Ahad, 5 Mei 2013

Republika Online

Republika Online


'UN SMA Kurang Baik, UN SMP Baik, UN SD Lebih Baik'

Posted: 05 May 2013 11:29 PM PDT

Senin, 06 Mei 2013, 13:29 WIB

Republika/Prayogi

Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Balimester 01, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Pendidikan Kota Tangerang mengakui pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) lebih baik dari UN SMA dan SMP.

Tidak hanya dalam distribusi soal UN yang berjalan lancar tetapi pelaksanaan pada hari pertama Senin (6/5) juga berjalan lebih baik. Ujian Nasional (UN) setingkat SD akan dilaksanakan dari 6 – 8 Mei 2013 dengan tiga mata pelajaran.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Tabrani memaparkan, UN setingkat SD diikuti oleh 30.397 siswa. Diantaranya 27.286 peserta dari 495 Sekolah Dasar (SD), 2.962 peserta dari 96 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan 149 peserta Paket A ada dari 21 sekolah.

Sedangkan untuk peserta dari Sekolah Luar Biasa (SLB) dalam pelaksanaanya langsung regulasi dengan Provinsi Banten. Jumlah ruang untuk pelaksanaan 1.584 ruang untuk SD dan 196 ruang untuk MI.

"UN SMA kurang baik, UN SMP baik, UN SD lebih baik," katanya di Kantor Disdik Kota Tangerang, Senin (6/5). Menurutnya ada beberapa indikator yang menyatakan UN SD lebih baik dari sebelumnya.

Dia mencontohkan,  tidak adanya kekurangan soal, tidak ditemukan soal yang tertukar, tulisan pada soal ujian lebih bagus dan mudah dibaca, serta kualitas kertas ujian lebih baik dari soal UN untuk SMP dan SMA.

Reporter : Noey Nurhamidah
Redaktur : A.Syalaby Ichsan

Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafaat dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. (QS.Al-Baqarah [2]:48)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Murid Muntah pada Hari Pertama UN, Kenapa?

Posted: 05 May 2013 11:27 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hari pertama ujian nasional (UN) SD menjadi momen menegangkan dalam kalender siswa. Hasil enam tahun belajar akan diujikan hanya dalam tiga hari. 

Apalagi tahun ini kalender pendidikan UN sempat terganggu. Menteri Pendidikan Mohammad Nuh membuat gebrakan bersejarah pengunduran waktu UN tingkat SMA dan sederajat karena pencetakan soal bermasalah. 

Sekitar 110 siswa kelas enam SDN 1 Cibuluh, Kota Bogor, Bogor Utara, berbaris di dalam sekolah pada Senin (6/5) pagi. Mereka mendengarkan pengarahan dari Kepala Sekolah Sri Sudarti. 

Baru saja dimulai, seorang murid yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dari anak-anak lainnya muntah. Seorang guru pun langsung membawanya ke ruangan lain.

Seorang guru langsung mengganti seragamnya. Prama, murid itu langsung masuk ke kelas untuk mengikuti UN Bahasa Indonesia. Menurut Sri, Prama muntah karena sakit dari Sabtu kemarin. "Bukan karena tegang," kata dia sambil tersenyum.

Menurut wali kelas Prama, Eti Sumiati setidaknya ada beberapa murid yang kurang sehat tapi tetap hadir untuk mengerjakan ujian. Pada hari pertama UN SD ini seluruh siswa hadir.

Anak-anak terlihat sudah mulai keluar ruangan ujian pada 10.00 WIB. Para orang tua langsung menyambut buah hatinya. "Bagaimana ujiannya ?'" tanya salah satu orang tua. "Bisa, enggak jauh dari latihan soal," jawab anak itu dengan wajah sumringah.

Ujian kelulusan SD masih ada dua hari lagi. Sebelumnya SDN Cibuluh 1 peringkat dua di Kota Bogor untuk nilai UN tahun 2012. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan