Selasa, 12 Mac 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Tentara Israel bunuh milisi Hamas di Tepi Barat

Posted: 12 Mar 2013 08:14 PM PDT

Al Khalil, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Pasukan Israel menembak mati seorang gerilyawan Hamas dan melukai dua orang Palestina lainnya dengan peluru tajam selama bentrokan dengan pelempar batu di dekat kota Tepi Barat selatan Al Khalil pada Selasa, kata pejabat keamanan Palestina.

Mereka mengidentifikasi milisi yang tewas itu sebagai Mahmud al-Titi, 23 tahun, dan mengatakan ia adalah anggota kelompok Hamas.

Paramedis mengatakan seorang pria sedang terluka dan satu cdera ringan dalam bentrokan di kamp pengungsi Al-Fawwar, selatan kota.

Radio militer mengatakan tentara memasuki kamp dan mengejar warga Palestina yang telah melemparkan batu dan bom bensin dan ditembak ketika mereka diserang.

Seorang juru bicara militer mengatakan dia tidak bisa segera berkomentar mengenai bentrokan di daerah itu.

Al Khalil atau Hebron adalah sebuah kota di wilayah Yudea selatan di Tepi Barat.

Di kota ini tinggal sekitar 120.000 orang Palestina dan 600 orang pemukim Israel, dengan sekitar 7.000 orang Yahudi tinggal di kota Kiryat Arba di dekatnya.

(H-AK)

Venezuela selidiki dugaan Chavez diracun

Posted: 12 Mar 2013 07:34 PM PDT

Caracas (ANTARA News) - Pemerintah Venezuela akan melakukan penyelidikan resmi mengenai pernyataan bahwa kanker yang diderita mendiang presiden Hugo Chavez adalah hasil dari racun yang digunakan oleh musuhnya di luar negeri.

Musuh pemerintah memandang tuduhan tersebut sebagai teori persekongkolan khas ala-Chavez yang dimaksudkan untuk menimbulkan ketakutan mengenai ancaman "imperialis" terhadap sistem sosialis Venezuela dan menarik orang dari masalah sehari-hari.

Namun, pelaksana tugas (plt) Presiden Nicolas Maduro berikrar akan melakukan penyelidikan mengenai pernyataan itu, yang pertama kali diangkat oleh Chavez sendiri setelah ia didiagnosis menderita penyakit tersebut pada 2011.

"Kami akan mencari kebenaran," kata Maduro kepada jaringan stasiun TV regional, Telesur, sebagaimana dikutip Reuters.

"Kami memiliki intuisi bahwa komandan kami, Chavez, diracuni oleh kekuatan gelap yang ingin dia tersingkir," tambahnya.

Maduro (50) adalah wakil presiden yang dipilih oleh Chavez. Setelah Chavez meninggal, Maduro mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden sela pada 14 April mendatang.

Maduro berusaha menarik perhatian jutaan pemilih yang masih bersedih akan kepergian Chavez. Sementara itu pihak oposisi menggambarkan Maduro, mantan pengemudi bus, sebagai orang tak mampu dan cuma mengekspolitasi kematian Chavez.

Jajak pendapat sebelum kematian Chavez memberi Maduro keunggulan atas calon oposisi Henrique Capriles lebih dari 10 persen. Henrique Capriles kalah dari Chavez dengan selisih 11 persen suara dalam pemilihan umum Oktober tahun lalu.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan