Ahad, 5 Mei 2013

Republika Online

Republika Online


Anak Sering Muntah Pagi Hari? Waspada Tumor Otak

Posted: 05 May 2013 07:50 PM PDT

Senin, 06 Mei 2013, 09:50 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tumor otak merupakan kasus kanker terbanyak pada anak. Untuk itu orangtua perlu mengetahui gejala awal dari tumor otak.

Hal itu dikemukakan Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Onkologi Anak Sri Mulatsih. Pada pasien yang menderita tumor otak biasanya mengalami muntah terus menerus setiap pagi. Pandangan pun kabur serta pusing yang memberat. Keseimbangan juga hilang.

Sri menjelaskan, bila sampai satu minggu anak tetap mengalami hal tersebut walaupun sudah dilakukan pengobatan, harus segera dirujuk ke rumah sakit. "Biasanya gejalanya seperti itu, tumornya ada di otak belakang (pusat),"ujarnya, Senin (6/5).

Berdasarkan tempat terjadinya tumor otak hingga menjadi kanker otak dibagi menjadi dua, yaitu tumor supratentorial, yakni tumor yang berada di atas tentorium atau pada otak besar. Juga tumor infratentorial yaitu tumor yang ada di bawah tentorium, yakni otak kecil dan batang otak.

Menurut Mulatsih, sekitar 50 persen tumor infratentorial dialami oleh anak yang berusia di bawah enam tahun dan sekitar 50 persen tumor supratentorial dialami oleh anak yang berusia di atas delapan tahun.

Untuk mendeteksi tumor otak perlu dilakukan magnetic resonance imaging (MRI) yang berfungsi untuk melihat jaringan otak dan cairan yang ada di dalam otak.

Reporter : Neni Ridarineni
Redaktur : A.Syalaby Ichsan

Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi(HR Bukhori-Muslim)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Wah, Kebiasaan Ini Bikin Sperma Cacat

Posted: 05 May 2013 02:08 PM PDT

Senin, 06 Mei 2013, 04:08 WIB

ibnujafar86.wordpress.com

REPUBLIKA.CO.ID, Begadang adalah aktivitas yang paling sering dilakukan oleh sebagian pria Indonesia. Terutama bagi mereka yang gemar menonton tayangan sepak bola.

Namun sebaiknya penghobi begadang mulai waspada dari sekarang. Pasalnya baru-baru ini penelitian mengungkap bahwa pria yang sering begadang (kurang tidur) memiliki jumlah sperma lebih sedikit ketimbang pria yang cukup tidur.

Secara rinci tim peneliti dari University of Southern, Denmark, menyebutkan bahwa jumlah sperma pria yang kurang tidur seperempat lebih rendah daripada pria yang tidurnya cukup. Bahkan pria yang tidurnya kurang dari 6 jam disebut memiliki kualitas sperma yang kurang baik dan ukuran testis mereka lebih kecil, seperti dilansir situs duniafitnes.

Tina Kold Jensen, selaku pimpinan penelitian menyebutkan, "Pria yang kurang tidur memiliki konsentrasi sperma 29 persen lebih rendah. Penelitian ini mungkin menjadi yang pertama yang meneliti kualitas sperma dan jam tidur."

Untuk membuktikan hal ini, peneliti mengumpulkan 953 partisipan pria dan diminta mengisi kuesioner tentang kebiasaan tidur mereka. Para partisipan juga diambil sampel spermanya sebagai materi pendukung penelitian. Hasilnya, partisipan yang tidak mendapatkan tidur cukup dalam 4 minggu terakhir  diketahui memilki jumlah sperma yang lebih sedikit bahkan cenderung cacat.

Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kami berobat?" Beliau menjawab, "Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)".((HR. Ashabussunnah))

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan