Rabu, 29 Mei 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Singapura Gelar Festival Makanan Kaki Lima Sedunia

Posted: 30 May 2013 02:09 AM PDT

SINGAPURA, KOMPAS.com  Jika Anda penggemar berat kuliner kaki lima, silakan terbang ke Singapura untuk mencicipi aneka ragam makanan kaki lima dari belahan penjuru dunia.

Singapura mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Festival Makanan Kaki Lima Sedunia mulai dari 31 Mei hingga 9 Juni. Dalam kurun waktu seminggu itu, makanan kaki lima dari Indonesia, Singapura, Amerika Serikat, hingga Meksiko akan memuaskan lidah Anda.

Secara total, 35 koki andal makanan kaki lima dari 10 negara akan berpartisipasi. Mereka adalah koki terbaik yang sudah diakui tangan dinginnya di negara masing-masing dan mewarisi ilmu memasak turun-temurun. Dari Indonesia, akan ada kerak telor dan pisang roa, dua makanan yang mungkin relatif awam bagi banyak masyarakat dunia. Ini bisa dikatakan sebagai kesempatan emas untuk lebih mempromosikan kuliner Tanah Air.

Kuliner lain yang akan sangat menggiurkan adalah banh da tom hai phong (mie dan nasi merah dengan udang dan ikan) dari Vietnam, bubur jagung dari negeri Paman Sam, dan pork sandwich dari Denmark.

Selain pesta makanan, festival yang juga disebut kongres ini akan menggelar dialog dua hari. Dialog akan membahas bagaimana perkembangan dan tren makanan kaki lima. Bondan Winarno, pakar kuliner Tanah Air, akan menjadi salah satu pembicara bersama dengan koki kelas wahid, Anthony Bourdain.

Tertarik? Anda dapat bergerak ke F1 Pit Building & Paddock, 1 Republic Boulevard, Singapura, yang merupakan area pergelaran F1. Stasiun MRT terdekat yang dapat diakses adalah Promenade. Tentu saja, Anda harus siap merogoh 28 dollar Singapura (sekitar Rp 224.000) untuk akses satu hari penuh mencicipi kuliner yang tersedia.

Editor : Egidius Patnistik

Swiss Akhiri Kerahasiaan Bank bagi Rekening AS

Posted: 30 May 2013 01:48 AM PDT

JENEWA, KOMPAS.com  Swiss telah mengambil langkah untuk membantu Amerika Serikat (AS) menangkap para investor kaya yang menghindari pajak dengan menyimpan uang mereka di rekening-rekening rahasia di bank-bank Swiss.

Pemerintah Swiss, Rabu (29/5/2013), mengatakan pihaknya akan memperbolehkan—tapi tidak akan memaksa—bank-bank di Swiss untuk menghindari undang-undang kerahasiaan di negara tersebut dan mengungkapkan nama-nama pemilik rekening warga Amerika itu kepada pihak berwenang Amerika yang menyelidiki kasus-kasus pengelakan pajak.

Dengan bekerja sama, bank-bank tersebut dapat terhindar dari pidana atas dugaan membantu para pengelak pajak tersebut, tetapi masih tetap harus membayar denda kepada Pemerintah Amerika.

Parlemen Swiss masih harus mempertimbangkan kesepakatan yang diperkirakan akan diberlakukan dalam beberapa bulan.

Menteri Keuangan Swiss, Eveline WIdmer-Schlumpf, menyebut kesepakatan itu "solusi yang baik dan praktis" daripada negosiasi berlarut-larut dengan Amerika atas undang-undang kerahasiaan Swiss pada rekening-rekening bank tersebut.

Namun, beberapa anggota parlemen Swiss mengatakan, tim negosiasi tunduk pada tuntutan Amerika untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut dan mengajukan keberatan atas hilangnya kerahasiaan itu jika kesepakatan diberlakukan.

Editor : Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan