Selasa, 8 Januari 2013

Republika Online

Republika Online


Fatwa Harus Jadi Pemersatu (2)

Posted: 08 Jan 2013 11:15 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Umat Islam perlu diarahkan pada pentingnya fatwa dan penjelasan akan hukum Allah.

Fatwa harus dijauhkan dari segala sesuatu yang dapat menyebabkan perpecahan umat. 

Sekretaris Jenderal Dewan Fiqih Internasional, Soleh Zabin Al-Marzouq, mengatakan sudah seharusnya fatwa menjadi pemersatu.

"Dalam berfatwa, mufti mewakili Allah, menjelaskan hukum Allah, karena itu harus menjauhkan perpecahan di kalangan umat Islam,'' ujarnya.

Tingkat internasional
Sementara itu, Ketua Komisi Fatwa MUI, Anwar Ibrahim, menuturkan para ulama Indonesia perlu ikut serta dalam lembaga fatwa internasional. Dengan begitu, ijtihad kolektif dapat dilakukan dan kedudukan fatwa menjadi lebih kuat.

Saat ini, kata Anwar, tak terdapat sosok imam mazhab sehingga perlu adanya ijtihad kolektif yang lebih kuat daripada ijtihad perorangan. Lembaga fatwa internasional pun menjadi kunci dalam pelaksanaan ijtihad bersama tersebut.

Saat ini, kata Anwar, pihaknya sedang mengusulkan kepada pemerintah agar mengirimkan beberapa ulama Indonesia untuk bergabung di lembaga-lembaga fatwa luar negeri.

Para cendekiawan Muslim tersebut dapat ikut membahas fatwa di negara Islam lain, terutama untuk permasalahan-permasalahan pelik seperti perbankan syariah. Permasalahan tersebut, menurut Anwar, memerlukan jawaban dari lembaga fatwa berskala internasional.

''Fatwa berskala internasional sangat diperlukan untuk menjawab masalah-masalah rumit yang memerlukan tenaga ahli dengan pengetahuan yang sangat luas. Dalam masalah perbankan, misalnya, tak hanya diperlukan ahli fikih, tapi juga ahli akuntansi.''

Usman Ditembak di Depan Rumahnya

Posted: 08 Jan 2013 11:07 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejahatan dengan kekerasan kembali terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Kali ini, kejahatan perampokan dengan senjata api menimpa warga Bekasi bernama Usman (39 tahun).

Usman ditembak perampok di depan rumahnya di Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (8/1/2013). Uang sebesar Rp 190 juta yang dipegang korban dirampas paksa kawanan perampok.

Menurut keterangan korban kepada petugas Polsek Metro Cikarang Barat, saat kejadian ia baru saja mengambil uang dari Bank BCA Cikarang. Setibanya di depan rumah, tiba-tiba datang empat orang pelaku.

Salah satu pelaku merampas tas korban yang berisi uang. Korban pun berusaha mempertahankan tasnya. Kalah jumlah, korban pun tersudut hingga terjatuh. Saat korban terjatuh, salah satu pelaku menembak paha kanan korban dan kabur membawa tas berisi uang Rp 190 juta.

Saat ini, petugas Polsek Metro Cikarang Barat sudah meminta keterangan tiga orang warga yang melihat kejadian tersebut.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan