Rabu, 5 Jun 2013

Republika Online

Republika Online


Freeport Tunggu Rekomendasi Pemerintah untuk Produksi Lagi

Posted: 05 Jun 2013 10:35 PM PDT

Kamis, 06 Juni 2013, 12:35 WIB

Antara

Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA- Untuk dapat berproduksi lagi, PT Freeport Indonesia (PTFI) masih menunggu rekomendasi tim investigasi independen bentukan pemerintah.

Kepala Teknik Tambang PTFI Nurhadi Sabirin dalam siaran persnya kepada Antara di Jayapura, Kamis (6/6) menyatakan, rekomendasi itu diharapkan dapat diterima tidak terlalu lama.

Sejak 31 Mei 2013, Tim Investigasi independen bentukan pemerintah melakukan penyelidikan kecelakaan termasuk pemeriksaan penyanggaan batuan di area tambang bawah tanah.

"Kami terus memberikan dukungan kepada tim ini untuk kelancaran proses penyelidikan dan pemeriksaan keseluruhan area tambang PTFI yang rekomendasinya akan kami tindaklanjuti dengan serius," katanya.

Nurhadi menyebutkan perusahaan akan terus memfokuskan kegiatannya pada perawatan tambang yang disepakati baik di tambang terbuka maupun tambang bawah tanah untuk memastikan aspek kestabilan dan keselamatan sebelum dapat beroperasi kembali.

"Perusahaan saat ini terus melakukan evaluasi dan peninjuan lanjutan terkait aspek keselamatan dan keamanan area kerja," ujarnya.

Selain itu, lanjut Nurhadi pihaknya terus menekankan pentingnya keselamatan kerja, memastikan seluruh rekan kerja tetap fokus pada keselamatan kerja dan mematuhi semua ketentuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang berlaku di area operasi PTFI agar terhindar dari kecelakaan kerja.

Sebelumnya, Inspektur Tambang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyelesaikan penyelidikan awal pada Fasilitas Pelatihan Tambang Bawah Tanah Big Gossan pada 23 Mei 2013. ESDM juga telah memberikan beberapa rekomendasi, baik sedang dan sudah ditindaklanjuti oleh perusahaan.

Redaktur : Ajeng Ritzki Pitakasari
Sumber : Antara

Siapa saja yang telah kami angkat untuk mengerjakan suatu pekerjaan/jabatan kemudian kami telah memberikan gaji, maka sesuatu yang diterima di luar gajinya yang sah adalah ghulul (korupsi)((HR. Bukhari))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Investigasi ESDM Terhadap Kecelakaan Freeport Rampung

Posted: 05 Jun 2013 10:30 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA--Inspektur Tambang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyelesaikan penyelidikan pada Fasilitas Pelatihan Tambang Bawah Tanah Big Gossan pada tanggal 23 Mei 2013. Keterangan itu disampaikan Daisy Primayanti Vice President, Corporate Communications.

Melalui siaran pers yang dikirim kepada Antara di Jayapura, Kamis (6/6), disebutkan bahwa ESDM pun telah memberikan beberapa rekomendasi yang juga sedang dan sudah ditindaklanjuti oleh perusahaan.

Daisy juga menuturkan bahwa hasil pemeriksaan tim internal menunjukan fasilitas utama di Tambang Bawah Tanah secara umum dinyatakan aman untuk digunakan.

"Namun demikian ada juga beberapa fasilitas yang perlu ditutup sementara untuk pemeriksaan lanjutan serta melakukan perbaikan sesuai dengan standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)," ujarnya.

Usai kecelakaan tambang di area Tambang Bawah Tanah Big Gossan, tim inspeksi internal PT Freeport Indonesia (PTFI) mulai tanggal 16 Mei 2013 telah melakukan pemeriksaan secara seksama.

Pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya secara visual, tetapi juga menggunakan peralatan yang ada seperti GPR (ground penetration radar), seismic dan survey prisma. Penyelidikan itu dilakukan terhadap Fasilitas Permanen, area Produksi, area services dan terowongan pengembangan aktif di daerah pengembangan DMLZ dan Grasberg Block Cave (GBC).

Daisy menjelaskan prioritas utama inspeksi dilakukan terhadap fasilitas permanen yang berada di Tambang Bawah Tanah dan setiap area yang memiliki jumlah pengumpulan karyawan yang tinggi seperti ruang makan, tempat ibadah, perkantoran, perbengkelan, pergudangan, lokasi penambangan serta jalan masuk utama," ujarnya.

"Hal ini dilakukan untuk memastikan semua fasilitas di tambang bawah tanah dalam kondisi stabil, memiliki penyangga yang baik agar dapat memberikan kenyamanan pada karyawan untuk melakukan aktivitas kerjanya kembali dengan aman dan selamat," urainya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan