Khamis, 24 Januari 2013

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Pria Selandia Baru Serukan Kampanye Anti-Kucing

Posted: 24 Jan 2013 05:04 AM PST

WELLINGTON – Seorang pria di Selandia Baru bernama Gareth Morgan melakukan kampanye anti-kucing di negaranya. Morgan beralasan hewan lucu itu seringkali membunuh burung lokal Selandia Baru yang sudah terancam punah.

Salah satu burung lokal yang sering menjadi korban para kucing adalah burung kiwi yang tidak bisa terbang. Morgan pun meminta para pemilik kucing untuk tidak pernah membawa hewan peliharaannya itu keluar rumah.

Selain itu, Morgan juga mendorong warga Selandia Baru untuk mensterilkan kucing peliharaannya dan tidak menggantinya dengan kucing yang baru apabila meninggal. Bahkan Morgan mengatakan, menyuntik mati kucing merupakan salah satu ide yang bagus.

Walaupun sebenarnya memiliki niat baik untuk menyelamatkan populasi burung lokal, ajakan Morgan ternyata tidak terlalu diterima oleh warga Selandia Baru. Penolakan warga terhadap kampanye Morgan terletak pada fakta bahwa Selandia Baru adalah negara yang sangat menyukai kucing.

Selandia Baru merupakan salah satu negara dengan rasio kepemilikan kucing yang terbesar di dunia. Kucing sendiri bukan spesies asli Selandia Baru, hewan berbulu itu dibawa oleh orang Eropa yang membuat koloni di negara kepulauan itu.

"Saya akan bilang kepada Morgan jangan ganggu hidup kami. Kucing dapat memberikan hubungan emosional kepada pemeliharanya yang tidak boleh untuk diganggu," ujar aktivis pencinta binatang, Bob Kerridge, seperti dikutip Associoated Press, Kamis (24/1/2013).

Pendapat Kerridge itu diamini oleh sebagian besar warga Selandia Baru. Dalam situs kampanye anti kucing Morgan yang bernama Cats to Go. Sekitar 70 persen warga Selandia Baru yang mengunjungi situs menyatakan mereka menolak kampanye anti-kucing pria itu.(faj)

Berita Video: Hillary Clinton Dikritik Tentang Benghazi

Posted: 24 Jan 2013 03:13 AM PST

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton akhirnya memberikan keterangan mengenai insiden penyerangan Konsulat Jenderal AS di Benghazi, Libya yang menewaskan Dubes AS Chris Stevens. Clinton tampak menitikan air mata saat memberikan keterangan.

Mantan Ibu Negara AS itu dihujani pertanyaan oleh anggota Senat AS. Pertemuan ini sebenarnya sudah dijadwalkan sejak lama, namun ketika Clinton jatuh sakit, pertemuan pun ditunda.

Ketegangan tampak dari wajah Clinton, ketika dirinya dihadapkan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS. Clinton pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat itu.

Pada pernyataan pembukaannya, Clinton mengeluarkan air mata saat membicarakan kematian Dubes Chris Stevens dan tiga orang staf diplomat AS lainnya. Menurutnya, insiden yang terjadi di Benghazi bukan hanya masalah kebijakan. Ini adalah masalah pribadi.

Suaranya penuh dengan emosi saat memberikan keterangan itu. Untuk beberapa saat Clinton seperti hendak "meledak", meskipun dirinya akhirnya bisa menahan diri dan terus memberikan keterangan.

Berikut tautan video "penghakiman" Clinton.
(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan