Selasa, 12 Mac 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Siswi SD Muhammadiyah Ditemukan dalam Kondisi Tewas

Posted: 12 Mar 2013 02:02 AM PDT

BOGOR - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan Helena Yulia Rahmawati (8), korban hanyut banjir bandang di Sungai Ciapus Kampung Dukuh Menteng RT 2/8 Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.
 
Korban diitemukan 10 kilometer dari lokasi terseret arus atau tepatnya di Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, dalam keadaan tewas. Jenazah korban kemudian dibawa ke Posko tim SAR untuk diperlihatkan ke pihak keluarga.
 
Isak tangis keluarga korban pecah saat jenazah tiba di posko. Untuk memastikan jenazah bahwa korban merupakan Helena, pihak keluarga melihat ciri - ciri korban. Isak tangis pun kembali pecah saat jenazah tersebut dipastikan merupakan Helena, siswi SD Muhamadiyah 3 Kabupaten Tangerang. Kedua orangtua korban pun langsung pingsan.
 
Setelah itu, jenazah langsung dibawa ke rumah duka ke Ciledug, Tangerang untuk dimakamkan. Sebelumnya, korban bersama rekan-rekannya mengikuti study tour ke Kampung Budaya Sunda, namun setelah tiba di Kampung Budaya Sunda, rombongan bermain air ke kali Ciapus, namun nahas tiba-tiba datang banjir bandang yang mengakibatkan korban terseret arus.
 

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(Sindo TV / Endang Gunawan / ful)

"Harga Minyak Mentah Bakal Terus Menguat"

Posted: 12 Mar 2013 01:56 AM PDT

JAKARTA - Harga minyak mentah yang sempat mengalami penurunan pada awal tahun ini, kembali meningkat. Harga minyak mentah menguat lantaran positifnya perkembangan ekonomi global yang terjadi belakangan.

Pengamat perminyakan dan gas, Kurtubi, mengatakan harga minyak mentah global yang terus meningkat secara keseluruhan akan mempengaruhi harga minyak mentah Indonesia (ICP). Menurut dia, harga minyak mentah global akan terus menguat karena beberapa faktor.

"Harga minyak mentah global akan terus menguat seiring permintaan minyak mentah global semakin banyak, dan sudah pulihnya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China," kata Kurtubi kala dihubungi Okezone, Selasa (12/3/2013).

Kurtubi menjelaskan, harga minyak mentah global yang naik memang membuat pendapatan negara naik, karena penjualan ICP. Sayangnya, penjualan ICP tidak berbanding lurus dengan kebutuhan minyak mentah di Indonesia.

"Sampai saat ini, nilai impor kita lebih besar ketimbang ekspor. Pastinya kita impor minyak, karena produksi lifting kita yang hanya 830 ribu barel per hari (bph), kurang dan jauh dari target APBN yang sekitar 900 ribu barel per hari," jelas dia.

Dia menilai, lifting yang tak mencapai target tersebut, akan membuat Indonesia amat bergantung terhadap impor minyak mentah. Karenanya dia mengungkapkan, perbaikan tata kelola migas diperlukan untuk meminimalisir hal ini.

"Konsumsi minyak kita sekarang meningkat tiap tahunnya, dengan pertumbuhan ekonomi dan kendaraan. Pastinya kita impor, dan diperkirakan sampai Desember 2013 nilai impor minyak kita USD15 miliar, diakibatkan salah tata kelola migas," tutupnya. (mrt)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan