Rabu, 13 Februari 2013

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Kurs rupiah Kamis pagi di posisi Rp9.640

Posted: 13 Feb 2013 07:39 PM PST

Jakarta (ANTARA News) - Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Kamis pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp9.640 per dolar AS.

Pengamat pasar Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis mengatakan, kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) 2012 yang menurun akan mempersulit stabilitas nilai tukar rupiah, membuka peluang suku bunga naik, dan mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi.

"Kami perkirakan defisit transaksi berjalan masih berlanjut di triwulan pertama 2013 kalau belum ada perbaikan di neraca perdagangan," katanya.

Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, dari eksternal, pelaku pasar uang tengah wait and see jelang pertemuan G7 pada akhir pekan ini, yang menginginkan agar nilai tukar suatu mata uang didasarkan pada permintaan di pasar.

Ia mengatakan, hal itu menanggapi pelemahan nilai tukar yen Jepang yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir sehingga menimbulkan kritik dari berbagai negara seperti AS, Eropa, China, dan Korsel.

Ia menambahkan, pergerakan kurs nilai tukar rupiah juga dapat bergerak negatif dengan adanya sentimen perang mata uang (currency war) yang terjadi saat ini.

Di sisi lain, lanjut dia, G20 juga khawatir pertumbuhan ekonominya akan terganggu dengan turunnya yen tersebut sehingga dikhawatirkan dapat membuat daya saing perusahaan negara lain akan berkurang.

(KR-ZMF) 

Banjir rendam 500 rumah di Kota Tangerang

Posted: 13 Feb 2013 07:36 PM PST

Tangerang (Antara) - Sebanyak 500 rumah di Kota Tangerang, Banten, terendam air dengan ketinggian mencapai 80 sentimeter.

"Data sementara, ada sekitar 500 rumah yang terendam banjir di tiga titik perumahan," kata Koordinator Penanggulangan Bencana Kota Tangerang, Acep Suhardiman, di Tangerang, Kamis.

Ia mengatakan, perumahan yang mengalami banjir yakni Perumahan Pinang Griya dengan ketinggian 40 sentimeter, Perumahan Ciledug Indah I dan II dengan ketinggian air 80 sentimeter, Perumahan di Gondrong dengan ketinggian air 50 sentimeter.

Banjir yang terjadi di ketiga perumahan tersebut, kata Acep, sudah terjadi sejak hari Rabu (13/2) sore dengan ketinggian air yang terus bertambah.

Adapun penyebab banjir yakni karena meluapnya kali Angke yang mengalir di ketiga perumahan tersebut dan tingginya intensitas hujan di Bogor.

"Di Tangerang tidak hujan tetapi mendapat air kiriman," katanya.

Untuk penanggulangannya, Pemkot Tangerang telah menerjunkan personil gabungan dari Tagana, Pemadam Kebakaran dan personil TNI/Polisi. Para personil akan melakukan evakuasi terhadap para korban banjir.

Selain itu, sudah disiagakan pula lima unit perahu karet, mesin penyedot air dan logistik untuk pembuatan dapur umum. "Untuk dapur umum, akan dibangun sesuai kebutuhan di lapangan," ujarnya.

Pantauan dilapangan, warga di perumahan Ciledug Indah masih tetap bertahan di dalam rumah meski ketinggian air terus bertambah.

"Di sini sudah biasa banjir, jadi kita pindah ke lantai dua," kata Tommy Okgani, warga perumahan Ciledug Indah.
(*)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan