV

(rni/mok)

Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan