Selasa, 8 Januari 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Bakorkamla selamatkan potensi kerugian negara Rp420 miliar

Posted: 08 Jan 2013 07:14 AM PST

ilustrasi KRI Tongkol-813 (tnial.mil.id)

Dalam operasi-operasi keamanan laut yang dilakukan oleh Bakorkamla dan pemangku kepentingan yang lain, kita berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara senilai Rp420 miliar, dengan beberapa kasus yang berhasil diungkap,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Operasi keamanan laut yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) sepanjang tahun 2012 telah menyelamatkan potensi kerugian negara senilai Rp420 miliar.

"Dalam operasi-operasi keamanan laut yang dilakukan oleh Bakorkamla dan pemangku kepentingan yang lain, kita berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara senilai Rp420 miliar, dengan beberapa kasus yang berhasil diungkap," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Bakorkamla Laksamana Madya TNI Bambang Suwarto, usai upacara peringatan hari ulang tahun ke-6 Bakorkamla di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kapal-kapal yang berhasil ditangkap itu karena melakukan pelanggaran memasuki wilayah perairan Indonesia, antara lain, melakukan pencurian ikan (illegal fishing).

Bambang mengatakan, angka potensi kerugian negara yang berhasil diselamatkan itu menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, termasuk dalam hal jumlah kasus. Potensi kerugian itu dihitung dari nilai barang yang dicuri dan denda yang dikenakan.

Penurunan, kata dia, disebabkan karena kehadiran Bakorkamla di laut semakin meningkat, baik melalui operasi Bakorkamla maupun yang disinergikan dengan pemangku kepentingan (stakeholder).

Pada 2013 ini, lanjut dia, Bakorkamla berupaya untuk menguatkan soliditas sesama aparat yang memiliki kewenangan hukum di laut, sehingga sudah dilaksanakan satu bentuk kegiatan bersamaan, tidak sendiri-sendiri.

Ia menuturkan, dalam menjaga keamanan laut diperlukan pemahaman dengan negara lain karena masih ada beberapa area yang menjadi sengketa dengan Malaysia.

"Ada lima daerah di Selat Malaka dan juga Ambalat yang masih tumpang tindih klaim wilayah. Kita ada perjanjian `common guidelines` untuk wilayah seperti itu. Jadi, jika sebelumnya baik Indonesia maupun Malaysia, setiap kapal masuk ditangkap karena melanggar wilayah, maka setelah ada common guidelines, kita ada kesepakatan kalau itu nelayan Malaysia atau nelayan Indonesia dan tidak membawa barang-barang berbahaya, hanya diusir saja," papar Bambang.

Saat ini Bakorkamla memiliki sekitar 18 kapal dengan ukuran kecil yakni kelas katamaran dan rigrid inflatable boad. Bakorkamla telah memesan dua unit kapal patrol dengan ukuran lebih besar, yakni ukuran 48 meter dari industri galangan kapal PT Palindo Marine Shipyard di Batam.

Bambang menuturkan, meski upaya untuk mewujudkan soliditas antar stakeholder telah dilakukan, namun selama ini unsur-unsur tersebut masih sering berjalan sendiri-sendiri. Oleh karena itu, agar pengamanan menjadi lebih efektif, diharapkan ada suatu wadah mengenai hal ini.

Idealnya, tambah dia, perlu dibentuk `single agency multi function` sebagaimana yang sudah banyak dilakukan negara-negara maju untuk meningkatkan keamanan laut.

Dalam wadah ini diisi oleh perwakilan berbagai instansi yang memiliki kewenangan hukum di laut, seperti TNI AL, Polair, Bea Cukai, Imigrasi, KKP, Perhubungan dan lainnya.
(S037/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Presiden PKS sanggah popularitas Partai Islam menurun

Posted: 08 Jan 2013 06:34 AM PST

Luthfi Hasan Ishaaq (ANTARA)

Perlu dicatat, PKS adalah partai Islam terbesar di Indonesia. PKS sebagai partai berazaskan Islam justru menunjukkan peningkatan secara empirik setiap Pemilu digelar,"

Berita Terkait

Jambi (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq menyanggah sejumlah analis politik yang menilai popularitas partai Islam menurun dan terancam ditinggalkan pemilihnya pada pemilu 2014.

"Perlu dicatat, PKS adalah partai Islam terbesar di Indonesia. PKS sebagai partai berazaskan Islam justru menunjukkan peningkatan secara empirik setiap Pemilu digelar," ujarnya kepada wartawan di Jambi, Selasa.

Menurut dia, PKS secara empirik selalu bertambah kursi di DPR setiap Pemilu digelar. Saat Partai Demokrat muncul, 2004, PKS adalah salah satu partai yang tetap eksis dan bertambah kursinya di DPR. Sementara partai sekuler justru menurun," jelasnya.

Karena itu, Luthfi menilai, anggapan analis politik hanya sebatas asumsi yang belum terbukti kebenarannya secara empirik.

Baginya, justru hakekat partai sekuler bisa tetap eksis dan bertahan justru apabila memiliki sayap keagamaan. Hal itu juga banyak dilakukan oleh beberapa partai sekuler.

"Ini sudah terbukti, meski PKS tidak memiliki sayap keagamaan, namun dengan strategi yang betul-betul kita pegang, insya-Allah PKS bisa masuk tiga besar pada 2014," ujarnya.

Dalam menghadapi Pemilu 2014, PKS akan memasang beberapa langkah strategis untuk menjaga konstituennya saat kampanye terbuka mulai 17 Januari mendatang.

Salah satunya adalah dengan safari dakwah yang saat ini di Sumatra mulai dari Lampung hingga ke Aceh.

"Kami juga berharap pemilu yang akan datang ini bisa berjalan lebih jujur, adil dan transparan, sehingga pembangunan iklim demokrasi di Indonesia semakin maju," tambahnya.
(KR-BS/E011)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan