Isnin, 14 Januari 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Brasil awasi transisi kekuasaan di Venezuela

Posted: 14 Jan 2013 08:31 PM PST

Ilustrasi (www.wikipedia.org)

Kami secara eksplisit mengatakan bahwa jika Chavez meninggal, kami ingin melihat pemilu dilakukan secepat mungkin.

Berita Terkait

Sao Paulo/Brasilia (ANTARA News) - Brasil menginginkan peran sebagai pemimpin dalam transisi kekuasaan di Venezuela dengan mendesak pemerintah negara kaya minyak tersebut untuk segera mengadakan pemilihan umum jika Presiden Hugo Chavez meninggal.

Seorang pejabat senior Brasil yang tidak disebutkan namanya oleh Reuters mengatakan, negara tersebut juga menginginkan agar Amerika Serikat tidak campur tangan dalam usaha tersebut karena intervensi langsung Amerika Serikat dikhawatirkan dapat menjadi bumerang.

"Kami secara eksplisit mengatakan bahwa jika Chavez meninggal, kami ingin melihat pemilu dilakukan secepat mungkin," kata pejabat tersebut.

"Kami berpendapat bahwa pemilihan umum adalah cara yang paling baik untuk memastikan transisi demokratis yang damai, yang juga merupakan keinginan Brasil," kata dia.

Pendirian Brasil soal Venezuela sangat penting karena negara merupakan yang terbesar di Amerika Latin dan menikmati pertumbuhan ekonomi yang paling cepat di kawasan.

Desakan Brasil untuk pengadaan pemilu yang cepat paska-kepemimpinan Chavez menandai langkah penting dalam kemunculan negara itu sebagai kekuatan diplomasi baru di wilayah Amerika Latin.

Di bawah kepemimpinan Presiden Dilma Rousseff, murid dan penerus Luiz Inacio Lula da Silva, Brasil juga mengambil peran proaktif dalam penyelesaian krisis politik di Honduras setelah kejatuhan mantan Presiden Manuel Zelaya pada 2009.

Sebelumnya, Brasil tidak banyak mengambil langkah kepemimpinan dalam krisis regional dengan lebih memilih sikap bahwa negara lain berhak untuk menentukan nasibnya sendiri, sebuah prinsip yang telah lama menjadi dasar diplomasi Brasil.

Rousseff adalah seorang berasal dari partai berhaluan kiri moderat yang merupakan pendukung kuat Chavez selama dekade terakhir. namun dia juga dipandang sebagai tokoh netral da kredibel untuk menjadi penengah jika krisis politik di Venezuela muncul.

Dengan desakan untuk solusi demokratis, Brasil berharap dapat menghalangi pemimpin utama kelompok oposisi Henrique Capriles untuk memprovokasi kerusuhan sipil jika Chavez meninggal.

"Kami bekerja dengan keras untuk memastikan terjaganya perdamaian," kata pejabat Brasil kepada Reuters.

Undang-undang Venezuela mengharuskan pemilu dalam 30 hari jika presiden meninggal. Sebelum pergi ke Kuba untuk melakukan operasi, Chaves mendesak warga di negara itu untuk mendukung Wakil Presiden Nicolas Maduro jika penyakit kanker yang dideritanya memaksa dia turun jabatan.

Beberapa pejabat luar negeri di kawasan Amerika Latin, dan beberapa aktivis dari lingkaran oposisi, telah menyatakan kekhawatiran bahwa pemerintah dapat saja membelokkan aturan jika jajak pendapat menunjukkan bahwa Maduro kalah.

(G005)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

George Bush senior keluar dari rumah sakit

Posted: 14 Jan 2013 04:41 PM PST

Mantan Presiden AS George Herbert Walker Bush (fotopedia.com)

Kita semua lega beliau telah keluar dari rumah sakit

Berita Terkait

Austin, Texas (ANTARA News) - Mantan Presiden Amerika Serikat George H.W. Bush pada Senin diperbolehkan meninggalkan rumah sakit di Houston, setelah menjalani perawatan lebih dari tujuh pekan karena bronkitis dan beberapa penyakit terkait lain, kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara keluarganya.

"Kondisi Bapak Bush sudah membaik, ketika dia pulang dia tidak lagi memerlukan pengobatan khusus, tapi akan terus menjalani terapi fisik," kata Dr. Amy Mynderse, dokter yang menanganani kesehatan Bush, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicara Bush, Jim McGrath seperti dikutip Reuters.

Bush mengatakan dalam pernyataan bahwa ia sangat bersyukur atas perawatan yang diberikan para dokter dan suster terhadapnya.

"Saya ingin menambahkan, kami juga merasa terharu dengan datangnya ucapan-ucapan semoga lekas sembuh yang kami terima dari teman-teman dan sesama bangsa Amerika," kata mantan presiden AS itu.

"Doa dan ucapan dari Anda semua sangat membantu, dan sementara saya sedang menuju pulang ke rumah, yang saya pikirkan hanyalah saya tidak akan bisa berterima kasih kepada setiap orang atas kebaikannya memberikan ucapan."

Bush (88 tahun), yang merupakan presiden ke-41 AS, dibawa ke Methodist Hospital pada 23 November lalu karena bronkitis dan kemudian dipindahkan ke unit perawatan intensif pada Desember setelah mengalami demam terus-menerus dan beberapa komplikasi lainnya. Ia dipindahkan ke ruang perawatan biasa setelah kondisinya membaik bulan lalu.

Juru bicara Presiden Barack Obama --presiden ke-44 AS, pada Senin menyampaikan di Twitter bahwa kepulangan ayah mantan Presiden Geoge W Bush itu dari rumah sakit merupakan "kabar sangat menggembirakan."

"Kita semua lega beliau telah keluar dari rumah sakit, semoga beliau dan keluarganya selalu berada dalam keadaan baik," tulis juru bicara Gedung Putih Jay Carney.

(T008)

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © 2013

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan