Ahad, 7 April 2013

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Anas Urbaningrum Tonton Wayang di Gedung PBNU

Posted: 07 Apr 2013 04:06 PM PDT

Anas Urbaningrum Tonton Wayang di Gedung PBNU

Penulis : Robertus Belarminus | Minggu, 7 April 2013 | 23:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengunjungi Gedung Pengurus Besar Nadahtul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Salemba, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2013) malam. Anas menghadiri acara pementasan wayang kulit yang diselenggarakan di tempat tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, hingga dengan pukul 22.40 WIB, Anas yang mengenakan pakaian kemeja hitam dan celana panjang berwarna hitam tampak rileks menyaksikan pertunjukan wayang kulit tersebut. Pria asli Blitar itu tampak menikmati cerita wayang dibawakan oleh dalang Ki Enthus Susmono.

Anas yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan gratifikasi proyek sarana olahraga Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu sesekali melepas tawa menyaksikan jalan cerita wayang yang berkisah tentang tokoh wayang Bambang Wisanggeni.

Hadir dalam kesempatan itu, istri almarhum mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Shinta Nuriah Wahid. Namun, Shinta pulang terlebih dahulu sebelum acara berakhir.

Anas memiliki ketertarikan pada tokoh pewayangan. Hal itu antara lain diperlihatkan ketika ia menyebutkan "Politik Para Sengkuni" dalam status Blackberry Messenger-nya beberapa waktu lalu.

Sengkuni adalah salah satu karakter terkenal dalam wayang dengan lakon Mahabarata. Dia adalah patih di Astina, sebuah negara yang diperintah oleh Kurawa. Karakter fisik Sengkuni digambarkan berbadan kurus dengan muka tirus dan cara bicara yang lemah tetapi menjengkelkan.

Sengkuni juga digambarkan memiliki watak yang licik, senang menipu, menghasut, memfitnah, dan munafik. Gambaran tentang Sengkuni adalah gambaran tentang orang yang ingin orang lain celaka.

Sebagai patih, dia dikenal "ngemong" bagi para Kurawa. Entah kepada siapa status BBM Anas tersebut ditujukan. Namun, seharian ini, gejolak internal di Partai Demokrat usai publikasi hasil survei Lembaga Survei Syaiful Mujadi Research and Consulting menunjukkan popularitas partai tersebut tinggal 8 persen.

SBY Usulkan Capres Demokrat Diseleksi lewat Konvensi

Posted: 07 Apr 2013 03:12 PM PDT

SBY Usulkan Capres Demokrat Diseleksi lewat Konvensi

Penulis : Sabrina Asril | Minggu, 7 April 2013 | 22:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengusulkan calon presiden mendatang yang akan diusung partainya dijaring lewat mekanisme konvensi. Namun, usulan konvensi ini baru sebatas wacana yang dikeluarkan SBY pada Sabtu (6/4/2013) malam.

"Beliau punya ide begitu, tapi saya tidak tahu detailnya," ujar Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik seusai perayaan Nyepi Nasional di Istora Senayan, Minggu (7/4/2013).

Jero mengatakan, usulan proses penjaringan calon presiden melalui konvensi ini tiba-tiba saja dilontarkan SBY dalam pertemuan dengan sejumlah pimpinan media massa tadi malam. Jero mengaku usulan ini belum dibahas di internal Demokrat. "Kami belum bahas sampai ke situ," katanya.

Mekanisme konvensi dalam memilih calon presiden yang akan diusung sudah pernah diterapkan oleh Partai Golkar pada Pemilu 2009 silam. Mekanisme ini membuka selebar-lebarnya kandidat yang ingin maju sebagai presiden untuk berkompetisi dengan kandidat-kandidat lainnya. Di satu sisi, mekanisme ini akan membuka peluang banyaknya kandidat yang akan mendaftar, tetapi di sisi lain mekanisme ini juga memerlukan biaya yang cukup besar.

Partai Demokrat selama ini dalam menetapkan calon presiden yang akan diusung cukup melalui mekanisme internal yang akan ditunjuk oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat. Jero mengaku tak tahu-menahu alasan SBY yang tiba-tiba mengeluarkan ide itu. "Saya tidak tahu latar belakangnya ide itu karena yang punya ide beliau (SBY)," ucap Jero.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan