Khamis, 11 April 2013

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


"Black Death" Nenek Moyang Wabah Penyakit Modern

Posted: 11 Apr 2013 03:01 PM PDT

NEW YORK - Wabah Black Death yang membunuh setengah dari total populasi warga Eropa pada pertengahan abad ke-14 dinilai sebagai "nenek moyang" dari wabah-wabah penyakit modern. Penyelidikan terhadap penyakit mematikan itupun masih belum usai.

Banyak pakar kesehatan yakin, bakteri jahat dalam wabah Black Death adalah Yersinia Pestis. Wabah itu menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan pes, namun pada saat itu, penyakit tersebut menewaskan jutaan warga.

Ilmuwan-ilmuwan mulai meneliti DNA dari korban yang dikubur di London pada tahun 1348 silam itu. Mereka pun berpendapat, seluruh wabah penyakit modern yang muncul pada saat ini berasal dari evolusi penyakit kuno itu.

"Data yang kami kumpulkan dari makalah-makalah ini menunjukan sesuatu yang memukau tentang asal muasal penyakit itu (Black Death). Data ini menunjukan bahwa penyakit abad pertengahan 1348 di London adalah nenek moyang dari semua penyakit modern yang ada di dunia ini," ujar seorang pakar genetika Universitas Kanada, Hendrik Poinar, dalam History.com, Jumat (12/4/2013).

"Ini artinya, wabah penyakit yang muncul di India, Afrika, Colorado berasal dari penyakit yang muncul di London pada 1348, Black Death," tegasnya.

Seperti diketahui, wabah Black Death menyebar dengan sangat cepat. Beberapa masalah yang muncul di kalangan warga pada abad pertengahan antara lain adalah rendahnya tingkat kebersihan, malnutrisi, dan kerendahan daya tahan tubuh.

Barney Sloane, arkeolog yang menulis buku tenang Black Death mengatakan bahwa ada bukti Yersinia Pestis menyebabkan wabah mematikan di Eropa, namun tidak ada konfirmasi yang jelas mengenai hal itu. Sloane menilai, bakteri-bakteri lain telah merusak tulang-belulang korban Black Death yang dikubur sebelum tahun 1340an. Sloane berasumsi, Yersinia Pestis mungkin ada, namun bakteri itu bukan penyebab utama dari Black death.

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(AUL)

Diganggu Kim Jong-Un, Dubes AS Curhat

Posted: 11 Apr 2013 01:06 PM PDT

SEOUL - Ketegangan di Semenanjung Korea terbukti mengganggu jadwal liburan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk Korea Selatan (Korsel) Sung Kim. Kim langsung merilis tulisannya di blog untuk mengutarakan kekecewaannya terhadap sikap Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un yang mengobarkan perang.

Seperti diketahui, Korut mendesak seluruh warga asing meninggalkan Korsel karena mereka mengaku tidak ingin melukai warga-warga asing di Negeri Ginseng itu. Dengan munculnya ancaman itu, seorang perwakilan AS tentu harus menetap di kantornya untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul.
 
Sementara itu, dubes keturunan Korea tersebut sudah memutuskan untuk cuti panjang karena ingin berlibur di Kota Busan. Namun liburan itu terpaksa ditunda karena krisis hubungan antara Korut dan Korsel mengalami eskalasi. Kim akhirnya mendeskripsikan kekecewaannya di blog pribadinya.

Kim menceritakan bagaimana keluarganya sudah mengatur rencana liburan dengan dua putrinya. Kim mengaku sangat sibuk pada saat itu, dan hanya bisa berlibur secara singkat di Kota Jinhae.

Liburannya di Kota Jinhae juga cukup menyenangkan. Kim menceritakan bagaimana pemandangan pohon-pohon ceri yang tumbuh dengan indah.

"Saya sangat sibuk bekerja, saya menerima banyak telepon dan email dari para pembuat kebijakan di Washington, pejabat tinggi Korsel, dan pasukan AS di Korea. Ponsel Blackberry saya juga sangat sibuk," ujar Kim, dalam tulisannya di blog, seperti dikutip Daily Mail, Jumat (12/4/2013).

"Meski banyak mendapat panggilan telepon, dan harus bekerja di saat liburan, saya menghabiskan waktu dengan sangat menyenangkan," imbuhnya.

Seperti diketahui, Kim ditunjuk sebagai Dubes AS untuk Republik Korea pada 2011 lalu. Pria itu merupakan putra dari seorang diplomat asal Negeri Ginseng. Kim lahir di Seoul namun tumbuh dewasa di Los Angeles, AS.

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan