Sabtu, 11 Mei 2013

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Pemilu Bulgaria dibayangi penyimpangan

Posted: 11 May 2013 07:51 PM PDT

Sofia (ANTARA News) - Pihak berwenang Bulgaria Sabtu mengatakan mereka menyita 350.000 surat suara ilegal sehari sebelum pemilihan parlemen, memperdalam kekhawatiran tentang penyimpangan dalam pemungutan suara di negara bekas komunis itu.

Surat-surat suara itu ditemukan di perusahaan percetakan milik pribadi Multiprint di Kostinbrod, 15 kilometer (10 mil) di barat laut Sofia, yang melebihi nomor karena perusahaan itu berada di bawah kontrak untuk mencetak.

Multiprint telah "menyelesaikan tanggung jawabnya berdasarkan kontrak ... dan telah menyampaikan surat suara untuk pemerintahan kabupaten di seluruh negeri," kata jaksa dalam satu pernyataan.

"Surat-surat suara itu ditemukan pada malam tanggal 10 Mei berada di luar jumlah yang diperintahkan," tambah mereka.

Operasi itu dilakukan oleh agen-agen Badan Negara Bulgaria untuk Keamanan Nasional (DANS) dan kejaksaan, kata pernyataan itu.

Radio negara Bulgaria BNR mengatakan bahwa pemilik Multiprint dekat dengan salah satu partai politik utama Bulgaria, dan bahwa kementerian dalam negeri sengaja mengeluarkan dari operasi itu.

Kantor berita swasta BGNES menyebut partai itu sebagai GERB konservatif mantan perdana yang digulingkan Boyko Borisov, yang wakil pemimpinnya Tsvetan Tsvetanov memimpin Kementerian Dalam Negeri sampai dikeluarkannya GERB dari kekuasaan pada akhir Februari.

Tetapi Jaksa tidak mengomentari informasi ini.

Tuduhan-tuduhan datang pada waktu yang canggung bagi Tsvetanov, yang sudah terlibat dalam skandal tentang dugaan penyadapan ilegal atas lawan partai dan pengusaha pada akhir April.

Pembelian suara dan keprihatinan lainnya seperti kecurangan pada pemilu telah mendorong Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE) mengirimkan misi pemantauan terbesar ke Bulgaria sejak tahun 1990 untuk pemungutan suara Minggu.

Lima partai - tetapi tidak termasuk GERB - juga telah meminta penghitungan suara secara paralel independen yang mendorong para pengulas khawatir bahwa Bulgaria dapat melihat hasil suara tantangan untuk pertama kalinya sejak tahun 1990.

10 tewas saat rombongan partai politik diserang di Pakistan

Posted: 11 May 2013 07:36 PM PDT

Islamabad (ANTARA News) - Sedikitnya 10 orang tewas dan 20 orang lagi cedera, Sabtu malam (11/5), ketika rombongan satu partai politik diserang di Provinsi Balochistan di Pakistan Barat-daya, demikian laporan media setempat.

Menurut stasiun televisi lokal yang berbahasa Urdu Geo News, peristiwa itu terjadi ketika beberapa penyerang yang tak dikenal menyerang rombongan kemenakan Sajid Shah, seorang pemimpin Partai Rakyat Pakistan (PPP), di Naseerabad, kabupaten yang berada di perbatasan Balochistan dengan Provinsi Sindh.

Rombongan tersebut, yang terdiri atas selusin kendaraan yang membawa pekerja politik, sedang bergerak di daerah itu untuk mengumpulkan hasil penghitungan suara ketika diserang.

Ketika rombongan tersebut sampai di Daerah Chhattar di Nazeerabad, satu bom pinggir jalan meledak dengan mengeluarkan suara keras, sehingga menewaskan 10 orang di lokasi dan membuat 20 orang lagi cedera, demikian laporan Xinhua.

Pasukan keamanan, polisi dan tim pertolongan bergegas ke lokasi ledakan dan membawa mayat serta korban cedera ke rumah sakit di Naseerabad.

Media setempat, dengan mengutip keterangan beberapa sumber, mengatakan jumlah korban jiwa bisa bertambah sebab sebagian korban cedera berada dalam kondisi kritis.

Menurut beberapa sumber polisi, bom itu diledakkan dengan menggunakan kendali jarak jauh.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan