Rabu, 6 Mac 2013

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


"Juragan baja" Mesir dihukum 37 tahun penjara

Posted: 06 Mar 2013 07:07 PM PST

Kairo (ANTARA News) - Satu pengadilan pidana Mesir menjatuhkan hukuman penjara 37 tahun kepada Ahmed Ezz yang dikenal sebagai "juragan baja" di era mantan Presiden Hosni Mubarak dan anggota terkemuka partai yang saat itu berkuasa.

Ezz dihukum atas dakwaan korupsi, menguntungkan diri sendiri dan penjarahan dana negara. Penyidikan mengungkapkan Ezz menyia-nyiakan dana negara dalam kesepakatan untuk membeli perusahaan baja milik negara, Ad-Dekheila.

Melalui kesepakatan tersebut, Ezz meraih keuntungan pribadi sebanyak 710 juta dolar AS dari 2001 sampai 2011 dengan bantuan para pejabat senior pemerintah.

Ezz terbukti menyatukan perusahaan milik negara, Ad-Dekheila, dengan perusahaan baja miliknya sendiri di bawah satu merek dagang "Ezz Ad-Dekheila", demikian laporan Xinhua.

Ezz, pembantu dekat putra Mubarak --Gamal Mubarak, ditangkap pada akhir Februari 2011, setelah proses besar yang menggulingkan pemerintah Mubarak.

(C003)

Juara olimpiade Li dan juara dunia Wang tersingkir

Posted: 06 Mar 2013 06:51 PM PST

Birmingham, Inggris (ANTARA News) - Pemain unggulan asal China banyak bertumbangan pada putaran awal kejuaraan bulutangkis All England yang berlangsung di Birmingham, Rabu malam waktu setempat.

Pada nomor tunggal putri, unggulan utama yang juga merupakan juara Olimpiade Li Xuerui, serta unggulan ketiga yang juga juara dunia Wang Yihan tersingkir dari putaran pertama.

Pada hari nahas China itu, Li, juara bertahan All-England dan dianggap sebagai salah satu atlet puteri paling berhasil setelah menang di Olimpiade, kalah 21-18, 21-18 atas Bae Yeon Ju, peringkat ke-13 dari Korea Selatan.

Pemain China itu tidak menyalahkan apa pun, termasuk hembusan angin keras, atau karena ia melawan pemain tangguh yang berhasil mengalahkannya di putaran pertama, sebagimana diberitakan AFP.

Dengan kalahnya Li, maka peluang besar ada pada rekan senegaranya dari China, Wang Yihan, unggulan ketiga dan mantan juara All-England, untuk maju ke putaran final.

Tapi peluang itu pun kandas, karena ia menjadi korban berikutnya, setelah kalah atas pemain Indonesia Lindaweni Fanetri, dengan angka 21-12, 21-19, unggulan ke-18 yang baru menang sekali dari tiga pertandingan Super Series tahun ini.

Tidak lama kemudian, dua pemain unggulan China di tunggal putera kandas pula.

Hal paling mengejutkan, ketika unggulan ketiga Du Pengyu, runner-up babak final kejuaraan World Super Series, yang kalah 21-17, 15-21, 21-18 atas Chou Tien Chen, pemain nomor 28 dunia dari Taiwan, yang membukukan kemenangan paling indah dalam karirnya.

Sebelumnya, Hu Yun, unggulan keenam, juga gagal dalam permainan panjang, setelah sempat unggulan 19-17 pada game terakhir, tapi akhirnya kalah 21-16, 11-21, 23-21 atas pemain kualifikasi dari Thailand, Tanongsak Saensomboonsak.

(A008)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan