Jumaat, 11 Januari 2013

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Andi Mallarangeng Siap Jika Diperiksa KPK Lagi

Posted: 11 Jan 2013 10:40 AM PST

2013.1.11. Icha Rastika, Andi Siap Jika Diperiksa KPK Lagi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng mengaku siap jika Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memanggilnya untuk diperiksa terkait penyidikan Hambalang.

Hal itu disampaikan Andi seusai menjalani pemeriksaan di KPK selama hampir delapan jam, Jumat (11/1/2013). Andi diperiksa sebagai saksi untuk salah satu tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang, Deddy Kusdinar. "Pokoknya kapan saja dimintai keterangan, selalu siap," kata Andi saat akan meninggalkan Gedung KPK.

Selama hampir delapan jam pemeriksaan, Andi mengaku ditanya penyidik KPK seputar kedudukannya sebagai menteri dan yang berkaitan dengan organisasi kementerian. Selain itu, Andi ditanya mengenai penganggaran proyek Hambalang yang dianggap janggal tersebut.

"Baru saja saya selesai memberikan keterangan kepada KPK dalam rangka sebagai saksi untuk Deddy Kusdinar dan dalam keterangan ini terutama berkaitan dengan kedudukan saya sebagai menteri dan berkaitan dengan organisasi kementerian serta proses penganggaran dalam proyek Hambalang ini," ujanya.

Saat ditanya lebih detil mengenai keterangan yang disampaikannya kepada penyidik, termasuk bagaimana proses penganggaran Hambalang yang terjadi, Andi mengaku lupa. "Saya lupa, tapi yang jelas sekali lagi menyangkut posisi saya sebagai menpora berkaitan dengan organisasi kementerian itu sendiri lalu kemudian proses pengadaan dan sebagainya," kata Andi.

Bersamaan dengan pemeriksaan ini, Andi melalui Tim Elang Hitam, menyerahkan sejumlah informasi soal Hambalang kepada KPK. Tim Elang Hitam dibentuk adik Andi, Rizal Mallarangeng begitu KPK menetapkan Andi sebagai tersangka. Tim ini bertugas mengumpulkan informasi dan data terkait Hambalang.

Ketika ditanya mengenai tanggapan KPK atas informasi yang disampaikan Elang Hitam itu, Andi hanya menjawab "Sudah saya kasih." Tanpa lebih banyak berbicara, mantan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat itu keluar Gedung KPK dengan mendapat sejumlah pengawalan.

Seperti diberitakan sebelumnya, KPK memeriksa Andi sebagai saksi untuk anak buahnya, Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora, Deddy Kusdinar. KPK menetapkan Deddy tersangka dalam kapasitasnya sebagai pejabat pembuat komitmen proyek Hambalang.

Dalam pengembangannya, KPK pun menetapkan Andi sebagai tersangka kedua. Andi dan Deddy diduga bersama-sama melakukan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, namun justru merugikan keuangan negara. Sejauh ini, KPK belum memeriksa Andi terkait posisinya sebagai tersangka.

Editor :

Erlangga Djumena

Ruhut Mengaku Dipinang 9 Parpol Besar

Posted: 11 Jan 2013 09:53 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyatakan akan tetap mencalonkan diri sebagai calon legislatif periode 2014-2019 dari Partai Demokrat. Ruhut mengaku kesetiaannya kepada Demokrat tak tergoyahkan meski sudah dipinang sembilan partai politik besarnya.

"Demokrat boleh bukan yang pertama. Tapi bagiku, Demokrat adalah yang terakhir. Cinta sejatiku," ujar Ruhut, Jumat (11/1/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.

Sambil tersenyum lebar, Ruhut pun mengatakan akan rugi bagi Demokrat jika tidak kembali mencalonkannya. Pasalnya, Ruhut mengaku sudah diajak sembilan parpol lainnya yang menjadi peserta pemilu. "Semua partai sudah ajukan, ada sepuluh. Golkar, Gerindra, PDI-P, Nasdem, bahkan PKS pun ngajak aku ke partainya. Tapi buat semua partai itu, aku berterima kasihlah," ucap Ruhut.

Ia menjelaskan, pada Pemilu 2014, ia dipercayakan untuk mencalonkan diri di Sumatera Utara. Awalnya Ruhut sempat dicalonkan untuk daerah Sulawesi Tengah. "Saya bilang saya mau di Sumut, saya mau nggak jauh dari kelahiran saya. Kalau ada Ruhut, tidak akan karam, aku pasti dapat satu suara di sana," ucap Ruhut.

Perseteruannya dengan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum, diakui Ruhut, juga tidak akan berpengaruh pada pencalonannya di Sumatera Utara.

"Anas kalau geser aku, karma dia. Ini karena yang tidak main tiga kaki di kongres kemarin, cuman aku. Cuman Ruhut yang satu-satunya hanya bela Anas, yang lainnya main kaki di semua kandidat," katanya berapi-api.

Editor :

Erlangga Djumena

Tiada ulasan:

Catat Ulasan